Jika berbicara soal guru, pasti masing-masing dari kita sudah memiliki definisinya sendiri. Intinya, guru memiliki peran untuk membimbing dan mengajari muridnya hal-hal yang baik. Walaupun, pada praktiknya nggak jarang juga kita bertemu sosok-sosok guru yang membuat kita mempertanyakan gelar “pahlawan tanpa tanda jasa”. Tapi, kalau saya pribadi sih yaa.. masih menemukan sosok yang pantas untuk saya ucapkan terima kasih untuk jasa-jasanya (salam-salam buat Bu Ani, wali kelas saya kelas 10, Pak Yosep, guru matematika No.1). Guru, yang sering disebut orang tua kita saat di sekolah, tak pernah lepas dari pembentukan diri kita saat ini.

Tanggal 25 November nanti, kita akan memperingati Hari Guru Nasional. Nggak hanya itu, tanggal 25 November nanti Komunitas Musik Fikom (KMF) juga akan kembali menggelar Gogosori untuk kali yang ke -5. Gogosori akan kembali bergonjrang-gonjreng di amphiteater Fikom Unpad, kali ini sambil mengapresiasi para pahlawan tanpa tanda jasa. Gogosori Vol. 5 akan menghadirkan sejumlah musisi yang akan begronjrang-gonjrang untuk para guru, ini dia musisi-musisi tersebut:

1. Zest

Terbentuk tahun 2014, band yang mengaku bergenre rock ini terdiri dari “Jamad” Reza Ahmad Ramdhani (Gitar + Vokal), “Rifqi” Rifqi Setiawan (Gitar), “Vian” Alvian Putra (Bass) dan “Faiz” Faiz Satrio Susanto (Drum). Nama band Zest diambil dari sebuah sinonim kata “Passion”.

“Karena kita berempat merasakan mempunyai passion dalam genre ini”, kata mereka.

Kini, Zest telah memiliki single dengan judul “Bad Venus”. Single tersebut beraliran garage rock yang cukup kental. Zest mengaku ter”influence” oleh band seperti The S.I.G.I.T dan Wolfmother.

2. Align

Banyak band yang terbentuk tanpa niatan untuk serius berjangka panjang pada awalnya, ∆LIGN adalah salah satunya. Secara resmi ∆LIGN terbentuk pada awal bulan Agustus 2015 di Fakultas Sastra Unpad. Awalnya ∆LIGN hanya dibentuk untuk mengikuti lomba band Abradwani yang diselenggarakan oleh mahasiswa FIB Unpad dalam acara tahunan “Hari-hari sastra”, dengan tujuan mendapatkan hadiah saja.

Aligun (vocal/gitar) yang juga merupakan gitaris band Olegun & The Gobs mempunyai ide untuk membuat band beraliran grunge, rock, blues. Sempat mengalami pergantian personil, kini ∆LIGN terdiri dari Aligun (Vokal), Wahyu (Gitar 1), Japra (Bass), Yosef (Gitar 2), dan Robi (Drum)

“∆LIGN akan dibawa ke arah grunge dan rock alternatif seperti Nirvana, Soundgarden, Pearl Jam, Incubus, Alice in chain”, kata mereka.

 cekidot: https://soundcloud.com/align-official

3. Margie & the Copleston

Margie and The Copleston, band yang satu ini rela datang jauh dari Kota Depok demi bergonjrang-gonjreng di Jatinangor. Menurut mereka, band ini terbentuk atas sebuah peluang yang dirasakan para personil sebagai mahasiswa. Margie & The Copleston terdiri dari Arif (Vocal & Gitar), Ical (Gitar), Robby (bass), dan Iwan (drum)

“Kami menyadari ada sebuah kesempatan dalam sebuah peluang sesaknya rutinitas kehidupan kelas, membuat pengetahuan terus terkungkung dan terima kasih kepada kosmologika atas kesempatannya hingga kami dapat berdialektika dengan musik”, begitulah kata mereka.

4. Uncanny

Selanjutnya, ada band asal Jatinangor dengan genre unit noise/indie rock yang namanya mulai meramaikan panggung-panggung musik di Jatinangor dan sekitarnya. Uncanny terdiri dari R.M Suryokusumo (Vokal/Gitar), Athif Aiman (Drum), Indra Suhyar (Bass). Musik mereka akan menggetarkan amphiteater Fikom Unpad dengan permainan gitar yang keras, vokal yang menggelegar, dan permainan drum cepat bernuansa indie rock.

Cekidot: https://soundcloud.com/uncannymusic

5. Jerusalem

Jerusalem merupakan band asal Bandung yang beranggotakan 3 orang yaitu Reyhan M.P (Gitar & Vokal), Givari M. (Bass), dan Ivan Faza (Drum). Jerusalem mengusung musik bergenre Stoner, Heavy Metal. Jerusalem bukan lagi tergolong band kemarin sore, hal ini terbukti dari karya-karya yang telah dihasilkan mereka. Kini, Jerusalem telah memiliki enam lagu, dengan dua lagu yang telah diliris yaitu Crasher & Impermanence. Rencananya, lima dari enam lagu tersebut akan dirilis dalam EP yang akan diluncurkan pada awal tahun.

cekidot: https://soundcloud.com/jerusalemid

6. Klawings

Klawings adalah sebuah band dengan genre yang cukup unik yaitu alternative psychedelic. Band yang berasal dari Bandung ini  dibentuk oleh Ahmed Hanif (Vocal/Guitar), Aldiw (Bass), Pablo (Synth) di akhir tahun 2014. Nggak hanya genrenya, nama band ini juga unik dan catchy. Nama “Klawings” berasal dari nama jenis batu pancawarna yang terdapat di sungai Klawing. “Batu jenis klawing memiliki aneka corak warna-warni, sama halnya dengan warna musik Klawings”, tutur mereka. Kini, Klawings telah mengeluarkan tiga single yaitu Bird in The Rain, Alright, dan Million Of Liar.

cekidot: https://soundcloud.com/klawings

Yup, itu tadi enam band yang akan meramaikan Gogosori Vol. 5 pada 25 November nanti. Nggak heran memang kalau mungkin banyak yang bingung, di saat banyaknya acara kampus yang menawarkan sejumlah nama musisi besar, (seperti musisi yang membuat bertanya-tanya siapkah kau ‘tuk jatuh cinta lagi), Gogosori Vol. 5 justru menghadirkan nama musisi yang terbilang baru.

Gogosori hadir untuk mendorong skena musik Indonesia, terutama Jatinangor dan sekitarnya untuk pertumbuhan talenta-talenta baru. “Gua berharap karena gogosori semua penampil dan pengunjung saling menginspirasi dan terinspirasi untuk terus berkarya”, ujar Aziz Adhimirza, project officer Gogosori Vol. 5