Rasa hangat, haru, dan menyentuh relung hati yang deras terasa ketika menyaksikan video musik “Tutur Batin” milik Yura Yunita. Terlebih bagi kaum perempuan, sebab mereka pasti memiliki kisah dan pergumulan dirinya masing-masing yang dihadapi setiap hari. Dengan mengambil momen perayaan Hari Perempuan Sedunia (International Women’s Day), solois asal Bandung ini mencoba merangkul setiap insan wanita untuk menerima ketidaksempurnaan yang mereka miliki dan merayakan diri bersama-sama melalui video musik “Tutur Batin”.
“Tutur Batin” merupakan salah satu lagu dalam album ketiga dari Yura Yunita yang berjudul sama. Telah rilis pada Oktober 2021 lalu, garis besar album ini berisikan cerita dari pengalaman personal sang musisi saat menghadapi pergumulan diri dan perjuangan sebagai perempuan yang mencoba mewujudkan mimpinya di industri musik. Yura Yunita yakin bahwa tak perlu sempurna untuk menjadi lebih baik, hanya perlu menerima diri apa adanya saja sudah cukup.
Dalam proses produksinya, Yura Yunita menggandeng Gianni Fajri sebagai sutradara. Energi dan frekuensi yang dimiliki oleh mereka berdua, ditambah dengan alasannya untuk menuturkan video musik “Tutur Batin” melalui sudut pandang perempuanlah yang membuat ia dipilih untuk menyutradarai video musik ini. Pada video musiknya, terdapat tiga cerita yang ditampilkan oleh tiga karakter utama. Ketiga tokoh tersebut merupakan perempuan-perempuan tangguh yang memiliki kisahnya masing-masing dalam hidupnya.
Pendekatan yang dilakukan oleh Yura Yunita dan Gianni Fajri dalam proses pembuatan video musik ini terbilang unik. Bagaimana tidak, mereka terlebih dulu berkenalan dan saling bercerita secara mendalam dengan para perempuan yang memiliki keterlibatan di dalam video musik tersebut.
“Kami pendekatannya ngobrol dulu, kami gali dulu ceritanya masing-masing, masa lalunya, dan cerita hidupnya yang sangat personal. Sehingga mereka bisa lebih tergugah akan ceritanya sendiri, mendalami dirinya sendiri, dan mendalami tutur batinnya sendiri,” tutur Yura Yunita dalam press release-nya.
Sang musisi mengakui bahwa “Tutur Batin” menjadi karya yang spesial baginya karena dirinya pun tengah berada dalam perjalanan untuk menerima dan memaafkan trauma yang dialaminya dari masa lalu. Apabila diibaratkan dengan lima tahapan dalam memproses kesedihan yang terdiri dari penolakan (denial), kemarahan (anger), tawar-menawar (bargaining), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance), maka “Tutur Batin” merupakan karya yang lahir ketika Yura Yunita ingin mencapai tahap penerimaan diri.
Meski lagu ini merupakan karya yang berangkat dari kisah pribadi, Yura Yunita berharap cerita yang ia bagi dapat mewakili dan menyentuh hati banyak orang, terutama perempuan-perempuan di luar sana yang mendengarkan lagu dan menonton video musiknya.