Mengutip dari buku berjudul Generasi 90-an karya Marchella FP,
Ada hari di mana kita harus berhenti sebentar, nengok ke belakang lalu bersyukur.”

Tahun 2003

Budi, Main yuk!,” seorang anak kecil bernama Akal memanggil Budi, tetangga yang sering diajaknya bermain.
Iya bentar Kal, nonton power rangers dulu,” jawab Budi.
Ayo ntar ditinggalin yang lain,” Akal tidak sabar menunggu Budi.
Duluan aja Kal, nanggung nih lagi seru,” Budi tetap ingin menonton sampai selesai.
Yaudah gua duluan,” Akal langsung menuju lapangan bulu tangkis yang dijadikan tempat biasa bermain bola plastik.

Serunya bermain bersama tetangga dekat rumah apalagi kalau sudah main sepak bola di lapangan rumah terdekat. Rasanya sangat mengasyikan walaupun terkadang harus kalah juga dalam sebuah pertandingan sengit antar kelompok anak kecil. Namun, setidaknya itulah kenang-kenangan berharga yang kita semua punya. Percakapan antara Akal dan Budi merupakan sebuah perumpamaan asyiknya menonton film di televisi hingga permainan bola yang ditunda karenanya.

Nostalgia memang menyenangkan ya. Kadang-kadang bisa jadi obat mujarab ketika lagi sedih, galau, penat, dan perasaan yang gak enak deh pokoknya. Coba deh iseng-iseng buka album foto, nonton film jadul, dan yang paling ampuh buat gue adalah dengerin lagu anime waktu zaman gua masih SD kayak Naruto, Conan, One Piece, Hunter X Hunter, Ghost At School, Cyborg Kuro Chan, Doraemon, Shinchan, Ninja Hatori, dan masih banyak lagi deh.

Lagu-lagu pembuka dan penutup anime itu selalu ada dalam benak gue sampe sekarang. Nah, sebenernya nostalgia itu apa sih? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI itu adalah kerinduan (kadang-kadang berlebihan) pada sesuatu yang sangat jauh atau yang sudah tidak ada sekarang. Nostalgia juga bisa berarti kenangan manis pada masa yang telah lama silam. Intinya sih ya inget-inget masa lalu.

Menurut penelitian, musik dapat memicu beberapa fungsi otak. Salah satunya adalah musik mampu membangkitkan ingatan lama atau nostalgia. Riset penelitan di University of North Carolina mengatakan bahwa orang yang mendengarkan lagu favorit mampu memicu aktivitas di bidang hippocampus otak. Bagian yang bekerja untuk pengelolaan memori dan emosi keterikatan sosial.

Jadi inget film yang judulnya The Music Never Stopped. Di film ini, ada tokoh yang ingatannya terganggu akibat tumor otak yang dideritanya tapi ayahnya berusaha membantu mengingatkan kembali kisah hidupnya dengan musik. Karena anaknya adalah seorang pencinta musik kelas kakap. Wah jadi keterusan cerita kan. Emang seru ya bernostalgia ria. Asal jangan kelamaan sampe galau gamau makan ya.

Ngomong-ngomong soal musik anime waktu gue kecil dan anak-anak generasi 90-an dan 2000-an awal pasti tau lagu-lagu ini.

Jadi tahun lalu gue dikasih link youtube karya Eka Gustiwana ini sama teman dan kepikiran nulis artikel tentang nostalgia tapi berhubung jam terbang padat padahal mah males hahaha. Jadi aja baru kesampean nulis. Kurang puas ya? Tenang ada part 2-nya.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Eh terlalu formal ya gak asik ah. Akhir cerita Akal dan Budi nonton power rangers bersama baru kemudian bermain bola. Makasih buat Eka Gustiwana, Marchella FP, dan para pembuat lagu anime kalian keren. Semoga aja anak zaman sekarang masih nonton anime ya. Selamat bernostalgia ria!

Terakhir nih seriusan, lagu anime favorit gue itu lagu pembuka Hunter X Hunter judulnya “Selamat Pagi”. Kalo mau dengerin cari aja di gugel.