Nama Ananda Badudu sudah dikenal ketika ia melakukan proyek musik bersama Rara Sekar melalui Banda Neira. Namun, kini Ananda Badudu bisa dengan lenggang disebut sebagai seorang solois. Setelah Banda Neira memutuskan untuk bubar, ia sempat tidak aktif di belantara musik pop, hingga pada akhir April kemarin ia pun merilis lagu berjudul “Hiruplah Hidup”. Rilisnya lagu ini menjadi momen kembalinya Ananda Badudu untuk menghiasi daftar putar musik kalian di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.

Melirik kembali diskografi Ananda Badudu dalam dunia musik, terhitung sejak Banda Neira tidak dilanjutkan oleh keduanya, sudah empat tahun ia tidak lagi aktif melahirkan karya musik pop. Meskipun begitu, Ananda tetap menghasilkan lagu dengan aliran rap segar berjudul “Pemakaman Harapan” dengan moniker Gergasi. Liriknya yang mengkritik tentang kebijakan pemerintah terdengar melalui suara vokalnya saat terjadi gerakan #ReformasiDikorupsi pada akhir tahun 2019. Selain itu, ia juga turut mengisi suara di album Us Is All milik Lightcraft dan di tahun yang sama ia merilis lagunya secara mandiri. Ananda juga menghasilkan tiga trek bersama Monita Tahalea dalam album Dari Balik Jendela pada Maret 2020 lalu.

Lagu “Hiruplah Hidup” dikerjakan bersama-sama dengan Gardika Gigih dan Indra Perkasa. Faktanya, selain mengaransemen dan menyumbang alunan piano, Gigih turut memberi masukan pada bagian lirik. Selain Gigih, Indra Perkasa bertugas untuk menebalkan aransemen, mengoreksi string, brass serta menambahkan synthesizer pada lagu ini agar terasa kian hidup. Pada menit 1:11 hingga menuju verse, saya merasakan kehadiran aransemen yang dilakukan oleh ketiganya. Dalam bagian itu, saya dapat mendengar alunan tuts indah Gardika Gigih serta aransemen Indra Perkasa mengiringi humming yang dilakukan Ananda, sehingga mampu menghasilkan harmoni yang saling mengadu biru. 

Sumber: Dok. Pribadi Ananda Badudu

Tak ada makna yang disematkan secara riil, namun ketika seseorang membedah lirik per liriknya, maka hiduplah lagunya bersamaan dengan musik yang dirancang. Menurut Ananda, ia membiarkan pendengarnya menentukan maknanya sendiri saat mendengarkan lagu “Hiruplah Hidup”. Yang jelas, baginya lagu ini adalah sebuah pengingat dan pemberi semangat ketika ia melewati hari di masa-masa sulit. Meski nyanyiannya cenderung terdengar asa, terlihat sebuah klise harapan pada lirik-lirik lainnya..

“Dan hiruplah hidup

Dan segala yang turut

Dibawanya serta mengarungi waktu”

Pada kesempatan yang sama, Ananda tetap setia bekerja sama dengan Sorge Records sejak ia masih mengerjakan proyek Banda Neira. Ia didukung oleh Adika Hernandi, Rizzardi Badudu, Febrian Moh (Layur), serta Eky Alkautsar dan Bimo Wicaksono dari tim Sorge Records. Dengan bantuan jepretan Febrian Moh, materi visual juga digarap dengan menjadikan bunga dan pantai sebagai objek utamanya. Menarik bagi saya ketika visual ini disandingkan dengan liriknya. Bunga yang merupakan makhluk hidup disapu oleh ombak laut. Hal tersebut menggambarkan sebuah kehidupan yang senantiasa diterpa oleh ombak hidup haruslah tetap bernafas. Febrian juga mengatakan hal yang serupa melalui keterangan persnya. Ia mengatakan bahwa ombak dan bunga merupakan representasi dari perasaan dan situasi kehidupan yang disajikan sebagai visualisasi dari lagu “Hiruplah Hidup”.

Lagu “Hiruplah Hidup” tidak hanya hadir di layanan kanal musik digital populer saja. Selain Spotify dan Apple Music, lagu terbaru Ananda juga hadir di YouTube Music, Deezer, iTunes, Tidal, Google Play, dan lain sebagainya. Bersama dengan Rizzardi Badudu dan Adika Hernandi, ia juga mengeluarkan video interpretasi visual yang tayang di kanal pribadi Ananda Badudu. Jelas bahwa album fisik hingga pertunjukkan intimate sebagai medium unjuk karya bagi Ananda telah ditunggu-tunggu bagi penikmat musiknya. Sambil berdiam di rumah dan menunggu pandemi ini berakhir, maka tidak ada salahnya melakukan khayalan panggung solo Ananda Badudu selagi menyaksikan video interpretasinya pada tautan di bawah ini: