“Jatuh cinta”. Apa sih yang ada di kepala kamu pas kamu denger kata itu? Apapun itu, bagi saya jatuh cinta memang sebuah kata yang sangat indah. Momen-momen bersama yang dilewati bersama, canda, tawa, hingga tangis, semua terasa indah jika kita mengatasnamakan cinta. Seringkali dalam sebuah kisah cinta yang baru saja dimulai, kisah itu sudah memiliki banyak harapan, janji, bahkan lonjakan emosi, dan Reality Club dapat mengemas memori dari perasaan dan momen tersebut dengan apik dalam single terbarunya yang bertajuk “Anything You Want”.

Dalam single ini, Reality Club kembali bekerja sama dengan Chicha Adzhari, seorang penata musik strings sehingga lagu balada ini memiliki sentuhan ballroom yang sinematik. Sentuhan strings dalam lagu ini dapat melebur dengan indah dengan puisi asmara yang dikarang oleh Chia (Panggilan Fathia Izzati), seolah menyampaikan rangkaian emosi tambahan yang tak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata.

Lagu ini, menurut saya merupakan sebuah lagu yang simpel dan cukup easy listening. Alunan musik dan vokal dalam lagu balada ini tidak memiliki banyak progresi nada yang kompleks, hal tersebut malah menjadi poin plus bagi saya sebagai pendengar karena dapat menikmati kisah cinta yang disampaikan secara seamless. Seolah ada peningkatan intimasi yang dibuat oleh Reality Club pada lagu ini, adanya build up dari instrumen musik yang perlahan bertambah membuat perasaan yang diungkapkan dalam lirik pada tiap bagian lagu “Anything You Want” dapat tersampaikan dengan baik kepada saya sebagai pendengar.

Lagu balada ini memiliki penambahan instrumen yang terasa hati-hati dari waktu ke waktu. Penambahan instrumen tersebut menjadi sebuah kemasan yang anggun untuk puisi indah yang ditulis oleh Chia (Panggilan Fathia Izzati).

Reality Club (Sumber: Dok. Pribadi).

Tembang ini dimulai hanya dengan vokal Chia yang diiringi oleh instrumen basic dari Reality Club, seolah bercerita kepada saya dengan gamblang bagaimana Chia sangat mengagumi seseorang yang merupakan kekasihnya dan ia sangat menikmati bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama.

I feel like I’ve known you for ages.

I feel like with you I’m going places

Penambahan backing vocal yang dimulai pada bagian pre-chorus ini menurut saya seperti menjadi sebuah penekanan, di mana Chia memamerkan perasaan cinta yang begitu mendalam dan ia berkata kepada saya “kamu pasti pernah, di waktu yang sangat singkat kamu ngerasa udah kenal banget sama seseorang, dan kamu ngerasa jatuh cinta sama dia tiap hari karena dia selalu mengantar kamu kepada sesuatu yang baru”. Hhhhhh. Saya memiliki alasan yang cukup personal untuk menghela nafas terdalam perihal ini.

Reality Club (Sumber: Dok. Pribadi).

Alunan strings kemudian perlahan masuk pada bagian chorus. Pada tahap ini, Chia sudah tenggelam dalam lamunannya bersama pasangan, tanpa peduli apapun sebab ia sangat yakin bahwa kisah cintanya sangat indah dan akan memikat siapapun yang mendengarnya, dan saya merupakan salah satu pendengar yang terpikat. Pemilihan kata untuk menggambarkan perasaan cinta yang kompleks itupun terdengar sangat nyaman untuk didengar, bahkan dinikmati.

We talk about everything, the important and the mundane.

You know I think you know everything.

But the night’s still young and there’s still so much to gain.

Seolah tersadar dari lamunannya, pada verse kedua ini Chia kembali bercerita kepada saya bagaimana mereka dalam kisah cinta yang baru dimulai tersebut bisa ngobrol tentang hal apapun. Seolah hal-hal penting hingga biasa pun dapat dijadikan perbincangan bagi mereka, perbincangan intim tersebut membuat Chia merasa bahwa pasangannya mengetahui semua hal tentangnya. Meskipun demikian, Chia berkata dengan penuh kepercayaan diri bahwa kisah cinta mereka baru saja dimulai dan kisah romantis mereka akan terus berkembang.

Kemudian, Chia kembali terhanyut dalam lamunan kisah asmaranya dan membiarkan saya untuk sekali lagi ikut menikmati bagaimana indahnya perasaan cinta yang sedang dirasakan olehnya. Seiring dengan musik yang perlahan memudar, ia terus-menerus bercerita seolah tak ingin perasaan yang sedang dirasakannya menjadi terhenti.

Reality Club (Sumber: Dok. Pribadi).

Coba deh kamu simak dan perhatikan lagu ini sambil memejamkan mata, memori apa yang muncul di otak kamu? Apa yang kamu rasa? Menurut saya sih, lagu ini cocok buat kamu yang lagi kangen-kangenan sama ayang atau kamu yang lagi berantem sama ayang. Pokoknya, kalau kamu lagi pengen mengingat kenangan yang indah tentang pasanganmu, lagu ini sangat cocok buat menemani kamu.

Selamat kepada Reality Club atas single terbarunya, dan terima kasih karena sudah mengajak saya untuk bercerita perihal indahnya sebuah kisah cinta. Saya sangat menikmati rangkaian cerita yang disampaikan pada lagu ini dan saya juga dapat merasakan bahwa cinta itu sangatlah indah.

Terima kasih juga karena sudah membuat saya jatuh cinta pada tembang ini.

I hope you can enjoy this song too, cheers!

Sincerely,

Budak Cinta

NB: Karena lagu ini berasal dari puisi, lirik yang dinyanyikan pun gak kerasa cringe dan gak bikin kamu ngerasa “ih apa sih kok gini?!” waktu kamu denger lagu ini. Beda dengan lagu yang pas didenger kayak ngasih kesan “yaudah sih, asal enak didenger aja, lirik mah belakangan”.