Kabar mengejutkan kembali datang dari dunia musik. Banda Neira, duo Ananda Badudu dan Rara Sekar, memutuskan untuk tidak meneruskan project yang sudah digeluti keduanya semenjak 2012 silam. Banda Neira yang baru saja merilis full album awal Januari lalu menyebarkan kabar ini melalui akun resmi Instagram mereka.

“Setelah menempuh diskusi yang panjang nyaris setahun lamanya, akhirnya kami sampai pada sebuah kesepakatan. Kami bersepakat untuk tidak meneruskan Banda Neira. Bukan hal yang mudah membubarkan Banda Neira, terlebih kini karya Banda Neira bukan hanya milik kami berdua, tapi juga milik kalian para pendengar. Namun keputusan sudah bulat. Setelah menimbang-nimbang semua kemungkinan, kami yakin dari semua opsi yang ada ini adalah keputusan paling baik. Dengan berat hati, melalui surat ini kami umumkan bahwa kami telah bersepakat untuk berpisah dan mengakhiri perjalanan Banda Neira,” tulis mereka dalam surat singkat yang diunggah pada 23 Desember malam.

Hingga berita ini dirilis, terhitung sudah ada sekitar 1,600 komentar di Instagram mengenai keputusan mereka untuk bubar. Sebelumnya, Banda Neira sudah menyatakan untuk vakum sementara karena kepergian Rara Sekar untuk menempuh pendidikan lanjutan di New Zealand. Kabar ini tentunya cukup mengejutkan dan menyedihkan bagi banyak pihak yang masih berharap Banda Neira untuk bergabung kembali di kancah musik lokal.

Duo yang mengambil nama dari sebuah pulau di Maluku ini telah merilis 4 rilisan sepanjang karir mereka bermusik, termasuk di antaranya Di Paruh Waktu (2012), Berjalan Lebih Jauh (2013), Live Concert: Kita Sama-Sama Suka Hujan (2015), dan Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti (2016). Selain album, Banda Neira juga pernah menggelar sebuah pentas musik bertajuk ‘Kita Sama-Sama Suka Hujan’ yang berkolaborasi bersama Layur, Gardika Gigih, dan string duo Suta Suma dan Jerimia Kimoshabe di Bandung dan Jakarta 2015 lalu.