Kehilangan mungkin menjadi hal yang menyakitkan bagi kita semua. Kita dipaksa untuk kuat menghadapi segala kesedihan yang datang secara tiba-tiba tanpa pernah terpikirkan sebelumnya, terutama di masa pandemi ini. Mungkin saja, orang yang pergi meninggalkan kita adalah satu-satunya orang yang mampu membuat kita merasa hidup atau berkat dirinya kita bisa menjadi seperti sekarang. Perasaan kacau tak karuan setelahnya yang tidak bisa kita bendung. Kita cenderung larut dalam rasa itu terlalu lama sehingga sulit untuk bangkit, sehingga mengikhlaskan menjadi proses panjang yang perlu  dilewati.

Ilustrasi Artwork Dead Bachelors – Gone (Sumber: Dok. Pribadi).

Proses pengikhlasan yang panjang itu mungkin saja terjadi akibat adanya penyesalan-penyesalan selepas ditinggal seseorang yang terkasih. Hal  yang belum tersampaikan atau yang belum diselesaikan, membuat kita semakin jatuh dan tenggelam larut bersama kesedihan. Ini lah yang coba disampaikan oleh Dead Bachelors dalam single terbarunya yang berjudul “Gone”. Dead Bachelors merupakan duo asal Jakarta yang beranggotakan Narendra Pawaka dan Mario Pratama yang lebih sering dikenal sebagai penyiar dengan nama “Duo Budjang”.

“I think i’d like to see you once again”

Sebuah lirik pembuka yang mampu menusuk secara langsung. Dari penggalan lirik ini saja, kita bisa melihat dan merasakan bagaimana penyesalan tumbuh menjalar dalam diri sehingga satu-satunya yang terlintas dalam pikiran kita adalah “bisa kah kita bertemunya sekali lagi? Jika bisa, mungkin akan lebih baik dan menyenangkan untuk dijalani” atau “Jika kita melakukan hal yang berbeda, apakah hal itu tidak akan terjadi?” Manusia cenderung sekali memojokkan dirinya dalam pemikiran berandai-andai seperti ini dikala menyesal.

“they said “you don’t really know what you got till it’s gone”

Memang benar adanya, lirik ini mengatakan apa yang ada di permukaan. Kita cenderung acuh dan meremehkan apa yang ada di lingkungan sekitar. Kita tidak pernah paham dan sadar bahwa hal yang berada di sekitar sangat berharga. Semua akan terasa bila hal itu direnggut dari kita untuk selamanya. Saya rasa, lagu ini berbicara bagaimana menghargai apa yang ada di sekitar kita saat ini. Kehilangan yang sudah lalu biarkan lah jadi pembelajaran untuk lebih peka dan lebih paham, karena sekencang apapun kita menangisi hal tersebut, ia tidak akan pernah kembali. Lalu sekarang yang terpenting adalah bagaimana kita menghargai yang ada, agar penyesalan tidak akan datang kembali untuk kedua kalinya.

Lagu ini mampu mengalir secara serius dengan alunan instrumen yang seakan-akan membawa kita hanyut dibawa ke dalam kesedihan, agar kita mampu merasakan hal yang sama seperti apa yang dirasakan oleh sang penyanyi. Ketika pertama kali mendengarnya, bisa dibilang bahwa saya juga turut tenggelam dalam emosi tersebut. Secara personal, lagu ini mengingatkan saya kepada orang-orang yang dulunya hadir dalam hidup saya namun harus hilang begitu saja tanpa saling memberi kabar lagi. Jika waktu bisa diulang, meskipun sayangnya tidak, saya ingin bertemu mereka kembali melepas rindu dan bermain seperti sebelumnya.

Saat ini, “Gone” sudah bisa kalian dengarkan di seluruh platform digital kesayangan anda terhitung tanggal 17 Juni 2022 kemarin.