Dimulai dari beberapa orang yang nongkrong hingga pada akhirnya memutuskan untuk menciptakan karya, ENVY* (Expect Nothing Valid Yesterday) pun terbentuk untuk turut mewarnai skena hip hop Indonesia. Dipengaruhi oleh sesama rapper lokal seperti BAP., Rafkyboy, dan 51dji, belum lama ini, ENVY* kembali hadir dengan single terbaru mereka, “NAGINI”. Berbeda dengan lagu dalam album sebelumnya, NO WONDER WE HAVE NO FRIENDS, kolektif hip hop asal Jakarta ini membuat “NAGINI” dengan sentuhan alunan trap. “NAGINI” sendiri menceritakan bagaimana status sosial sangat penting. Dalam artian, terdapat sejumlah orang yang sesungguhnya tidak memiliki bakat tetapi yang mereka lakukan adalah memamerkan kekayaan mereka. ENVY* pun menjadikan single ini sebagai wadah ekspresi untuk mengungkapkan perasaan mereka terhadap fenomena tersebut.

Dalam single ini, dapat dirasakan pula ekspresi marah dan jujur yang tecermin melalui penggalan lirik “NAGINI”, salah satunya “Ain’t a quarterback, you a cheerleader, your talent and your money so discrete,“. Secara keseluruhan, ENVY* berhasil menggunakan metafora dalam mengekspresikan emosi mereka melalui lirik-lirik tersebut. Ketukan lagu juga berkontribusi pada maksud dari energi yang ingin mereka sampaikan sehingga “NAGINI” pun berhasil terdengar sangat ‘hidup’. 

ENVY* mampu menyampaikan setiap verse yang ada sesuai dengan karakteristik masing-masing anggota kolektif. Mereka menyampaikan setiap bait lirik dengan ritme yang membuat “NAGINI” menjadi ‘nagih’ untuk diputar berulang kali. Melalui sound yang dihasilkan dalam “NAGINI”, terasa pula pengaruh dari sejumlah rapper alternatif, seperti JPEGMAFIA dan Injury Reserve. Untuk dapat lebih meresapi single ini, kalian dapat menyaksikan video klip dari “NAGINI” yang disajikan dengan cukup unik di kanal YouTube milik ENVY*. Video klip tersebut dikemas dengan warna hitam putih dengan menggunakan teknik pengambilan gambar close-up terhadap tiap anggota sehingga dapat memunculkan kesan ‘amarah’ yang semakin menonjol.

Pada Jumat (06/04), ENVY* sempat mampir ke Bandung untuk tampil di acara “Ace of Spades Vol. 2” bersama sejumlah musisi lainnya, yakni Eil, Rookie, Grego, Tej, Erick Rene, Paty Dina, Camela Putri, dan Eldo. Gilanada pun berkesempatan untuk ngobrol bersama ENVY* tentang skena hip hop Indonesia, perjalanan musik, sampai personal life mereka. Yuk, kepoin!

Apakah “NAGINI” hanya akan menjadi single atau akan menjadi bagian dari suatu album?

Sebenernya, kita rilis “NAGINI” karena ngerasa aja bahwa lagu trap kita itu sedikit. Sedangkan, musik trap itu laku di sini (Indonesia-red). Jadi, kita berencana mau bikin mixtape atau something yang cukup jauh perbedaannya dari album pertama kita setelah nge-rilis “NAGINI”.

Apa agenda terdekat kalian? Apakah ada rencana collab?

Untuk tahun ini, kita nggak bakalan ada album dulu. Palingan rilis single-single aja. Kalau untuk collab, Kareem bakal ikutan dalam project selanjutnya. Tapi, kita masih nggak tau apakah dia akan dihadirkan sebagai BAP., BAPAK, atau Yosugi (nama-nama panggung Kareem-red).

Di Indonesia, hip hop yang terkenal itu kan kebanyakan dari Jakarta Selatan. Gimana pandangan kalian terhadap hal tersebut?

Kalau pendapat kita, justru hip hop itu di Bandung yang paling asik. Bandung itu punya  rapper-rapper yang keren, kayak Homicide dan Krowbar. Ada yang baru ngeluarin lagu juga, contohnya Randslam. Mungkin, kalau di Jakarta itu yang lebih ‘pop’-nya aja karena di sana lebih banyak juga media-media yang ‘nyorot’. Jadi, rapper-rapper di sana punya kesempatan untuk lebih cepet naik-nya.

Apa lagu yang saat ini lagi relate banget sama kalian?

Jelas lagu-lagunya Frank Ocean. Kalau yang lokal, mungkin “Yuga” dari BAP. atau “Don Jon”-nya Rafkyboy dan 51dji. Kita hyped banget pas dua lagu itu baru keluar.

Kalian punya lagu-lagu ‘guilty pleasurenggak?

Pasti punya sih yang namanya ‘guilty pleasures’. Kalau Dael, dia emang suka banget sama K-pop, mulai dari BTS, EXO, dan masih banyak lagi. Selain itu, sisanya paling suka banget sama lagu-lagu EDM kayak “Animals”-nya Martin Garrix atau “Tsunami”-nya DVBBS.

Apa music festival yang paling memorable buat kalian?

We The Fest yang ada Big Sean, deh. Itu seru. Tapi, untuk yang paling keren kayaknya saat nonton A$AP Rocky di Bali tahun 2019. Seru banget! Sampe kita keasikan moshing ke moshpit.

Apa lagu yang menemani masa SMA kalian?

Lagu EDM yang sekarang jadi ‘guilty pleasure’ kita aja, sih.

Di mana tempat hangout favorit kalian?

Palingan trotoar di depan Hatchi (lounge di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan-red). Ini bener-bener di trotoarnya ya, bukan di dalem Hatchi-nya. Mabok aja di situ. Selain itu, paling kita sering ke rumah Aldo. Soalnya, rumah dia itu bener-bener terletak di tengah-tengah daerah kita. Di situ juga, kita sering aja ngumpul. Terus nggak tau kenapa, sering banget keluar obrolan yang dalem atau deep talk di rumah Aldo. Karena udah sering, sekarang kita kalau mau masuk rumahnya bahkan tinggal buka sendiri terus langsung masuk aja.

Apa hangover meal favorit kalian?

Macem-macem, sih. Kerupuk yang keriting warna putih itu enak. Bubur juga enak. Tapi, kayaknya paling enak ya McDonalds, sih. Sebenernya, kita jarang makan juga gara-gara mager. Palingan ya, Gojek makanan-makanan tadi.

Dari hasil percakapan antara kita dengan ENVY*, bisa dibilang bahwa mereka adalah sebuah group hip-hop yang cukup solid dan memiliki masa depan yang cukup menjanjikan di kehidupan industri musik Indonesia. Keakraban antar personel satu sama lain yang terlihat saat wawancara penuh tawa pun memperlihatkan chemistry mereka yang sudah kuat. Semoga ENVY* selalu sukses dan terus mengeluarkan karya-karya lainnya!