Setiap orang di dunia sudah pasti memiliki comfort music genre-nya masing-masing. Di mana dalam keadaan apapun, musik tersebut bisa dengan mudah diresapi tanpa perlu banyak berpikir. Untuk saya pribadi, bisa dibilang comfort saya berada pada musik-musik indie pop atau dream pop. Alunan yang repetitive tapi tidak membosankan juga sound-sound yang halus membuat saya nyaman mendengarkannya setiap saat. Kecintaan saya terhadap indie pop mungkin hadir waktu pertama kali saya mengenal yang namanya Belle and Sebastian. Juga musik-musik yang sedang trend di masa awal saya berkuliah pun tidak jauh dari Alvvays atau Fazerdaze. 

Rasanya kecintaan saya terhadap ranah musik tersebut seakan tidak pudar dengan banyaknya rilisan-rilisan lokal yang berputar di ranah itu. Mulai dari musik-musik keluaran Kolibri Rekords yang di mana salah satu rosternya baru saja berpindah label yaitu Bedchamber yang rilisan barunya dirilis oleh La Munai Records. Bahkan hingga saat ini, kita masih saja disuguhi dengan musik serupa oleh band atau musisi baru seperti Sadchurro, Pouch Cotato, atau Sunwich. Di awal tahun 2022, ada pendatang baru asal Sidoarjo bernama “drizzly.”  yang baru saja merilis single pertamanya yang bernuansa indie pop atau dream pop dengan judul “Bitter to See You”.

Drizzly. (Sumber: Dok. Pribadi).

Sidoarjo cukup mengejutkan saya akhir-akhir ini. Beberapa waktu lalu, baru saja ada rilisan bagus asal kota yang sama yaitu EP perdana dari The Caroline’s. Sekarang, lagi-lagi kita diberi makan dengan munculnya drizzly. Drizzly merupakan nama panggung untuk solo project dari perempuan bernama Amanda. Drizzly sendiri yang berarti gerimis memiliki kesan pribadi bagi Amanda. “Gerimis dapat membuat sebagian orang merasakan tenang, bahkan membangkitkan momen menyenangkan tersendiri. Di sisi lain, beberapa orang tidak menyukai gerimis” katanya jika mengutip dari press release. Untuk merangkum arti tersebut, Amanda memilih menyajikan karyanya dengan format indie pop dan dreampop.

Masih dengan musim hujan dalam periode yang sama, drizzly merampungkan lagu pertamanya dengan judul “Bitter to See You”. Saat pertama kali mendengarkan lagu tersebut, saya langsung bernostalgia dengan masa-masa awal kuliah, karena sound yang digunakan memang sangat cocok untuk itu. Musiknya seakan-akan mengingatkan akan hidup yang belum ada beban dan bisa bersenang-senang setiap hari. Akan tetapi, jika kita memerhatikan lirik yang keluar dari mulut beliau, rasanya berbalik 180 derajat. Bagaimana tidak? Musik ini bercerita tentang pahitnya rasa cinta yang ada di masa lalu. Saya sebagai manusia tentunya memiliki kisah-kasih yang tak melulu enak. Apalagi namanya mahasiswa semester akhir, pikiran tentang percintaan yang selalu gagal terus menghantui setiap saat.

Dengan pembawaan yang ceria seperti ini, saya seperti diberi pelajaran untuk mengingat masa lalu yang buruk dengan pola pikir baru. Karena musiknya ceria, seakan-akan kita dipaksa untuk menganggap cerita yang dulu itu sebagai kenangan manis saja. Mau bagaimanapun akhirnya, pasti ada suatu hal baik yang bisa diambil.

Untuk proses penggarapan single ini, Amanda mendapat bantuan dari teman-temannya, yaitu Ferry (Timeless) pada drum dan Ekik (re:NAN) pada bass. Juga ada Reyhan (GREY.) dalam membuat logo dan artwork yang menggambarkan kesan drizzly. Drizzly merekam single pertamanya bekerjasama dengan Artefak Records dan dirilis oleh Paska Records. Musiknya sudah bisa di dengar di berbagai streaming platforms yang biasa kalian gunakan. Semoga saja drizzly terus berkarya dan kalau bisa melaksanakan tour dengan teman-teman Jawa Timur lainnya sehingga saya bisa menikmati musiknya secara live karena saya sudah membayangkan untuk menangis di tengah crowd yang bau keringat saat “Bitter to See You” dibawakan hehe. Panjang umur dan sehat selalu untuk Drizzly.