Waktu tiga tahun ke belakang bukanlah jalan yang mudah jika sebagian dari mereka mengalami gejolak naik turunnya masalah hidup. Berawal dari lagu “Apati” yang muncul di thumbnail YouTube, menemani kegalauan saya saat harus meninggalkan Malang for good. Sampai kita bisa menganalogikan bahwa perjalanan Daramuda ini bagaikan prolog “Salam Kenal”  dan epilognya “Selamat Tinggal” yang menjadi persembahan terakhir band ini. Lagu perpisahan yang rilis selang enam hari setelah EP “Pertigaan” sebenarnya adalah salam santun selamat tinggal dari ketiganya. Trio dara yang berisikan Danilla, Rara Sekar dan Sandrayati Fay ini memutuskan untuk berlayar masing-masing ke peraduannya.

Tidak mudah nyatanya bagi sebuah kreasi harus menuruti keinginan penggemar ke dalam sebuah kolaborasi mesti sesuai ekpektasi. “Hadir tergesa-gesa…dengan santun, selamat tinggal” dalam penggalan lirik yang cukup memberi kilasan singkat awal mula trio ini terbentuk. Diawali dengan interlude piano dan pelafalan lirik yang diulang-ulang kian emosional. Ditambah suara temaram jangkrik, menambahkan suasana kontemplasi di pinggir teras rumah pun semakin dalam. Lagu ini bisa dikatakan amat sentimental dikarenakan awal April yang sama mereka merilis EP berjudul “Pertigaan” yang nyatanya merupakan bagian untaian peristiwa dari setiap penyanyinya untuk berpisah di pertigaan itu dan ditutup dengan “Selamat Tinggal”.

Keberadaan Daramuda tentu dibantu oleh tangan-tangan ciamik Adika Hernandi, Bintang Bekti, Ben Laksana, Deni Kochun, Doly Harahap, Febrian Moh dan Sandi Simon. EP “Pertigaan” dan lagu “Selamat Tinggal” ini direkam di sebuah villa di Bali bernama Flow House, diolah di Posko Studio yang tidak jauh dari villa tersebut. Menariknya pada lagu “Selamat Tinggal” ini Ólafur Arnalds, musikus serta komposer asal Islandia ikut menjadi bagian dari proses mixing dan mastering-nya. Seperti pada video musik sebelumnya, Daramuda senantiasa mengabadikan alam dengan melakukan vakansi ke berbagai penjuru negeri, mengabadikannya dalam bentuk audio dan visual. Format live session ini tidak luput dari awal Daramuda berdiri tahun 2017, ide konsep video di mini album hingga sebuah lagu perpisahannya, alam selalu menjadi ciri khas.

Melihat artwork dari sampul mini-album “Pertigaan” bernuansa dengan pakaian putih benar-benar sarat makna. Putih identik dengan makna kedamaian, maka dari itu ‘damai’ yang ingin disampaikan adalah seberat-beratnya lagu “Selamat Tinggal” ini. Karya terakhir Daramuda yang diproduseri oleh Idola Remaja Records menutup diskografi Daramuda yang mungkin tanpa ada lembaran selanjutnya. Tak ada panggung-panggung yang menyerukan nama ketiganya dalam satu waktu lagi. Pada akhirnya, lagu dan ilustrasi seni “Selamat Tinggal” ini dapat dijadikan cinderamata ke kota masing-masing bagi para penggemar setianya.

Pertanyaan selanjutnya bagi saya adalah “kemana lagi mereka akan berlayar?”, karena dengan berakhirnya Daramuda baik perubahan dan keputusannya tentu tidak bisa ditangisi terus-menerus. Semoga masih ada harapan mereka akan menghasilkan karya seni yang tulus di pertigaan jalan pilihannya. Musik Daramuda akan selalu bisa jadi teman perjalanan bersama radio kesayangan dan selayaknya trio perempuan legendaris, jikalau dekade berubah harapannya musik mereka masih bisa dinikmati di layanan musik digital dan laman resmi Youtube mereka, Daramuda Project.

Link Spotify Daramuda – Selamat Tinggal:

vwuk_7hg

Link YouTube Daramuda – Selamat Tinggal: