Ketika tulisan ini naik, dunia pasti masih kacau kondisinya karena virus COVID-19 yang menjangkit orang-orang. Terutama orang-orang yang masih keluar dari rumah untuk melakukan hal yang kurang penting atau sebenarnya bisa dikerjakan di rumah. Menurut gue, COVID-19  ini jahat banget karena selain dia menganggu kesehatan orang yang rentan terinfeksi juga ke orang-orang yang sehat. Dampaknya? Tindakan  panic buying, hilangnya mata pencaharian, paranoid berlebih, dan tentunya industri musik juga ikut terganggu produktivitasnya. Di bawah ini gue akan memaparkan menurut sudut pandang gue mengenai efek dari virus ini bagi industri musik.

Masalah pertama, banyak konser atau gig yang harus postponed. Entah itu mini-gig atau festival besar yang harus batal karena artisnya yang menolak untuktampil, pertimbangan EO serta izin kepolisian setempat. Tujuannya tentu baik yaitu untuk mengambil pencegahan penyebaran virus ini yang mana kalau ke konser atau gigs itu akan ada banyak sekali orang yang berkumpul di satu tempat dan otomatis penularan dari COVID-19 akan jadi lebih mudah dan cakupannya sangat luas.

Tapi kalau dilihat dari sisi lain, ini pasti mengecewakan terutama untuk para penggemar dari artis yang udah mau show tetapi harus ditunda. Contohnya seperti Heads In The Clouds Tour yang batal 6 hari menjelang acara. Gue yakin penggemar dari Rich Brian dan kawan-kawan tentu kecewa karena sudah menunggu lama untuk menonton penampilan mereka secara langsung dan harus menunggu tanggal reschedule acara tersebut.  Selain itu, festival musik besar di Indonesia, LaLaLa Fest juga terpaksa batal, penggemar dari LANY dan Simple Plan (termasuk gue) harus gigit jari. Namun, di samping pembatalan-pembatalan itu mari lihat sisi positifnya. Untuk alasan kesehatan, kita sebagai penggemar dan musisi kesayangan kita akan senantiasa sehat supaya memenuhi keinginan untuk nonton langsung. Ya, kalaupun harus sampai dibatalkan, kita sebagai penonton yang sudah membeli tiket akan mendapatkan pengembalian penuh, We’ll watch them eventually! So let’s just wait guys!.

Masalah di atas merupakan masalah yang membuat musisi dan timnya serta EO pusing tujuh keliling. Tapi jangan salah, mereka tetap berusaha untuk menghibur penggemar lewat media sosial. Contohnya seperti Adhitia Sofyan dan Indra Lesmana yang mengadakan ‘konser pribadi’ melalui fitur live streaming di Youtube ataupun Instagram. Selain itu ada pula Ibrani Pandean mengadakan live Instagram sembari menggalang dana dari para penonton yang nantinya akan disumbangkan untuk mengatasi COVID-19 serta orang-orang yang membutuhkan. Yang terbaru, Najwa Shihab bersama Narasi.TV yang mengadakan “Konser Di Rumah Aja” pada laman resmi mereka.

Selain itu, kebanyakan musisi berusaha menghibur penggemarnya dengan tetap merilis lagu baru mereka di tengah ramainya wabah COVID-19 ini berlangsung. Meski mereka memiliki perasaan takut saat lagunya kurang terdengar karena menurut mereka kini semua atensi masyarakat tertuju pada pemberitaan COVID-19. Mereka tetap merilisnya karena ingin ‘menemani’ penggemarnya selama karantina di rumah. Bagi sebagian musisi dan public figure, nyatanya era pandemik ini tidak memutuskan mereka untuk berhenti melahirkan sebuah karya. Seperti Childish Gambino yang akhir-akhir ini merilis album “3.15.20” setelah 4 tahun tidak mengeluarkan long-play record nya dan Endank Soekamti dengan album “Air” nya yang merilisnya melalui siaran langsung di Youtube.

Terakhir, mari kita bersama-sama untuk tetap menjaga kesehatan dan selalu berdoa agar krisis akibat COVID-19 ini cepat berakhir dan semuanya kembali normal. Gue yakin pasti kalian nggak sabar untuk mendengar karya terbaru musisi kita secara langsung dan menonton konser-konser yang kita inginkan. Semoga para musisi bisa kembali ke atas panggung untuk memimpin perayaan musik karena kita kuat melewati ini semua bersama!

Jangan lupa cuci tangan dan pakai masker! Ingat #DiRumahAja!