Salah satu kebiasaan hampir semua orang di penghujung tahun adalah menghitung achievements yang sudah diraih selama tahun itu berlangsung. Setelah merasa cukup puas dengan prestasi sendiri, ketika menengok ke Linkedin teman mungkin sering timbul perasaan, “wah gue kecele nih.”
Adakah yang pernah seperti itu? Saya rasa cukup banyak. Namun kini, Virdania, baru saja memberi “tranquilizers” bagi mereka (terlebih saya, sih) yang merasa bahwa pencapaian di tahun ini tidak sememukau itu. Ketika mendengar lagu “Enough for You” saya tertohok pada lirik yang dinyanyikan dengan pelafalan yang jelas sekali.
’cause you will only see the greener grass, and you think yours is never good enough
Ada satu poin penting yang saya suka dari lirik khas Virdania, ia memang selalu membuat pendengarnya merasa relatable saat mendengarkan lagu-lagunya. Jika diperhatikan dalam verse pertama hingga chorus, Virdania seolah-seolah sedang memberikan prolog kepada pendengarnya.
Pada awal lagu tersebut diputar, mungkin orang yang mendengarnya akan menganggap lagu ini seperti lagu sedih, namun setelah melewati menit ke 1:30, I guess you might feel more better. Lirik yang diambil oleh solois asal Jakarta ini dapat dengan mudah dimengerti saat pertama kali didengarkan.
Plus, harus saya akui, vibes musik Virdania di lagu keduanya ini lebih catchy. Dalam lagu “Enough for You”, Virdania kembali menggandeng produser Panji Wisnu (Mildwave). Seperti yang dilakukan kebanyakan musisi di tengah pandemi, Virdania dan Panji menempuh proses rekaman dan produksi dari rumah masing-masing. Melalui press release-nya, produksi jarak jauh ini menjadi kesulitan tersendiri bagi Virdania dalam menggarap single pertama ini untuk EP perdananya yang telah direncanakan untuk rilis di tahun mendatang.
Bagi saya, musik yang indah di kuping dan tentu masuk dalam selera adalah mood booster paling ampuh ketika dirundung masalah. Ternyata memang benar menurut peneliti Laura Ferreri, dari Lyon University, membuktikan ketika mendengarkan musik yang disukai, otak seseorang akan melepaskan dopamin (hormon pengendali emosi). Experience ini saya dapat rasakan saat pertama kali mendengar lagu “Enough for You”.
“Enough for You” mengandung komponen yang pas dari segi lirik dan musikalitas. Lagu yang dinyanyikan Virdania ini mengingatkan saya dengan vokal milik Arlo Parks melalui echoing whisper menenangkan melalui lantunan lirik “fall in love with your life” yang diulang berkali-kali. Bagian favorit saya adalah ketika musik dan lirik diulang-ulang, karena hal tersebut membuat saya mampu menemukan ‘virtues’ dalam diri saya. Saya merasa bahwa lagu ini dapat menjadi penenang di kala berbelitnya keinginan dan realita.
Menyoal artwork yang ditampilkan Virdania untuk single keduanya, ia membawa konsep yang cukup berbeda dari single sebelumnya. Karya ilustrasi digital untuk lagu ini dibuat oleh Luthfi Ramadhan dan bagi saya artwork ini seru sekali untuk ditelaah.
Pantulan wajah perempuan yang sedang bersolek menggunakan cermin dengan gagang tajam dapat diartikan bahwa untuk menjadi sempurna butuh usaha yang membuat seseorang itu harus ‘berdarah-darah’. Ilustrasi tangan pada karya Luthfi itu menandakan untuk mencapai kesempurnaan dibutuhkan usaha agar seseorang dapat merasa puas dengan ‘kesempurnaan’ itu. Namun pada kenyataannya, tidak semua dari kita dapat menjadi people pleaser. Saya rasa lirik di bawah dapat menjawab keresahan itu:
Focus on your features ‘cause it comes from within. No matter what you do, they always have their own says to you
Bagi siapapun itu, hal yang terpenting dalam kondisi seperti ini adalah kita harus dapat mempertahankan kebahagian diri dengan mulai mencintai dan menerima diri sendiri. Lirik di atas bisa dinyanyikan bersama dengan lyrics music video yang dirilis melalui Youtube channel Virdania. Selain itu, lagu ini juga dapat ditemukan di berbagai layanan musik digital kesayangan kalian.
Editor: Nelsya Namira