Siapa sangka sebuah album penuh dengan suara gesekan biola dan banyak bercerita tentang wanita, sadism, masochism, narkoba, serta musikalitas yang terkesan tidak beraturan menjadi salah satu album terbaik sepanjang masa. Dengan total penjualan hanya mencapai angka 30.000 pada kurun waktu 1967-1972; album Velvet Underground (VU) ini berhasil membalikkan omongan kritikus dan masyarakat yang menggangap bahwa album ini tidak bisa didengar dan… sampah.

 

Band yang beranggotakan Lou Reed ( Vokal & Gitar), Sterling Morrison (gitar), John Cale (biola & bass) Maureen Tucker (perkusi) serta keterlibatannya Andy Warholl sebagai produser ditambah Nico berhasil membuat sebuah karya seni berbentuk album musik yang diberi nama “The Velvet Underground & Nico”. Dalam sebuah wawancara majalah Los Angeles Times dengan seorang musik produser Brian Eno pada Mei tahun 1982, Brian Eno berpendapat bahwa 30.000 orang yang membeli dan mendengar album itu akan terinspirasi memulai sebuah band, saking berpengaruhnya album ini.

 

Dia lah Lou Reed, seorang anak muda dengan gelar jurnalis, film directing dan creative writing yang menjadi otak dibalik kesuksesan album pertama VU yang dirilis tahun 1967. Pemilihan kata Lou Reed yang tergolong unik dan jujur menjadi ciri khas dari sang simbol Rock n Roll. Kejujurannya dalam melihat hal-hal taboo yang dia tuangkan dalam bermusik ditunjukan dalam lagu “Venus in Fur”, sebuah lagu yang terinspirasi dari buku berjudul yang sama-sama bertemakan seks. Selain “Venus in Fur”, “Heroin” menjadi sebuah lagu yang fenomenal karena sangat kontroversial pada masa itu. Lagu yang berisi lirik absurd yang menggambarkan perasaan manusia saat memakai heroin dan suara gesekan biola yang tidak menentu dan sangat berisik akan membuat siapapun tidak nyaman mendengarnya selama 2 menit terakhir di lagu tersebut.

 

Hubungan pertemanan antara Lou Reed dengan John Cale pun sangat berpengaruh pada album ini. John Cale yang berpengaruh memberi bumbu art yang terkesan avant-garde sehingga musik yang dihasilkan adalah musik experimental. Dapat dilihat dari latar belakang John Cale sendiri, dia mempelajari studi tentang musik di Goldsmith College, University of London dan disana ia menemukan bakatnya dalam memainkan biola dan piano. Dia lah sumber dari suara gesekan biola yang aneh itu pada lagu lagu VU. Selain itu pukulan drum dari Maureen tucker yang notabene adalah seorang wanita muda yang tidak bisa bermain drum ini turut mengambil peran dalam pembuatan karakter Velvet underground. Sepanjang album ini dia memakai set drum yang tergolong unik; drumnya diubah bentuk menjadi sebuah perkusi. Hal ini menjelaskan banyak sekali lagu yang jika didengarkan ketukannya seperti perkusi bukan seperti pemain drum biasanya. Tanpa adanya karakter dari John Cale serta Maureen Tucker, mungkin album ini hanya terasa Rock n Roll ala Lou Reed.

 

Perkawinan antara Rock n Roll dan bentuk seni lainnya dalam album ini semakin terasa dengan kehadiran Andy Warhol. Warhol yang sudah terkenal melalui karya Campbell Soup Can dan gerakan pop-artnya, diajak Lou untuk menjadi produser dalam album “pisang” ini. Walaupun pada pelaksanaan pembuatan album ini dia tidak mengambil suara dalam arah musik Velvet Underground, dia membantu Lou Reed untuk memilih tema apa yang ingin dijadikan lagu, seperti lagu “Femme Fatale” yang bercerita tentang Eddie Sedgwick, seorang Warhol Superstars. Warhol Superstar adalah model-model yang biasanya ada di dalam karya Warhol pada masa kejayaannya antara tahun 1960an sampai awal 70. Pada masa itu apa yang diciptakan Warhol dalam dunia seni pasti akan meledak; mulai dari film, foto hingga lukisannya yang sangat bernilai tinggi.

 

Warhol juga bertanggung jawab atas pemilihan gambar pisang dalam album cover. Mereka (Velvet underground) dan pihak label Verve Record setuju terhadap ide itu karena –sesederhana– dia adalah andy Warhol. Seorang seniman yang menjadikan barang komoditi sehari-hari menjadi sebuah seni. Pada kasus album ini, dia menjadikan pisang untuk menjadi sebuah seni tinggi. Pihak label berpendapat bahwa kehadirannya dan gambar pisang buatannya akan membantu penjualan album itu.

Andy Warhol. USA. New York City. 1986. (Foto oleh: Elliott Erwitt)

Dia juga yang membawa Nico, seorang model terkenal asal Jerman untuk diduetkan dengan Lou Reed. Nico merupakan penyanyi beraksen jerman, namun pada album ini dia memakai Bahasa Inggris sehinggal hasilnya bisa didengarkan di lagu “I’ll Be Your Mirror” , “Femme Fatale”, dan “All Tomorrow Parties”. Nico juga sebelumnya sudah terkenal karena dia adalah seorang aktris dalam film “La Dolce Vita” (1960) karya Federico Fellini dan dia juga adalah bagian dari “Warhol Superstars”. Selain itu, dia juga pernah bermain dalam salah satu film Andy Warhol yang paling terkenal yaitu Chelsea girl (1996).

 

Butuh bertahun-tahun lamanya untuk menyadari bahwa ini adalah album yang bagus dan butuh puluhan tahun untuk industri musik menyadari bahwa album ini adalah album revolusioner dimana bentuk seni lainnya dan musik Rock bisa bertemu. Tanpa album ini, mungkin tidak akan pernah ada David Bowie, Ramones, Strokes, Joy Division, Galaxie 500, Sex Pistol dan masih banyak lagi. Bowie pun terang-terangkan jika dia tidak mendengarkan ‘album pisang’ ini tidak mungkin ada album “The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders From Mars”.

 

Bisa dikatakan juga ini adalah satu-satu nya album pure art-rock di dunia ini. Terasa tidak mungkin lagi untuk mencari album yang mirip dengan album ini, karena entah kenapa album yang hancur ini sangat indah jika didengarkan. Ibarat album ini adalah lukisan, mungkin lukisan itu adalah lukisan “Starry Night” karya Van Gogh; membutuhkan waktu yang lama untuk bisa memahami kedua karya seni ini.

Ditulis oleh: Rafi Dafari