Tahun 2020 memang berjalan cukup aneh, mulai dari bulan Januari yang berlalu seperti siput balap, hingga bulan Februari yang cuma numpang lewat. Walaupun Februari berlalu dengan kilat, di penghujung bulan ada penantian manis bagi para pecinta musik Jazz. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Java Jazz Festival hadir kembali, dengan berbagai kejutan bagi para pecintanya yang berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 28 Februari hingga 1 Maret 2020 di Jakarta International Expo Kemayoran.
Mengusung tema “Redeem Yourself through Music”, Java Jazz Festival 2020 ingin mengingatkan kembali bahwa se-chaos apapun kehidupan kita, selalu ada celah untuk kembali “hidup” melalui musik. Memang pada kodratnya acara ini selalu memberi kejutan, tahun ini Java Festival Production tidak main-main dengan line up artis yang akan tampil di acara ini. Artis internasional seperti The Jackson dan Omar Apollo pun terpilih sebagai penampil special show di Java Jazz Festival tahun ini. Selain mereka, artis lokal seperti Fariz RM hingga Potret turut meramaikan Java Jazz yang dihelat di Kemayoran ini.
Pengunjung yang datang benar-benar dimanjakan dengan berbagai line up yang bisa dinikmati oleh kalangan boomer hingga generasi Z sekalipun. Hal ini lah yang dirasa sangat unik dan langka untuk ditemukan di acara musik lainnya, dimana semua kalangan umur benar-benar dibebaskan dan diberikan zona nyaman untuk menikmati acara ini. Apalagi jika dilihat lebih dalam lagi, mayoritas acara zaman sekarang sangatlah segmented dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan muda saja.
Tahun ini, Java Jazz Festival kembali hadirkan dua special show oleh tamu yang sangat ditunggu-tunggu. Pertama, The Jackson. Tidak usah dijelaskan secara rinci dan detail karena siapa sih yang tidak tahu ketiga pria lansia keren ini? Walaupun umur personil The Jackson tidak terbilang muda, tapi nyatanya energi dan aura yang dikeluarkan amat sangat luar biasa.
Ketiga personil The Jackson tetap memberikan performa prima bagi para penggemarnya pada malam hari itu (29/2), walaupun penampilan mereka sedikit melenceng waktunya dari rundown yang telah diberikan tetapi antusiasme penonton tidak terlihat surut sedikitpun. Bahkan setelah diamati, penonton yang hadir di barisan depan sangatlah beragam, mulai dari kakek-kakek yang datang dengan cucunya hingga anak muda berpenampilan edgy hadir berlompat ria dengan alunan lagu dari The Jackson.
Selain The Jackson, kurang asik apabila kita tidak turut membahas musisi muda sekaligus tampan bernama Omar Apollo. Sama persis dengan The Jackson, Omar Apollo hadir dengan penampilan yang luar biasa juga pada malam itu (1/3), dengan suasana hujan yang mengguyur JIEXPO Kemayoran, Omar tetap hadir untuk menyapa para ‘pemuja’-nya di BNI Hall malam hari itu. Walaupun penonton yang hadir hanya bisa menyaksikan Omar dari kursi duduknya masing-masing, tapi tetap saja teriakan histeris penonton di dalam BNI Hall malam itu benar-benar pecah dan meriah.
Selain penampilan memukau dari pengisi acara special show, Java Jazz Festival kerap menyuguhkan pengunjungnya dengan kolaborasi luar biasa antar musisi lokal, salah satunya adalah Chrisye live by Erwin gutawa dan juga tamu spesialnya Gerald SItumorang. Penampilan ini benar-benar apik, rapi, dan juga bikin merinding– entah merinding karena alunan lagu Chrisye atau memang suasana disana bikin kita merinding karena memang ini adalah salah satu stage terkeren yang ada di Java Jazz Festival tahun ini. Energi panggung Chrisye pada hari itu (28/2) benar-benar kembali dihadirkan oleh Erwin Gutawa, dengan menampilkan cuplikan video performance Chrisye di masa lalu, serta alunan orkestra yang membuat performance ini sangat spesial dan sangat dinanti oleh semua orang.
Bagi Java Jazz Festival, line up performers rasanya memang tidak perlu diragukan lagi. Namun selain line up-nya yang patut diacungi jempol, ternyata masih banyak sekali hal yang dapat diapresiasi dari acara ini. Hal-hal detail dan rinci pun sangat diperhatikan oleh sang penyelenggara acara. Pertama, pihak penyelenggara Java Jazz Festival 2020 memperhatikan keselamatan bagi para pengunjung hingga panitia yang bekerja di hari itu. Java Festival Production menjamin hal itu dengan cara bekerja sama dengan salah satu perusahaan asuransi ternama. Kedua, sistem pembayaran non-tunai yang rupanya mempermudah transaksi penjual di tenant dan juga pembeli. Walaupun terkadang sistem pembayaran non-tunai ini terdengar sangat rumit dan juga kurang efektif karena biasanya stand top-up yang disediakan sangatlah sedikit. Namun berbeda dengan Java Jazz Festival 2020 yang menyediakan beberapa titik top-up bagi para pengunjungnya. Dengan itu, tidak ada lagi antrian panjang yang mengalir di acara tersebut. Terakhir, sistem pemilahan sampah yang sangat luar biasa. Ini adalah salah satu hal yang harus diacungi jempol. Biasanya, tempat sampah yang proper sangat minim ditemukan pada sebuah acara musik. Kebanyakan acara musik hanya menyediakan trash bag ataupun trash bin di beberapa titik saja, sehingga banyak sekali sampah yang berserakan di venue acara. Namun, Java Jazz Festival 2020 tidak menerapkan hal itu. Pihak penyelenggara menyiapkan tiga tempat sampah di setiap titik. Mulai dari tempat sampah non-recyclable, recyclable, dan yang terakhir khusus untuk food waste. Bahkan, ada satu orang khusus yang stand by di dekat tempat sampah tersebut, untuk memastikan orang yang ingin membuang sampah memasukkannya ke tempat sampah yang benar.
Hal-hal kecil ini lah yang membuat Java Jazz Festival menjadi salah satu acara musik yang memang patut untuk didatangi, karena tidak hanya memperhatikan betapa keren line up yang mereka suguhi, tapi juga memikirkan keselamatan dan kenyamanan penonton yang hadir di Java Jazz Festival.