Setahun yang lalu, masyarakat negeri ini dibuat berkabung dan dihadapkan pada kesedihan yang mendalam. Hingga saat ini, saya sendiri masih diselimuti rasa tidak percaya akan fakta bahwa musisi Glenn Fredly telah meninggalkan dunia selama-lamanya.

Glenn Fredly Deviano Latuihamallo, atau yang akrab disapa dengan Glenn Fredly di telinga kita, telah sejak dahulu mewarnai industri musik dalam negeri. Banyak orang yang tumbuh ditemani dengan lagu-lagu hits miliknya, bahkan termasuk Saya sendiri yang baru lahir pada tahun 2000. Karya Glenn menghiasi kehidupan banyak orang, menjadikannya kenangan tersendiri. Sangat tidak mengherankan jika sebagian lagu miliknya dilabeli sebagai lagu romantis sepanjang masa.

Saya hanyalah seseorang yang memiliki mimpi untuk menghadirkan Glenn dalam acara pernikahan Saya, yang sebetulnya jika dipikir, entah kapan akan terjadi. Saya juga hanyalah seorang mahasiswa yang sejak dahulu berharap untuk dapat menghadiri acara musik yang dihadiri olehnya. Meski ternyata, sekarang impian tersebut harus pupus. Tuhan sudah rindu dan lebih menginginkan dirinya dibanding Saya.

Masih ingat betul perasaan Saya ketika mendengar kabar kepergian musisi kelahiran Jakarta itu, benar-benar seperti disambar geledek. Saya tidak mempercayai mata Saya yang sedang meratapi sebuah tweet milik seseorang, yang kira-kira berbunyi “Rest In Peace Glenn Fredly,” kala itu.

Namun, perlahan kepala Saya sudah mulai dapat mencerna dan menerima kejadian kala itu. Saya berkata pada diri saya sendiri, bahwa “Setiap yang bernyawa suatu saat akan kembali kepada sang pencipta, tidak memandang siapa mereka di dunia”. Memang pahit, industri musik Indonesia harus kembali kehilangan musisi menakjubkan yang pernah dimiliki.

Source: timejabar.com

Lagu Glenn favorit Saya mungkin adalah “Terpesona”, yang ia bawakan dengan Audy Item dalam album “Selamat Pagi, Dunia!” yang dirilis pada tahun 2002. Dengan pembawaan musiknya yang santai, menenangkan, dan catchy, lagu ini seakan meyakinkan Saya bahwa cinta pada pandangan pertama itu memang benar ada. Kolaborasi Glenn dengan Audy saat itu menurut Saya menjadi salah satu faktor mengapa lagu ini menjadi masterpiece bagi keduanya.

Selanjutnya mungkin lagu yang menjadi andalan setiap orang juga, “Kasih Putih”. Man, there is no doubt about this song. “Kasih Putih” yang berartikan cinta suci, pure of love, sebuah dua kata singkat namun bermakna sangat indah. Bagi setiap insan, lagu ini dapat diartikan dan diutarakan dengan berbagai macam. Seseorang menyematkan lagu ini kepada kekasih dunianya, dan mungkin bagi sebagian lainnya menghayati lagu ini sebagai puisi cinta untuk Tuhan sang pencipta.

“Kasih Putih” sendiri bagi Saya adalah momen mengasihi diri. Tak terhitung jari momen dimana Saya menitikkan air mata ketika mendengarnya, mungkin karena lagu ini erat sekali kerohaniannya. Romantis, romantis sekali. Bahkan saat ini Saya kehilangan kemampuan untuk mengulas sebuah lagu. Bagi Saya lagu ini tak perlu ulasan dalam bentuk kalimat, setiap orang yang mendengarkannya akan merasakan perasaan yang hanya dirinyalah yang dapat memahami.

Setahun sejak kehilangannya

Tanggal 6 hingga 8 April 2021 kemarin ditandakan sebagai tanggal untuk mengenang satu tahun kepergian Glenn Fredly. Salah satu bentuk untuk mengenang sekaligus memberikan kehormatan kepadanya adalah dengan proses penebaran bunga mawar putih di sekitaran mural Glenn Fredly yang berlokasi di M Bloc Space. Kegiatan yang bertemakan “Kasih Di Hari Putih” tersebut juga menayangkan video eksklusif, talkshow dan juga live performance.

Glenn Fredly telah memberikan karyanya kepada seluruh masyarakat yang mencintainya. Terima kasih telah hadir dalam setiap kehidupan dan memberikan kenangan indah bagi kita semua. Glenn has gone to heaven, but his masterpieces will always stay here with us to lighten up our days in this world, forever