Hanyut lalu tenggelam, kata-kata yang tepat untuk deskripsiin album teranyar Goodnight Electric, Misteria. Menurut Urban Dictionary, mysteria merupakan gabungan dari kata misteri— sesuatu yang sulit dimengerti, dan histeria— emosi yang berlebihan dan tak terkendali. Aura dark romance kali ini akan mendominasi album Misteria dan menjadi karya anomali dari Goodnight Electric. Bisa dibilang, album ini bakal memunculkan banyak pendengar baru. Kenapa begitu? Lirik-liriknya relatable banget sama perjalanan romansa para generasi milenial. Mereka mampu mengantarkan kisah romansa tersebut dengan cara yang unik dan berbeda dari musisi lain yang menggaet iming-iming “relatable story”. Dengan memadukan kisah-kisah gelap romansa bersama alunan elemen dream pop, shoegaze, dan new wave, Goodnight Electric menggunakan strategi yang tepat untuk menarik pendengar baru lewat album ini.
Kali ini juga, GE (akronim Goodnight Electric) bener-bener nyoba buat ngelakuin hal baru. Dari album debutnya, Turbo and Love Action, Goodnight Electric selalu pakai bahasa Inggris dalam lirik lagunya. Nah, di album Misteria ini, untuk pertama kalinya, seluruh lagu berbahasa Indonesia dan pastinya menjadi tantangan baru buat GE karena selama ini terbiasa pakai bahasa Inggris. “Ternyata beda spelling beda juga intonasinya, itu sih yang sulit,” kata Batman sang vokalis di live streaming Release Party album Misteria yang disiarkan lewat kanal YouTube Goodnight Electric (8/5/2020). Meski kesulitan, Batman berhasil memilih kata yang sarat makna dalam album ini, sehingga bagi beberapa orang mungkin harus searching makna kata dulu buat memahami lirik-lirik lagu dalam Mysteria.
Gabungnya dua personil baru, Vincent Rompies (Bassist) dan Hans (Gitaris) juga menjadi hal yang ngaruh banget untuk Goodnight Electric, terutama di proses pembuatan album ini. GE ingin memasukkan instrumen baru ke dalam album ini yang lebih organik, yaitu gitar dan bas. Dengan adanya mereka dalam formasi GE, lo akan banyak dengerin kedua unsur instrumen tersebut di karya-karya mendatang GE.
Apa aja lagu-lagu yang mengisi warna album Misteria? Ada 2 track instrumental, 4 track full song, dan 2 bonus track “Erotika” dan “VCR” yang sebelumnya udah dirilis dalam bentuk single track. Kebanyakan dari lagu ini nyeritain tentang kisah-kisah perjalanan cinta yang berat dan gelap, contohnya di lagu “Saksikan Akhir Dunia Denganku”, lagu tentang sepasang kekasih yang tetap tegar walau terkucilkan dari lingkungan masyarakat. Ada juga “-Dopamin” yang nyeritain tentang masa-masa berat kepergian seorang kekasih, dan “Misteria” yang membahas keingintahuan seseorang tentang dunia baru dan harapan di dalamnya.
“Labuh”
Instrumental track yang menurut gue paling membawakan kesan dark yang mendalam pada album ini. Sesuai judulnya, ketika gue dengerin track ini untuk pertama kalinya, gue bener-bener ngerasa seperti jatuh di kedalaman yang gelap dan gak berujung, apalagi dengan permainan instrumen yang nyatuin banyak layer. Terlebih kalo dengerin pakai headphone, lo akan ngerti maksud gue.
“Misteria”
Lagu yang menjadi judul album ini memiliki makna keingintahuan akan sesuatu atau seseorang yang baru dengan perasaan ceria. Inspirasi Batman membuat lagu ini muncul karena sering liat anak laki-lakinya yang suka main, berkhayal, dan punya dunia-nya sendiri. Nah, dari situ muncul pertanyaan tentang apa yang sebenarnya ia rasa, ia lakuin, dan keingintahuan akan dunia anaknya.
Akhirnya, bisa gue simpulin dari latar belakang lagu dan liriknya, “Misteria” ini dari verse pertamanya aja udah nunjukin keingintahuan tentang dunia yang berbeda, “bagaimana duniamu berupa? pagi berbulan atau seraknya malam?” Ketika lo suka sama seseorang dan lo pengen tau tentang kebiasaannya, sifatnya kayak gimana, dunianya seperti apa, ingin tau semua tentang orang itu. “Misteria” bener-bener bisa dimasukin ke segala cerita. Itu poin yang gue suka banget dari lagu ini, dari awal inspirasi pembuatan lagu sampai penyusunan lirik yang akhirnya para pendengar bisa bebas bermain dalam lirik.
“-Dopamin”
Penggambaran kesedihan setelah kehilangan seorang kekasih dengan penggunaan kata bahasa yang etnik bikin gue sebagai pendengar kayak ikutan ngerasain apa yang dirasain pihak pertama dalam lagu ini. Penyatuan kata-kata yang dipakai dengan easy melody-nya bikin para pendengarnya seperti ikutan nulis lirik demi lirik di lagu ini. Ini menjadi salah satu lagu dengan wajah baru juga buat GE, karena disini instrumen-nya lebih banyak fokus ke bas dan gitar, juga ditambah dengan nuansa genre indie pop jadul bikin flow track ini terasa ringan dan nyaman, siapapun bisa ngikutin.
Gue pribadi suka banget lagu ini karena walaupun maknanya yang deep & dark, tapi GE bisa bawain dengan cara yang asik nan unik. Judul lagu ini ngegambarin kalau kurangnya produksi dopamin di dalam tubuh seseorang itu menandakan bahwa ia sedang mengalami kesedihan. Semakin sedih maka semakin “-“ (berkurang) juga kadar dopamin dalam tubuh.
“Arah”
“Arah” menjadi instrumental track kedua setelah “Labuh”. Grafik tone-nya yang terbilang konsisten membangun feel deep and relax. Sewaktu live streaming Release Party Misteria (8 Mei 2020), vokalis dan synthesizer GE, Bondi Goodboy, bilang kalau track ini nyambung dengan track “Saksikan Akhir Dunia Denganku”. Menurut gue pribadi, “Arah” ini memang pendahuluan yang pas buat membangun feel dark romance sebelum masuk ke track “Saksikan Akhir Dunia Denganku”
“Saksikan Akhir Dunia Denganku”
“Kau dan aku adalah kegelapan yang sempurna di belakang cahaya”
“Ku kan menjadi penjaga nisan tidurmu, Kau kan menjadi sekebun mawar hitamku”
“Hingga Rembulan berputar tak tentu arah Kan kau saksikan akhir dunia denganku”.
Tiga line terfavorit buat gue, ngegambarin fase-fase yang terjadi dalam cerita lagu ini. Line pertama tentang sebuah hubungan yang salah lalu tersingkirkan dari lingkungan sekitar, terus line kedua yang ngartiin bahwa setelah terasingkan mereka tetap tegar dan melengkapi satu sama lain, sampai di line ketiga yang ngasih tau bahwa hubungan mereka gak akan berubah dan tetap tegar bagaimanapun keadaannya, walau sampai dunia berakhir, mereka akan tetap sama-sama.
“Saturn Girl”
“Karena ku dalam ruang lingkarmu”, satu line dalam lagu ini yang menurut gue bisa mencakup keseluruhan lirik dari “Saturn Girl”. Lagu ini bercerita tentang persahabatan yang selalu ada untuk satu sama lain apapun keadaanya.
”Saturn girl, cerita jika kau lelah lewati sedihnya mimpi,”
”Saturn girl, cerita dan tuliskan segala resahnya malam,”
“Dan aku ada dalam lingkarmu.”
“Erotika”
Single ini dirilis tahun 2019 dua bulan setelah “VCR” keluar. Lagu ini menjadi salah satu lagu dengan pembawaan baru dari GE, selain karena bergabungnya member baru Priscilla Jamail yang sebelumnya juga udah gabung dari lagu “VCR”, GE memadukan elemen new wave dan post-punk yang membuat lagu ini makin terasa dark tone-nya. Bercerita tentang gelapnya kebebasan berpendapat yang tertutupi oleh rahasia dan kebohongan, kegelapan ini diperjelas pada lirik “kau dan aku tenggelam di relungnya rahasia”, “kau dan aku tenggelam di dalam saturasinya, walau tak ada kuasa, kilatan maha cahaya”.
“VCR”
Lagu ini merupakan bonus track dalam album Misteria selain “Erotika” yang dirilis tahun lalu sekaligus lagu berbahasa Indonesia pertama milik GE. “VCR” membahas bagaimana mudahnya mendapatkan informasi, berita, dan hiburan di masa kini yang membuat kita asik sendiri dan lupa akan segala. GE menyampaikan pesan ini lewat cerita sepasang kekasih pada tahun 90-an yang selalu menonton video dengan VCR Player sampai lupa waktu, yang akhirnya terbawa tenggelam dan lupa akan hal-hal penting di sekitarnya. Uniknya, video klip “VCR” direkam menggunakan pita dan kamera VHS , menambah feel 90s dalam lagu ini.
Dengan kualitas tiap-tiap lagu yang patut diacungi jempol, gue rasa kalau lagu ini diurutin dan dijadiin jalan cerita akan semakin keren lagi. Dimulai dari “Misteria”, lanjut “Saturn Girl”, “VCR”, “Arah”, “Saksikan Akhir Dunia Denganku”, “Erotika”, “-Dopamin”, dan diakhiri dengan “Labuh”. Menurut gue, alur cerita album ini cocok kalau diawali dengan rasa keingintahuan di “Misteria”, lalu kisah bahagia dan kenyamanan dalam “VCR” dan “Saturn Girl”, selanjutnya mulai memasuki aura dark pada lagu “Arah”, dan akhirnya diakhiri dengan perpisahan pada lagu “Saksikan Akhir Dunia Denganku” dan instrumental “Labuh”.
Gue sendiri bisa dibilang pendengar awam yang baru dengerin band ini tahun 2019. Awalnya, gue gak sengaja liat video klip “VCR” di channel MTV Asia. Langsung terlintas dipikiran gue, “wah enak juga ya ini lagu (VCR), maknanya kompleks tapi pembawaannya enak, ringan banget buat didenger.” Selain itu, awal ketertarikan gue gara-gara konsep video klipnya yang pakai VCR effect, dan ternyata memang bener-bener direkam pakai pita film dan kamera VHS! Dari situ, gue mulai kepo dan dengerin deretan album lamanya. Lagu-lagu GE favorit gue sampai saat ini diantaranya “Rocket Ship Goes By”, “Psychic Girl” yang Oreo Remix, “Fluorescent Nothing”, “Shut it down”, “VCR”, “-Dopamin”, “Erotika” dan “Saksikan Akhir Dunia Bersamaku”. Terlebih, Goodnight Electric dengan konsisten selalu membawa ciri khasnya yaitu pengkombinasian electro music dan new wave dengan menggunakan perangkat synthesizer dan sequencer sebagai media utamanya. Bagi gue, itu semua salah satu hal yang masih sangat jarang di dunia permusikan Indonesia.
Menariknya, album Misteria sepenuhnya dikerjakan oleh Henry Foundation (Batman) mulai dari memproduseri sendiri album ini, ide lagu, penulisan lirik, sampai rekaman dan proses mixing, kecuali 2 bonus track-nya karena dirilis sebelum pembuatan album Misteria dimulai. Gak cuma lagunya, ketika Party Release Misteria, Batman mengatakan kalau artwork Misteria aslinya adalah hasil gambar dari kedua anaknya, dan Batman sendiri yang directing proses menggambarnya, “gue nyuruh si Ica sama Kiwi (kedua anaknya) buat drawing, tapi gue yang direct, gue suruh gambar bebas, gambar pohon, gue suruh bikin tulisan Misteria,” jelas Batman. Dibalik itu juga, bukan tanpa alasan Batman meminta kedua anaknya membuat gambar artwork album ini. Ia mencoba untuk melihat perspektif berbeda dari anak-anaknya. Batman ngerasa bahwa itu seperti dua dunia yang berbeda, dan Batman ingin menangkap dunia itu.
Artwork by : Goodnight Electric
Buat para penggemar Goodnight Electric, album Misteria pasti jadi album yang ditunggu-tunggu, apalagi setelah perilisan “VCR”, “Erotika”, ditambah “-Dopamin” yang masih fresh banget dirilis awal tahun 2020, makin nge-tease munculnya album yang dinanti penggemar. Mungkin bakal bermunculan juga penggemar baru, contohnya lo yang baru aja jadi penggemar GE setelah baca ulasan ini. Sejak 27 April, Goodnight Electric mengumumkan di akun Instagram (@goodnightelectric) dan Twitter-nya (@goodnightelctrc) mengenai perilisan album ini, dan akhirnya Misteria resmi dirilis 7 Mei 2020 kemarin. Album teranyar Goodnight Electric udah bisa lo dengerin di semua platform musik digital.