Haru Nemuri adalah seorang penyanyi dan rapper asal Jepang. Sebelumnya, ia dikenal memiliki karakter musik yang didominasi oleh synthesizer dan beat-beat elektronik seperti lagu-lagu J-Pop yang berkembang pada masa kini. Selama berkarir di dunia musik, Haru Nemuri telah merilis 2 EP, yaitu “Sayonara, Youthphobia” pada tahun 2016, dan “Atom Heart Mother” pada tahun 2017.

Di tahun 2018, tepatnya pada bulan April kemarin, Haru Nemuri akhirnya kembali dengan merilis debut album penuhnya yang bertajuk “Haru to Shura”. Yang menarik dari album perdananya, Haru Nemuri di sini seperti banting setir. Mengapa? Karena musik yang ia sajikan di album perdananya ini ternyata cukup berbeda dengan musik-musik yang pernah ia keluarkan sebelumnya. Di Haru to Shura, Haru Nemuri memadukan sound J-Pop nya dengan sound dari musik Punk, Noise Rock, hingga Post-Hardcore.

Album Haru to Shura dibuka oleh trackMAKE MORE NOISE OF YOU”, sebuah lagu bertempo cepat. Teriakan dan rap dari Haru Nemuri dipadukan dengan distorsi gitar dan hentakan drum yang cepat seolah menghajar para pendengar yang baru saja mulai mendengarkan album ini. Lagu kedua adalah “Narashite”. Lagi-lagi Haru Nemuri menyajikan lagu bertempo cepat, berisik, dan catchy. Walau musiknya tidak secepat lagu pertama, vokal dari Haru Nemuri pada lagu ini menjadi highlight bagi saya. Di lagu ini, vokal Haru Nemuri terdengar seperti ledakan sebuah emosi yang sudah lama terpendam.

sumber: twitter @haru_nemuri

Setelah “Narashite”, track ketiga pada album ini adalah “Underground”. Sebuah track pendek berdurasi sekitar 2 menit yang didominasi oleh suara synthesizer dengan sound 8-bit dan beat-beat elektronik. Berikutnya adalah “Harutosyura”. Sebuah track berdurasi 5 menit berisi alunan gitar yang dipadukan dengan distorsi dan sebuah “twist” di tengah lagu yang dipersiapkan oleh Haru Nemuri sebagai jembatan ke sebuah part yang berisik, cepat, dan penuh distorsi. Track ini adalah salah satu track favorit saya di album Haru to Shura.

Selanjutnya ada lagu yang berjudul “lostplanet”. Sebuah lagu yang sound nya terdengar mirip dengan musik-musik Post-Hardcore yang banyak beredar sekarang. Lalu album ini dilanjutkan oleh track “sekaiwotorikaeshiteokure”. Sebuah track luar biasa yang memiliki perpaduan ciamik antara Alternative Rock dan Synth-Pop ala musik-musik pop Jepang dan chorus yang catchy. Haru to Shura ditutup oleh 3 lagu dari album ini yang diremix ulang. Yaitu “yoruwooyoideta”, “Underground”, dan “Narashite”. Ketiga lagu tersebut diremix oleh Nemu, shnkuti, dan hasegawakushi.

Overall, Haru to Shura adalah sebuah album yang sangat baik, berani, eksperimental dan penuh energi. Perpaduan musik Punk, Post-Hardcore, Noise Rock dan J-Pop dalam album ini membuat Haru to Shura tidak menjadi sekedar album J-Pop biasa. Salah satu album favorit saya di tahun 2018 sejauh ini.