Oslo Ibrahim kembali merilis single terbarunya yang berjudul “I Don’t Belong to Love her” pada 18 Maret 2020. Seperti lagu-lagu sebelumnya “You Made Me Smile” dan “Midnight Thought”, lagu berdurasi 3 menit 46 detik ini diiringi senandung yang ceria dengan nuansa indie-pop. Lagu ini mengingatkan gue dengan musisi seperti Pijar dan Elephant Kind, dengan irama instrumennya yang asyik sekaligus bikin pengen joget. Namun, cerita dibalik lagu ini tidak sebahagia yang kita pikir.

Bercerita tentang rasa ingin memiliki seseorang, Oslo Ibrahim mengisahkan cerita cintanya yang tidak tercapai. Setelah sadar atas respons yang dirinya terima yang belum bisa memenuhi keinginan cinta kasihnya. Meskipun begitu, hal seperti ini sering membuat kita bertanya-tanya tentang ‘sebetulnya kita masih ada kesempatan engga ya sama dia?’. Dari nada pertama, lagu ini dirasa cocok untuk dibawa berdansa ria walaupun suasana hati sedang larut dalam kesedihan. Buat gue pribadi, lagu-lagu sedih tidak selalu harus mellow, terkadang memang kita harus merayakan patah hati kita melalui lagu-lagu yang upbeat seperti lagu ini dan bisa dinyanyikan lantang karena perasaan yang relatable untuk semua orang. Bisa dibilang, hampir semua orang-orang yang sedang berhubungan dekat dengan seseorang pernah terlintas di pikirannya, “I think you deserve someone better than me?”

Menurut gue, lirik dari lagu ini singkat dan jelas dalam menggambarkan seseorang yang menganggap dirinya bisa lebih dari yang diminta, tapi kenyataanya memang engga selalu bisa bersama. Di bagian “Sometimes it comes when you don’t want to..it’s too good to be true…” dirasa memukul gue dengan memori-memori personal tentang hubungan percintaan. Ekspektasi yang terlalu tinggi hanya bisa mengecawakan kita, bukan? Dilanjut dengan “You make me wake up with a kiss on my cheeks but that’s in my dream, someone will wake you up with a kiss but it might be him” mewakilkan suatu perasaan kita yang sangat abstrak hingga hanya bisa terwujud dalam mimpi dan pada akhirnya kita hanya bisa menerima realita.

You are my favorite, what if’” ujar Oslo Ibrahim di akhir lagu ini. Meskipun akhirnya semesta berkata hal lain, tidak salah kan untuk kita untuk tetap berharap pada kemungkinan lainnya?

Single “I Don’t Belong to Love Her” karya Oslo Ibrahim sekarang sudah bisa didengar dan dinikmati di semua portal layanan musik digital (Youtube, Spotify, dan JOOX).      

Ditulis oleh Jasmin Alya

Universitas Bakrie