Shoegaze is all about nostalgia and dreamy emotions” tulis seseorang bernama Kyle D. Parish yang mempublikasikan tulisan tentang shoegaze di laman Mediumnya. Bagiku hal itu ada benarnya. Entah kenapa kalau dengar shoegaze rasanya tuh seperti tidak asing, seperti ada perasaan lama yang aku selami kembali, seperti dejavu, seperti tenggelam dalam lautan memori (auhh). Apalagi ketika pertama kali mendengar track pertama dari EP terbaru Marryanne bertajuk “Into the Void”. Rasanya beneran kaya berjalan pada kehampaan (emo moment)

Marryanne sendiri melabeli dirinya sebagai band shoegaze atau alternative dari Cirebon, dinakhkodai oleh Oya dan Cyril (Gitar dan Vokal), Arul (Gitar), Andik (Bass), dan Ares (Drum). Marryanne mulai memantapkan posisinya dalam berkarya ketika mengeluarkan single sendiri bertajuk “Violet” pada 24 Mei 2024. Disambut dengan 3 lagu lainnya yang ikut memeriahkan EP “Into the Void”, rilis pada 2 Agustus 2024 silam. Efek-efek gahar dan distorsi yang menggema, mewarnai keseluruhan EP, menjadikannya absah sebagai band mengawang-ngawang (dibaca: shoegaze). Tentunya salah tiga band yang mereka “look upon to” antara lain my bloody valentine, Wisp dan Softcult. Sudah terbayang kan madzhab-madzhabnya dari mana?

Into the Void” dibuka dengan track pertama “Solitude” yang menggaet jjyoshu dalam proses kreatifnya. Petikan gitar yang penuh reverb sedikit mengingatkanku pada petikan gitar di awal lagu “Di Atas Perahu” dari Bin Idris. Tapi “Solitude” terdengar lebih santun dan ikhlas. Rasanya berbanding terbalik dengan tema yang tertulis di press release. EP “Into the Void” ini menggali tema-tema tentang kesepian, pencarian manusia akan kedamaian, tentang perjalanan seorang tokoh ”aku” yang berada dalam pusaran badai kehidupannya, hingga memilih untuk mengakhiri hidupnya dan berharap kedamaian akan datang. Anjuy asa emo pisan (kaya emo banget). Bagiku ketika mendengarkan “Solitude” rasanya aku seperti lebih legowo dan khidmat, entah karena apa. Kedamaian yang aku cari sebenarnya selalu ada di sela-sela hiruk pikuk dunia yang serba cepat ini (kalau bisa dengan cermat mencari).

Disambung track kedua “Bookshelf Epilogue”, permainan gitar yang lebih sangar terpatri di sini. Dentuman drum yang lebih bergairah dan pasti, menderu dan membangkitkan hasrat untuk menggoyangkan kepala sesuai tempo ketika mendengarnya. Yang menjadi pusat perhatianku sekarang adalah liriknya, apakah ada kaitannya dengan tajuk yang diberikan? Namun di press kit maupun Spotify belum tersedia pula.  Tapi yasudah sih sudah terbiasa dengerin Cocteau Twins yang liriknya kaya gibberish bahasa the Sims.

Track ketiga bertajuk “Violet”, punya tempo yang lebih cepat dari track sebelumnya. Sampai sini aku menyadari ada sebuah garis yang bisa ditarik dari awal EP ketika kudengarkan, menanjak ke atas seiring bergantinya track. “Violet” seperti klimaks dalam perjalanan ini. Di tiap reverb yang bersautan, selalu ada yang menggelitik ujung kepalaku, seperti mengingatkanku pada sebuah memori tapi aku tidak pernah tau apa itu. Kenyataan atau mimpi, mungkin keduanya. Ujung track ditutup dengan fade out yang perlahan tapi pasti menghilang dalam kenihilan (anjuy).

Track terakhir, seperti tajuk salah satu lagu milik Men I Trust yaitu “Numb”, berusaha menutup EP dengan garang. Distorsi yang enak diinjak-injak, menyisakan kesan ruwet dan seperti berteriak “ah tai juga anying dunia ini”. Sekarang aku ngerti sih seperti ada sebuah perjalanan yang bisa aku baca dari EP ini.

Sajian yang dipersembahkan oleh Marryanne ini menimbulkan seutas pemikiran bahwa Cirebon merupakan salah satu daerah pemasok terciptanya ruang kreatif dari banyak bidang, mulai dari skena zinenya, filmnya, bahkan musiknya. Cirebon jadi nama yang tidak asing bagiku, tapi di saat bersamaan ruang itu asing karena aku belum pernah menjajakinya. Mungkin sama halnya ketika aku mendengarkan EP “Into the Void” ini. Ada rasa yang tak asing ketika mendengarnya, padahal baru kali ini aku menjelajahi EP tersebut. Begitulah, mungkin di kehidupan sebelumnya kita pernah berpapasan.EP “Into the Void” ini bisa kalian nikmati juga di seluruh platform musik kesukaan kalian. Sisihkan waktu sebentar untuk menyelami langgam-langgam yang dijajakan oleh Marryanne.

Dengerin guysss!