Java Festival Production, kembali berhasil menggelar acara yang memiliki magnet dahsyat untuk para masyarakat Indonesia. Yup, festival andalan JFP, Jakarta International Java Jazz Festival (JJF) berhasil membuat kawasan JIEXPO Kemayoran padat dengan pengunjung. Dari 6 – 8 Maret 2015, masyarakat berbondong-bondong memenuhi JJF untuk menyaksikan musisi-musisi kawakan berkualitas. Setiap tahunnya, JFP memang selalu menghadirkan sederet nama musisi yang beragam di atas panggung JJF. Tidak hanya dari dalam negeri, sejumlah nama musisi terkenal asal mancanegara pun ikut memeriahkan panggung JJF setiap tahunnya. Di penyelenggaraan JJF ke-11 ini, sekitar 460 nama musisi asal mancanegara terlihat mengisi deretan line up.
Berlangsung selama tiga hari, JJF setiap harinya selalu menawarkan penampilan yang luar biasa di setiap harinya. Di hari pertama, pintu utama festival dibuka satu jam sebelum pertunjukan pertama yaitu Pk 15.30. Ketika hari semakin gelap, pengunjung pun terlihat mulai memadati kawasan JIEXPO Kemyoran. Sejumlah nama musisi telah disiapkan untuk membuka rangkaian Java Jazz Festival 2015, diantaranya IMI Soca Project Tribute to Rinto Harahap yang hadir dengan membawakan sejumlah lagu andalan Rinto. Diva andalan Indonesia yang bersuara emas, 3 DIVA, juga hadir meramaikan JJF hari pertama dengan penampilannya yang menghibur. Di hari pertama itu penonton juga dibayar kerinduannya atas penampilan Potret.
Semakin malam, penonton juga disuguhkan dengan penampilan dari Yamaha Special Project, Snarky Puppy, Naturally 7, dan Payung Teduh. JJF hari pertama ditutup dengan penampilan yang sudah ditunggu-tunggu, Sheila On 7. Meski mundur dari jadwal yang seharusnya, penonton tetap setia berdiri menunggu Duta dkk keluar menutup hari itu dengan lagu ‘Sebuah Kisah Klasik’ sampai Pk 02.00.
Hari kedua java jazz memang selalu menjadi hari paling ramai pengunjung. Benar saja, hari itu rasanya hampir sulit untuk berjalan tanpa berpapasan dengan pengunjung lainnya. Di hari kedua, JJF menawarkan sederet nama musisi yang tentu saja juga ditunggu-tunggu pengunjung. Tidak hanya penampilan biasa, sejumlah kolaborasi dan perpaduan yang tak terduga pun selalu disuguhkan di pangguang JJF. Sebut saja, Chaka Khan yang berkolaborasi dengan Incognito, lalu ada Chris Botti yang hadir di panggung yang sama dengan Bobby McFerrin.
Biduan Indonesia yang sudah lama tidak memamerkan suara merdunya, Reza Artamevia, membuat pengunjung JJF hari ke-2 ramai bernanyi. Tidak lupa juga musisi asal Indonesia yang juga menjadi daya tarik pengunjung JJF. Saat menantikan penampilan Tulus dan Kahitna, penonton rela mengantri di depan pintu,bahkan sejak pintu belum dibuka. Penampilan menenangkan dari Lisa Ono dan Tohpati pun sempat menghangatkan suasana JJF hari ke-dua.
Sejumlah penampilan menarik dari musisi lainnya kembali dihadirkan di JJF hari ke-tiga. Sejak sekitar Pk 15.00, panggung festival sudah diramaikan dengan Youth Jazz Orchestra, Galaxy Bigband Jazz Orchestra, dan Margo Rising Stars. Neonomora, Endah & Rhesa, dan WSTACC menjadi salah satu penampilan yang berkesan malam itu. Dengan kolaborasi yang berjudul “In Memoriam of Denny Sakrie”, mereka membawakan lagu-lagu yang ditujukan untuk mendiang Denny Sakrie. Di hari terakhir, JJF menyimpan dua artis mancanegara yang ditunggu-tunggu. Christina Perri, hadir membuat main stage hari itu sangat padat penonton. Dengan membawakan lagu andalannya seperti “A Thousands Years” dan “Jar of Hearts”, penonton dengan kompak bernyanyi. Di panggung yang sama, satu-satunya special show pada acara JJF kali ini, Jessie J, juga menjadi salah satu penutup rangkaian Java Jazz Festival.
Java Jazz Festival memang selalu menjadi acara yang ditunggu setiap tahunnya. Menawarkan konsep festival dengan sejumlah musisi bergenre jazz, Java Festival Production selalu dapat menggaet penonton yang tidak terlalu menyukai jazz untuk meramaikan. Tidak hanya penampilan band-band, terdapat pula music clinic oleh musisi-musisi ternama seperti Alain Caron, Snarky Puppy, Ben Herman Quartet, Anthony Stanco. Sukses terus Java Jazz, keep surprising us!