Hip-hop dan Jakarta Selatan seakan sulit untuk dipisahkan. Salah satu wilayah paling gaul dan cukup aktif di skena atau industri musik ini terus saja memberikan sesuatu yang tidak biasa. Dalam dunia hip-hop, saya ingat betul saat pertama kali mendengarkan nama Ariel Nayaka atau Yosugi, dan tentu saja saya dibuat kagum dengan rilisan-rilisan mereka saat itu. Sebelum saya mengenal Preachja, Cul–De-Sac, dan kolektif hip-hop Selatan lainnya, hip-hop Indonesia yang terdengar familiar bagi saya saat itu hanyalah hip-hop atau rapper old skool seperti Iwa K dan teman-temannya. Pergerakan dunia hip-hop Jakarta Selatan yang namanya semakin besar di tahun 2016-2017 tentunya menjadi sesuatu yang segar untuk industri hiburan. Berkat hal tersebut, gigs atau party yang menampilkan musisi hip-hop menjadi kian merajalela, bahkan hingga Kota Bandung di mana saya tumbuh dan berkembang.
Preachja, salah satu label atau kolektif hip-hop asal Jakarta Selatan ini telah menjadi acuan dari banyak anak muda untuk terus keep up dengan perkembangan musik-musik hip-hop baru. Saya ingat betul saat mereka mengadakan acara Preachja Lautan Api pada tahun 2017 yang berlokasi di Verde, Kota Bandung. Berbagai rapper mereka bawa dari Ibu Kota untuk mengacak-ngacak tempat party legendaris di Kota Kembang tersebut. Selang 2 tahun dari acara pertama, tepatnya pada tahun 2019, Preachja Lautan Api edisi kedua pun hadir kembali dan tetap digelar di lokasi yang sama. Jika edisi pertama mereka membawa line-up seperti Ariel Nayaka, BAP., dan Onar, maka untuk Preachja Lautan Api 2 mereka membawa rapper-rapper dari generasi baru. Nama-nama seperti 51dji, Wicigo Shawty, dan Sippystrawgreg pun membuat lantai dansa Verde saat itu terkesan riuh. Selain 3 nama di atas, terdapat 1 grup juga yang ikut menyemarakkan acara tersebut, yaitu kolektif hip-hop bernama ENVY*.
ENVY* (singkatan untuk Expect Nothing, Valid Yesterday*) menyebut diri mereka sebagai hip hop yang mirip dengan heavy-808 futuristic punk. Dibentuk di Jakarta Selatan, Indonesia pada 2018, terdiri dari lima rapper yakni Isiah, Hazy Dael, Fat B, Anima, dan Quest, serta didukung oleh produser MLB & Mazzi, dan dimanajemeni oleh Shiayo.
ENVY* benar-benar menarik perhatian saya, karena waktu pertama kali saya mendengar lagu-lagunya dan juga menyaksikan mereka secara langsung, pada saat itu juga saya langsung merasakan vibes milik BROCKHAMPTON yang sangat kuat. Hal ini saya nilai dan lihat dari musiknya yang dibawakan, jumlah personel yang kelewat banyak, hingga penampilan setiap personilnya. Tapi seiring berjalannya waktu, saya pun mendapatkan identitas dari ENVY* itu sendiri yang berada di luar bayang-bayang BROCKHAMPTON, meskipun saya sendiri kesulitan untuk menjelaskannya secara spesifik.
Pada tahun 2022, Setelah vakum rilisan selama kurang lebih satu tahun, ENVY* akhirnya merilis single terbaru mereka pada tanggal 25 Maret dengan judul “Kawasaki”. Single ini akan menjadi track pembuka dari album terdekat milik ENVY* yang telah direncanakan rilis pada pertengahan tahun ini.
Pada single “Kawasaki”, perubahan mereka yang paling mencolok terlihat pada penggalan lirik Bahasa Indonesia yang dirasa lebih dominan. Code switching dari Bahasa Inggris ke Indonesia yang mengalir dengan cepat memberi warna baru bagi mereka. Menurut saya, semenjak Basboi seringkali mempermainkan Bahasa Indonesia dan Inggris di dalam satu kalimat yang sama, kini banyak rapper yang rasanya ter-influence untuk melakukan hal yang sama. Akan tetapi, apabila dilihat dari segi musiknya, saya rasa belum terlihat adanya perbedaan yang cukup signifikan pada single ini jika dibandingkan dengan rilisan mereka sebelum-sebelumnya.
Perilisan single Kawasaki menjadi awal yang baru untuk ENVY* dalam memulai perjalanannya bersama label rekaman baru mereka, La Munai Records. Hal ini ditambah dengan adanya perubahan formasi yang ditandai oleh kehadiran anggota baru, yaitu salah satu rapper muda berbakat, Kid Quest (Raka Ramadani) dan produser muda, Mazzi (Ziyan Agrily). “Kawasaki” kini sudah bisa kamu dengar dan kamu nikmati di seluruh digital streaming platform.