Sempat hiatus setelah merilis single bertajuk “Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki”, Pyongpyong, grup musik asal Semarang ini kembali mengeluarkan lagu terbarunya di awal tahun 2019. Trio yang terdiri dari Adit Salju (bas/vokal), Pandudewanata (gitar), dan Bayu Nugraha (drum) merilis “Kurang Piknik” yang masih bertahan dengan jenis musik pop punk.
Adit Salju, si vokalis menjelaskan bahwa single ini menceritakan tentang kehidupan para kelas pekerja. Di mana mereka menceritakan kelelahan mereka yang harus bekerja selama lima sampai enam hari dalam seminggu dengan deadline, target dan lainnya mengejar mereka. Hari Minggu yang tak datang kunjung mereka tunggu, walaupun hari libur belum tentu bisa dinikmati.
Potongan lirik “bawa ke tempat paling jauh, ke mana saja karena ku telah jenuh” menunjukan apa yang dirasakan para kelas pekerja karena terjebak di rutinitas kantor yang membuat mereka para kelas pekerja jenuh. Di lagu ini juga menceritakan tentang keinginan mereka yang tiada akhir untuk berlibur karena bekerja terus menerus, maka lagu ini berjudul “Kurang Piknik”.
Pyongpyong sedikit mengkritik sistem kapitalis yang membuat para kelas pekerja terkurung dari 9 to 5, maka terciptalah seni dari kelelahan tersebut. Pyongpyong juga merilis video musik bersamaan dengan lagu terbaru mereka. Video musik berdurasi lima menit ini menggambarkan kehidupan seorang kelas pekerja dalam sebuah metafora, di mana seseorang dihantam dengan berbagai barang dan rintangan.
Sejak awal, lagu ini sudah terkesan upbeat dan membuat hati senang. Ketukan drum ditemani petikan bass yang apik dengan melodi ala lagu tahun 2000-an cocok menjadi anthem di awal tahun sekaligus membawa kembali nostalgia masa-masa Project Pop.