Hayo ngaku, siapa yang semenjak diam di rumah, hubungannya dengan pasangan kian terpuruk, bahkan hingga terpaksa putus? Berdasarkan pengalaman pribadi, saya telah menemukan setidaknya lima teman yang curhat ke saya kalau hubungannya kandas akibat LDR. Intensitas bertemu yang jarang ternyata memang menjadi salah satu ‘parasit’ terbesar dalam sebuah hubungan, ya?
Meski telah kandas, saya yakin beberapa dari kamu masih berharap untuk bisa rujuk dengan pasangan masing-masing. “Duh.. tapi dulu tuh gue dibikin seneng banget sama dia. Kan nggak gampang buat ngelupain gitu aja. Apa balikan aja ya..?”. Kalimat barusan tak asing pastinya bagi pasangan yang baru saja putus. Nah, ternyata Nath juga merasakan hal yang sama dalam single terbarunya, “Come Back”.
Tak terhalang oleh pandemi, Nath yang sudah merilis debut mini album A Step di awal tahun 2020 ini melanjutkan produktivitasnya dengan lagu bertajuk “Come Back”. Tak berbeda jauh dengan salah satu lagu terdahulunya, “Tell Me”, Nath melantunkan sebuah cerita patah hati berdasarkan pengalaman pribadinya, mengenai keresahan seseorang yang sedang merindukan mantan kekasihnya dan ingin kembali rujuk.
Menariknya dalam “Come Back”, Nath mengawali kisahnya secara apik dengan intro lantunan piano dengan efek echo yang terkesan ‘mengelilingi kita’ (for the best experience, please use earphone!). Kamu akan mengerti apa yang saya maksud barusan.
Instrumental “Come Back” yang slow dan intimate seakan memberi pesan tersirat agar pendengar fokus kepada lirik “Come back to me” yang dilantunkan berulang kali, expressing that she’s longing for her ex to come back to her. Menurut saya, petikan bas dan efek echo yang dominan menjadi ‘bintang utama’ pada lagu ini. Perfect!
“Come Back” disajikan dengan lirik yang tidak sarat makna alias mudah dipahami. Tak hanya liriknya, Nath juga berhasil menyanyikan lagu ini dengan pronunciation yang jelas. Pasalnya, tak jarang saya menemukan musisi lokal yang menyanyikan lagu berbahasa Inggris seperti sedang mumbling. Lagipula kalau begitu, bagaimana pesan dalam lirik lagu bisa sampai ke pendengar?
Selain pelafalannya, saya juga cukup terkesima dengan vocal tone yang dimiliki Nath. Apalagi ketika menyanyikan bagian reff, she hits the note perfectly with her low voice. Well, I’m a big fan of low tone female singers, hehe. Terlebih, lagu ini sangat easy listening. Pada kali ke-3 memutar lagu ini, saya bisa mengikuti flow lagunya dengan mudah. Nath really did a great job with this song.
Overall, I’d totally recommend this song to my colleagues. Meski saya pribadi belum bisa merasakan secara penuh emosi Nath yang sangat kehilangan dan ingin kembali bersama mantan kekasihnya dari cara ia menyanyikannya, lagu ini berhasil masuk ke playlist yang biasa saya dengarkan di malam hari. Saya yakin masing-masing dari kamu memiliki satu lagu andalan yang akan membuatmu mental breakdown tiap kali mendengarnya. Entah itu ketika sedang jogging, memasak, atau nugas, lagu sedih andalanmu seketika akan membuatmu berhenti beraktivitas dan mental breakdown sesaat. Nah, menurut saya, “Come Back” bukanlah salah satunya. Instead, akan sangat mendukung jika lagu ini didengarkan di malam hari, apalagi kalau baru putus dari hubungan. Tinggal tengkurap lalu banjir air mata, “Come Back” akan menjadi peneman-mu tuk berduka cita.
Kalau kamu sedang tidak memiliki gejolak hubungan percintaan, lagu ini juga bisa didengarkan ketika sudah selesai mengumpulkan tugas mepet waktu deadline, loh. Menurut saya, “Come Back” akan kembali menenangkan otak mu setelah berpacu dengan waktu.
Lirik yang ditulis sendiri oleh Nath serta musik yang dikerjakan bersama Gerry Anake selaku produsernya, sekarang “Come Back” sudah bisa dinikmati di sini untuk menemanimu nge-galauin mantan atau hanya sekadar menenangkan otak dengan alunan yang calming.
Untuk para insan yang masih ingin rujuk dengan mantannya, jika memang berjodoh, semoga kembali dipertemukan ya!