Frustrasi, hanyalah perasaan itu yang muncul ketika saya mendengar lagu ini. Rasanya seperti masuk ke dalam pusaran kehancuran dunia dan ikut terseret di dalamnya. Kurang lebih, itulah ungkapan hati saya setelah lagu milik band Reminish yang bertajuk “Maelstrom” terus menerus berputar dalam akun Spotify pribadi saya.
Reminish, sebuah band asal Jakarta yang sampai saat ini baru saja mengeluarkan 4 karyanya dalam format live session pada Juni 2022 lalu. Uniknya, meskipun karyanya masih terbilang cukup anyar, Reminish bukanlah sebuah band yang baru “menetas”. Sebelum terbentuk seperti sekarang, mereka meniti karirnya sebagai sebuah band yang berformat Tribute to Led Zeppelin. Ya, dengan cara itulah mereka menghasilkan uang dan nama, meski belum memiliki satupun karya yang orisinil.
Berdasarkan informasi yang saya tangkap dari Rafi Indra Jaya atau biasa dikenal dengan nama “Fijep”, salah satu dari sekian orang yang berada di balik kemunculan Reminish hingga saat ini, Ia mengatakan bahwa susunan personil dari band ini tidaklah sama seperti dulu. Semua itu bermula dari keinginan sang vokalis lama yang ingin memisahkan diri dengan alasan yang tidak jelas, sehingga hal itu berujung pada perubahan Reminish menjadi sebuah band yang tidak lagi membawakan lagu-lagu Led Zeppelin dalam penampilannya. Kekosongan tersebut akhirnya diisi oleh salah satu crew band mereka yang ternyata memiliki vokal ‘lumayan’, setidaknya untuk memulai projek musik ini dari awal lagi. Berkat perubahan tersebut, maka band ini akhirnya memiliki susunan personil seperti sekarang, yakni Dimas Anggara (vokal), Fakur Zayn (gitar), Alemora (bass), serta Calvin Octavianus (drum).
Menjadi bagian dari Dinamika Records yang merupakan sebuah label musik kolektif kecil-kecilan asal Jakarta, Reminish sejauh ini telah mengeluarkan empat lagu yang tergabung ke dalam sebuah Ep dengan konsep live session. Dengan membawakan tajuk Sink, Leftover, The Other One, dan juga Maelstrom, Ep ini rasanya telah membuat telinga dan pikiran saya lemas tak berdaya. Bagi saya, karya Reminish kali ini hanya berisikan kegelapan yang diselingi dengan ritme dan nada-nada dari instrumen. Jika alternatif seringkali diartikan sebagai sesuatu yang tak seperti biasanya, maka Reminish sejatinya adalah sebuah band dengan genre alternatif.
Bicara mengenai single-nya, Maelstrom, seluruh bagian lirik dari karya ini sepenuhnya dikerjakan oleh sang pemain bass, yaitu Alemora. Sedangkan untuk materi musiknya, bagian ini dikerjakan oleh Fakur Zayn (gitar) dan Calvin Octavianus (drum). Jika kalian memperhatikan liriknya, Maelstrom sebenarnya berpusat pada pikiran seorang manusia dengan kesesakan penyakit mental yang diidapnya. Sebagai bagian dari salah satu lagu dalam Ep Live Session milik Reminish, Maelstrom bagi saya adalah sebuah klimaks dalam menikmati rasa frustasi yang ingin disampaikan oleh seorang Alemora.
Jika Maelstrom bisa di ilustrasikan, mungkin skenario yang terjadi akan menampilkan seseorang yang berada di dalam kamarnya, dengan pikiran saling beradu yang sudah muak akan kehidupan. Ketika Ia melangkahkan kakinya untuk mencoba melihat dunia, tak lama sekelilingnya hancur dan terserap ke dalam sebuah pusaran kehancuran yang memporak-porandakan semesta. Ya, Maelstrom adalah lagu yang seperti itu. Sebuah lagu yang membicarakan kehancuran dan kemuakkan yang terjadi berkat dorongan penyakit mental dan kini hanya meninggalkan sebuah rasa frustasi bagi telinga saya.
Menurut saya, Maelstrom meninggalkan perasaan bimbang dalam pikiran saya. Entah saya menyukainya atau tidak, yang jelas saya merasa lelah mendengarnya. Akan tetapi, hal tersebut bukan menjadi sebuah alasan bagi kalian untuk tidak mencoba mendengarnya. Toh, interpretasi seseorang akan musik pastilah berbeda-beda, maka tidak dapat menutup kemungkinan bahwa kalian mungkin akan menyukai Maelstrom. Jika kalian ingin mencoba mendengarnya, karya-karya dalam Ep Live Session milik Reminish ini telah hadir pada platform Youtube dan Spotify sejak Juni 2022 lalu.