Setelah sukses dengan album “Menari dengan Bayangan” pada 2019 lalu, nama Hindia menjadi cukup melejit di dunia musik Indonesia. Kini kembali dengan rilisan album keduanya yang sedang on going, bertajuk “Lagipula Hidup akan Berakhir”, Baskara Putra alias Hindia menjadikan single “Masalah Masa Depan” sebagai trek kedua dalam urutan nomor pada karyanya tersebut.

Hindia a.k.a. Baskara Putra (Sumber: Istimewa)

Trek pertama dari album “Lagipula Hidup akan Berakhir”, yakni “Janji Palsu”  dengan nuansa musik rock-nya selayak “kerjaan” Baskara di grup musik .Feast, telah mendapatkan impresi yang bagus setelah dirilis oleh berbagai platform milik Sun Eater pada 3 Maret lalu. Berbanding terbalik dengan “Janji Palsu” yang memiliki nuansa rock yang kental, single “Masalah Masa Depan” justru terkesan seperti lagu enteng dengan irama musik disko yang kental.

Meskipun begitu, Baskara tetaplah Baskara, baik dalam proyek solonya maupun proyek bersama .Feast atau Lomba Sihir. Rasanya bukan dirinya jika lagunya tidak menghadirkan lirik-lirik yang kritis. Di balik instrumen dan alunan musiknya yang catchy dan easy listening, “Masalah Masa Depan” juga tetap menghadirkan kritik dan keresahan yang tersusun rapi di dalam liriknya.

Lawan resesi modalku hanya pas-pasan
Lawan emisi pun aku hanya figuran
Tak cukup penting tuk bikin perubahan
Nasibku tak karuan, tidak digenggam tangan

Dalam rilisan pers-nya, Hindia mengatakan bahwa single ini menggambarkan tentang keputusasaannya menghadapi permasalahan makro yang akan datang, seperti kenaikan harga, degradasi lingkungan, dan seterusnya. Lirik yang telah saya sematkan di atas pun menunjukkan salah satu responnya atas keputusasaan tersebut.

Menurut saya, di single ini Hindia memosisikan dirinya sebagai seseorang yang tidak memiliki kapabilitas untuk melakukan penyelesaian masalah yang akan terjadi di masa depan. Ia menganggap bahwa dirinya hanyalah sebuah angka dari jutaan orang di muka bumi, dan Ia bukanlah sesiapa. Sungguh sebuah kritik tentang keputusasaan yang ditempatkan secara ironis bersamaan dengan alunan musiknya yang “riang” dan mengundang jogetan.

Jika kembali bicara mengenai alunan musiknya, maka saya dapat mengatakan bahwa trek “Masalah Masa Depan” memiliki sisi 180 derajat dengan trek sebelumnya, yakni “Janji Palsu”. Layaknya Side A dan Side B pada kaset, “Masalah Masa Depan” dengan sisi diskonya dan “Janji Palsu” dengan nuansa rock-nya berhasil membuat saya penasaran mengenai warna musik seperti apa lagi yang akan Hindia tampilkan pada trek berikutnya dari album “Lagipula Hidup akan Berakhir”.

Apabila Hindia berhasil menimbulkan keragaman warna dalam trek-trek selanjutnya, maka saya cukup yakin bahwa “Lagipula Hidup akan Berakhir” merupakan album yang pantas untuk ditunggu. Pertanyaan terbesarnya saat ini adalah, apakah album ini akan sama fenomenalnya dengan album pertama dari Hindia, yaitu “Menari dengan Bayangan”?

Rencananya, album “Lagipula Hidup akan Berakhir” akan dirilis dalam dua bagian. Bagian pertama dirilis pada 7 Juli 2023, dan bagian kedua dirilis pada 21 Juli 2023. Sedangkan untuk single “Masalah Masa Depan”, trek ini akan diedarkan dan dirilis oleh Sun Eater pada berbagai platform musik digital pada 5 April 2023.