Setelah Apa Lagi dan single kolaborasi Memiuh Mati, Aurelia kembali berkarya dengan single terbarunya Langkah Ragu. Memendam sebuah kekaguman adalah hal yang indah tapi menyiksa disaat bersamaan. Perasaan tadi coba dituangkan oleh Aurelia dalam single Langkah Ragu yang telah dirilis sejak pertengahan april lalu (19/04).
Jujur saja saat pertama kali mendengar single ini, ada sedikit nostalgia yang saya rasakan. Lirik-lirik melankolis dengan balutan nada pop begitu kental akan suasana musik populer indonesia masa 2000-belasan. Walaupun secara musiknya terdengar familiar, tetapi karya ini saya kira tak membuat pendengar lainnya akan merasa bosan dengan instan.
Lama, tak kurasa
Terpesona akan jiwa, Tenggelam dalam asmara
Coba, ku pendam saja
Cinta yang terus merona, Meski sulit dirasa
Andai hatiku bisa berkata
Jaminan saya pada paragraf sebelumnya, bisa terbukti melalui lirik yang Aurelia coba sampaikan secara lugas. Dari verse pertama hingga pre chorus-nya, kita seakan retrospeksi pada sebuah kenangan yang terlalu manis untuk dilupakan.
Oh kau, sulit dirasa
Lupakan tawa candanya, Senyum indah itu pesonanya
Bagaimana jika, Mustahil tuk dilepaskan
Jejak memori jatuh cinta yang lama telah tersimpan
Andai hatiku bisa memaksa
Permainan emosional bagi telinga pendengar ini semakin terasa personal ketika Aurelia berhasil menciptakan sebuah cerita romansa yang bertahap tanpa terburu-buru. Saya rasa, kita perlu mengapresiasi bagaiamana Aurelia semakin piawai dalam melakukan pengorganisasian struktur lirik yang bisa dibilang hampir sempurna.
Jika saja kau dan aku bisa bersama
Tak terhalang jarak kita
Tak berbeda jalan kau dan aku
Bersama kita mungkin kan ukir cerita
Tanpa ragu tuk melangkah
Satu-satunya kekurangan lagu ini menurut saya ada pada unsur “nostalgia” itu. Jika pada paragraf sebelumnya saya sempat berkata “merasa bosan dengan instan,” hal ini secara khusus saya tujukan pada pemilihan materi nadanya yang terasa terlalu monoton di telinga saya. Sehingga membawa kesan datar ketika lagu ini diputar berulang-ulang kali.
Akan tetapi, dalam pengandaian saya bisa saja melodi yang tersaji hanya sebagai pelengkap lirik yang menjadi kekuatan utama dari karya ini. Dari banyaknya kemungkinan hemat saya, semua itu kembali pada pandangan kita masing-masing.
“Lagu Langkah Ragu ini aku tulis untuk mengekspresikan rasa cinta yang harus dipendam karena ada perbedaan dan jarak. Bisa dibilang juga karena long distance relationship kali yah. Cuman menurutku lagu ini juga bisa diartikan oleh teman-teman semua sesuai dengan perasaan dan pengalamannya masing-masing.”
– Jelas Aurelia tentang Langkah Ragu –
Pada akhirnya saya berani menarik kesimpulan bahwa Langkah Ragu yang hadir sebagai karya kelima dari Aurelia telah menghadirkan lagu yang mudah dipahami oleh penyampaian liriknya yang jelas. Dihadirkan nyaris tanpa bercelah, Langkah Ragu menjanjikan sebuah potensi yang lebih besar untuk jenjang karir Aurelia dalam bermusik kedepan-nya. Untuk membuktikan itu, kini Langkah Ragu telah mengudara di seluruh Digital Streaming Platform kesayangan kalian.