Malam minggu kedua di bulan Oktober, Yogyakarta kedatangan musisi indie asal New Zealand, Fazerdaze, dalam perhelatan Land of Leisure Yogyakarta atau yang dikenal dengan singkatan LOL.YK. Acara ini menjadi kali kedua Fazerdaze menyapa penggemarnya lagi di Indonesia. Terlepas dari itu semua, LOL.YK adalah acara yang sudah menjadi wadah para industri kreatif muda di Jogjakarta dalam mengembangkan bisnis clothing and products serta food and beverages, melengkapi tiga hari line up musik yang tidak kalah serunya setiap sore hingga malam panggung musik menemani pengunjung yang datang.

Panggung Land of Leisure di Rooftop Plaza Ambarrukmo dimulai pukul 18.15 dibuka dengan band anyar asal Jakarta, Polka Wars, dimana lagu andalannya bertajuk”Mokelé” dimainkan sebagai pembuka. Dilanjut oleh Elephant Kind, penampilan Bam Mastro dkk yang terkenal apik dengan sentuhan musik antara instrumen dan synthesizers mampu membuat penonton makin ramai merapat ke venue , lalu “Montage” dari album City J-nya sebagai penutup.

Panggung terakhir jelas menjawab kerinduan fans Fazerdaze di Tanah Air. Band ini tampil dengan bentuk trio sederhana. Diawali lagu “Free Talks” dan teriakkan fans yang tak kalah serunya menambah suasana hangat antara penonton dan Amelia Murray yang dikenal sebagai vokalis dari Fazerdaze. Amelia menyapa penonton pertama kali dengan sapaan Bahasa Indonesia, “Apa Kabar?” tak lepas dari aksen kental Selandia Baru-nya membuat penonton bergumam “wes mbak e ra usah nganggo indo maneh” (sudahlah mbak ngga usah ngomong bahasa Indonesia lagi). Tak itu saja, beberapa sapaan dalam Bahasa Indonesia tetap Amelia ucapkan mengingat Amelia juga punya darah Indonesia dari sang Ibunda.

Banyak lagu yang dinyanyikan sepanjang penampilan Fazerdaze dan tentu saja penampilan segar panggung berawal dari lagu “Misread”, tiba-tiba dipotong lalu dilanjut “Friends” dan terjadi juga pada penampilan “Bedroom Talks” dilanjut “Jennifer”. Lagu “Jennifer” yang catchy membuat penonton menyanyi di atas rooftop itu makin terdengar bingar hingga melakukan crowdsurfing. Amelia Murray pun menitikan air matanya seraya menahan haru dengan crowd ketika lagu berakhir. Yang menariknya lagi, beberapa penggalan lagu yang dinyanyikan konon berasal dari album terbarunya dimainkan pada intro dan reverb berjudul “Heavenly Sweet” dan “So Easy”.

foto: Arvia Wandakusuma

Penampilan Fazerdaze juga diberi sedikit drama. “We want more!”, sorak penonton ketika panggung redup dan muncul lagi lalu berakhir dengan “Little Uneasy” dan “Half-Figured” sebagai penutup yang pas di bawah langit malam Yogyakarta. Amelia Murray cs berhasil membuat takjub penikmat musik yang hadir jelas tidak hanya dari Yogyakarta tetapi dari luar Yogyakarta juga turut meramaikan acara Land of Leisure Yogyakarta.

Sebagai fans berat, rasanya konser berakhir tak afdhol kalau tak mencari official merchandise. Harga vinyl yang diketahui senilai Rp350.000 itu habis tuntas tak tersisa. Tapi panitia tidak membiarkan penonton sedih karena malam itu mereka punya kejutan lainnya; bagi siapapun yang ingin bertemu Fazerdaze bisa ke Royal Plaza Ambarrukmo Hotel lantai 8 pada announcement di penghujung acara.