Beberapa tahun belakangan ini, industri konser musik sedang berbunga-bunga dan belum ada tanda bahwa industri ini akan layu untuk beberapa tahun kedepan. Dapat terlihat dari animo masyarakat yang tinggi dan jumlah konser musik yang semakin beragam, dengan para pemain lama yang acaranya semakin kece dan pemain baru yang acaranya tidak kalah keren. Salah satu bentuk acara musik yang paling digemari oleh masyarakat adalah festival musik.
Dari berbagai acara musik yang ada pada tahun ini, terdapat Hodgepodge Superfest yang dilaksanakan dari tanggal 31 Agustus hingga 1 September 2019 di Allianz Ecopark Ancol. Meski berasal dari perusahaan promotor musik yang paling dikenal sebagai penggagas Java Jazz Festival, Java Festival Production, festival ini masih terhitung baru, mengingat usianya yang baru dua tahun.
Hodgepodge Superfest sendiri merupakan festival musik yang menggabungkan elemen-elemen dari ketiga festival yaitu Java Rockin’ Land, Soulnation, dan Soundsfair. Dapat dilihat dari line-up nya yang beragam, pada hari pertama acara dipimpin oleh The Used, dengan nama-nama seperti Phony Ppl, The Japanese House, Iwa K x Sweet Martabak, hingga .Feast yang juga hadir. Sementara itu, nama-nama seperti Prophets of Rage, Superorganism, State Champs, Reality Club, hingga A.Nayaka mengisi acara pada hari kedua. Line-up tersebut dibagi ke dalam empat panggung, yaitu Supermusic Stage, BNI Stage, Kapal Api Signature Stage, dan Wonderful Indonesia Stage.
Pada hari pertama Hodgepodge Superfest (31/8), BNI Stage diisi oleh The Japanese House yang baru tampil pertama kali di Indonesia. Dengan setelan jas, band asal Inggris ini membawakan beberapa lagu seperti “Face Like Thunder”, “Follow My Girl”, “Maybe You’re the Reason”, dan pastinya “Saw You In a Dream” yang tidak luput dari setlist. Sesekali Amber, sang vokalis, mengucapkan terima kasih kepada para penontonnya, penampilan pun diakhiri dengan “Worms”.
Usai bersendu ria bersama The Japanese House, Phony Ppl pun tampil dengan penuh semangat mengawali penampilan dengan “End of the niGht”. Elbee Thrie, selaku vokalis, mengaku senang untuk tampil di Indonesia pertama kalinya. Sembari bernyanyi, Elbee kerap mengajak penonton untuk menari dan bernyanyi bersama. Penampilan pun dilanjutkan dengan “Either Way.”, “something about your love.”,dan ditutup dengan “Before You Get a Boyfriend”.
Penampilan yang ditunggu-tunggu pada hari pertama pun datang, The Used yang akhirnya kembali tampil di Indonesia setelah 11 tahun, naik ke atas panggung mengawali penampilan dengan “Take it Away”. Dilanjutkan oleh lagu-lagu seperti ”Lisetening”, “Cry”,dan“Buried Myself Alive”. Bert McCracken, sang vokalis, tampil penuh semangat dan sangat komunikatif. Bahkan di tengah penampilan, sang vokalis sempat mengajak penonton untuk ramai-ramai membuat circle pit. Rangkaian utama Hodgepodge Superfest pun berakhir bersamaan dengan The Used menyanyikan “A Box Full of Sharp Objects”.
Keesokan harinya (1/9), Superorganism membuka penampilannya dengan “SPRORGNSM”, dalam setelan jubah yang berkilau. Dilanjutkan dengan beberapa lagu seperti “It’s All Good”, “Night Time”, dan “Congratulations”. Sebelum memulai “Congratulations”, Orono sebagai vokalis, mengumumkan bandnya akan vakum, “It’s the last show of our album cycle, we are gonna go to a remote island for a while.”. Superogranism pun menutup penampilan dengan “Something for your M.I.N.D”, sekaligus tanda dimulainya waktu vakum mereka.
Sementara itu di Wonderful Indonesia Stage, Reality Club tampil dalam busana hitam sambil menyambut era baru mereka. Baru saja rilis album yang apik, Fathia dan Faiz menyanyikan beberapa lagu dari album baru mereka seperti “SSR”, “Caught in a Trap”, dan “Telenovia”. Tidak lupa juga membawakan beberapa lagu dari album sebelumnya, seperti “Elastic Hearts”dan “Never Get Better”. Diiringi nyanyian para penonton, penampilan Reality Club pun diakhiri dengan lagu ‘ibadah’ para penggemar, “Is It The Answer?”.
Supermusic Stage sudah ramai dipadati penonton begitu saya datang, menunggu penampilan headliner hari kedua, Prophets of Rage. Dengan iringan bunyi sirine, para penonton mengepalkkan tangan ke atas sambil menghentakkan kaki. B-Real tampil menggunakan sorban dan kacamata hitam, mengawali penampilan dengan “Prophets of Rage”. Dilanjutkan dengan “Testify”, atmosfer santai yang ada di Hodgepodge seketika hilang menjadi hingar bingar ketika para penonton menyanyi dan lompat mengikuti irama. Selain itu lagu-lagu seperti “Cochise”dan “Killing in the Name” juga dimainkan. “Bombtrack” menjadi lagu penutup sekaligus berakhirnya rangkaian utama Hodgepodge Superfest 2019.
Secara keseluruhan, Hodgepodge Superfest merupakan festival musik yang beragam dan berani. Ketika hampir seluruh perusahaan promotor musik mengusungkan festival musik yang multi genre, Hodgepodge does it like no one else. Line-up yang ada pada Hodgepodge bukan semata-mata penyanyi yang sedang tenar pada saat itu atau penyanyi sensasi rekomendasi youtubetiga bulan yang lalu. Walaupun terdapat beberapa kesalahan teknis audio yang membuat beberapa penyanyi tampil kurang nyaman, juga sangat disayangkan Snow Patrol yang batal untuk tampil, hal tersebut dapat diatasi oleh JFP dengan menambah NTRL kedalam jajaran line-up, menjadi sebuah nilai plus untuk usaha mereka. Dengan deretan penampilan yang beragam, serta instalasi seni dan booth yang melengkapi festival, Hodgepodge Superfest menjadi pengalaman festival musik yang santai namun wholesome, totally a weekend well-spent!