Aku bukanlah sosok yang sabar. Meskipun begitu, aku akan tetap senantiasa menunggu apa yang tidak pasti—walaupun aku harus menunggu sampai tidak bisa bernafas, sampai aku pun membiru. Aku tidak peduli apabila teman-temanku menganggapku bodoh sebab terus mengharapkan kau terus berada di sisiku. Aku tidak peduli apabila teman-temanku beranggapan bahwa aku terlalu banyak berkhayal, aku akan terus mengharapkan dirimu sampai akhir nafasku. Aku juga tidak peduli tentang siapapun, karena bagiku hanya kaulah yang layak aku pedulikan.
Single ketiga dari Hari Raya berjudul “Menunggu Detik Membiru” merupakan satu-satunya temanku di saat aku merasa paling resah dan terpuruk. Lagu ini menggantikan obat penenang dan menjadi teman di hariku yang paling gelap. Band asal Jatinangor yang beranggotakan Aisyah (vokal), Naufal/Ansul (Keys), Rayhan/Age (gitar), Rino (Gitar), Ilham/Icam (bass) dan juga Mahen (drum) ini tidak pernah gagal membuatku tersenyum di tengah kepahitan. Bak sebuah dongeng, cinta yang begitu indah akhirnya berubah menjadi patah hati yang mendalam.
Semua khayal tercipta
Bahkan sampai tanpa sisa
Terkadang aku berfikir, wouldn’t it be nice if I could spend my whole life with you? Would things be different if you liked me back? Aku menghabiskan waktu berhari-hari untuk melamunkan hari di mana kami akhirnya bisa bersama sampai diriku kehilangan tidur. Bahkan di titik ini pun aku tidak tahu hal apa lagi yang harus kukhayalkan bersamanya.
Waktu yang berlalu
Rapuh dan berdebu
Aku memang tidak sabaran—tapi aku tidak akan pernah bosan menunggu. Meski itu berarti aku harus menunggu sampai berdebu, meski itu berarti aku akan hancur berkarat, meski itu berarti aku harus menunggu hingga membiru.
Jika harus tuk percaya
Kupilih yang tanpa makna
Cinta memang terkadang tidak ada logika. Aku pun memilih untuk mempercayai apa yang ada di kepalaku, meski aku tahu itu tidak masuk akal. Aku tahu ini semua hanyalah sekadar ilusi yang kubuat sendiri, tetapi aku yakin bahwa hal ini dapat benar-benar terjadi.
Langkahmu tak tentu
Hadir di depanku
Yang ku minta hanyalah kepastian darinya. Aku akan tetap menunggu walaupun aku tahu hasilnya nihil. Setelah sekian lama waktu yang ku habiskan untuk menunggunya, sekian banyak tenaga yang aku habiskan untuknya, hanya ada satu hal yang aku harapkan darinya—kehadirannya.
Janji membiru
Gairah palsu
Detik beradu
Kalah bertaruh
Bagaikan tertampar oleh kenyataan, aku akhirnya tersadarkan bahwa ia tidak mencintaiku sebagaimana aku mencintainya. Aku tahu ucapannya hanyalah omong kosong belaka, maka pada akhirnya aku pun mengakui kekalahanku.
Lagu tentang pedihnya jatuh cinta dikemas dengan baik dengan alunan gitar khas genre twee pop dengan vokal yang dreamy. Sebuah percobaan yang indah dari Freykarensa Ersaddy dalam menulis lirik Bahasa Indonesia. Bagi kalian yang juga terperangkap dalam ilusi cinta, lagu ini kini dapat dinikmati di semua streaming platform kesayanganmu.