Kalau aku dengar kata senja, biasanya ada dua vibes musik yang langsung terbayang di kepala. Yang pertama musik-musik bahagia yang kesannya cerah seperti “Senja Teduh Pelita”-nya MALIQ & D’Essentials. Yang kedua folk senja-senjaan sambil menyeruput kopi (jiakh), seperti “Senja-senja Tai Anjing”-nya Project Hambalang. Tetapi hal ini berbeda untuk “Sandikala”, lagu tentang senja karya Enamore.
“Sandikala” sendiri menurut arti katanya, merupakan cahaya merah kekuningan yang muncul saat matahari tenggelam. “Sandikala” dari Enamore menghadirkan vibes senja yang berbeda, menurutku terasa agak gloomy dan gusar. Sejak musik diputar, aku langsung kepikiran “Ini sih senja yang ‘gelap’, bukan ceria.”

Hal yang aku notice saat dengar lagu ini untuk pertama kali yaitu intro-nya yang cukup panjang. Awalnya aku kira ini lagu instrumental bergenre rock eksperimental dan yang semacamnya, tetapi ternyata vokal mulai terdengar ketika durasi sudah menunjukkan 1 menit 35 detik. Walaupun intro-nya cukup panjang, tapi tanpa sadar kepala dan badanku sudah mengikuti irama lagunya, mungkin juga karena aku cukup suka bunyi-bunyi eksperimental seperti ini.
Begitu masuk ke vokal, vibes gelapnya makin terasa. Ditambah ada choir yang membuat musiknya terasa lebih “megah”, kesannya jadi terasa muram dan kosong saja. Ketika sudah mulai terbawa dengan alunan musik dan choir-nya, Enamore tiba-tiba memberi kejutan lagi dengan memasukan scream di tengah lagu. Jujur aku bukan pendengar setia musik-musik yang ada screaming-nya, jadi ini merupakan salah satu hal baru untuk aku, kapan lagi kan mendengar scream di lagu tentang senja? Scream di lagu ini makin mewakilkan kesan ‘gusar’ yang aku tangkap di awal. Walaupun aku orang yang awam terhadap lagu-lagu berbumbu screamo, tetapi secara keseluruhan aku tetap bisa menikmati lagu “Sandikala” ini sih.
“Sandikala” bukan tipikal lagu yang membuat kita ingin ikut bernyanyi, tapi lebih ke lagu yang ingin kita nikmati saja sembari menggoyangkan kepala tipis-tipis. Tidak harus didengar saat senja seperti judul lagunya, menurutku “Sandikala” cocok diputar malam-malam di kamar jika sedang gusar atau sedang malas berjumpa orang.
Enamore sendiri merupakan unit post hardcore dari Kota Wisata Batu, Malang. Beranggotakan Ezra Adi Nugroho (drum), Caesar Nicko Bhaskara (gitar), Gigih Yanuar Pratama (gitar), Rachmad Adi Cahyo Nugroho (bass), dan Shafa Ashfihany Hari Syahputra (vokal). Lagu “Sandikala” melakukan proses produksi di Haum Studio dan juga Virtuoso Studio, serta di-mastering oleh Armando Aprilson Loekito dari Artefakt Studio. Penulisan lirik kali ini dibantu kembali oleh Iqbal AR yang sebelumnya juga menulis track lama Enamore berjudul “Harapan Sirna”. Per tanggal 21 Maret 2023, “Sandikala” sudah bisa didengar melalui berbagai platform musik pilihan kamu.