Nicole Zefanya atau yang sekarang dikenal sebagai NIKI setelah bergabung dengan 88rising, secara resmi telah merilis EP berjudul “Zephyr” sebagai EP debutnya setelah berpindah haluan menjadi musisi R&B. Dari lagu-lagu serta cover bertema akustik miliknya dibawah nama Nicole Zefanya, “Zephyr” tentu membawa corak musik baru kedalam citra dirinya serta skema musik R&B di Indonesia yang belum banyak dihiasi oleh musisi wanita.
Sebelum merilis “Zephyr”, NIKI sudah sempat merilis beberapa single dibawah 88rising, seperti “I Like U” dan “See U Never” yang membawakan R&B dalam tempo upbeat, “Chilly” sebagai lagu ballad soft R&B, serta kedua karya terbarunya “Vintage” yang mengambil sample dari lagu R&B terkenal “My Boo” milik Ghost Town DJ, dan “Dancing with the Devil” yang bersuasana electronic R&B. Dalam sebuah video di akun youtube 88rising, dapat dilihat NIKI mampu melakukan producing sendiri pada lagu milliknya yaitu “Vintage”.
“Zephyr” dirilis pada 23 Mei lalu, yang membuat seantero sosial media heboh. Berisi 8 lagu, “Zephyr” berhasil meninggalkan kesan pada para pendengarnya yang sudah menanti comeback dirinya. Jika kalian sudah mendengarkan single-single NIKI yang sudah dirilis sebelumnya, berilah album ini beberapa kali kesempatan. Dibandingkan dengan karyanya yang terdahulu, NIKI membawakan gaya R&B yang berbeda. Mungkin akan terdengar asing saat pertama, tapi setelah beberapa kali mendengarkan, you’re going to save the whole EP to your spotify library. Selain dari konten musik, artwork yang bernuansa ungu dan pink terasa sangat sejalan dan menjadi komplementer suasana musik yang dimiliki EP ini.
Dibuka dengan “Newsflash!” yang sudah memiliki video klip, NIKI membawakan nuansa sarkastik sebagai pembuka dari EP ini. Lagu ini bercerita mengenai perjalanannya berusaha untuk tidak terbuai oleh tipu daya seorang player. NIKI menyampaikan segala amarahnya dengan cara yang classy dan empowering. Lagu ini membuat mereka yang mendengarkan mampu tersenyum ketika teringat akan sebuah memori pahit.
Dilanjutkan dengan tema boy problem, “Say My Name” bercerita mengenai pasangan yang selalu bermasalah. Keduanya sadar mampu mempertahankan hubungan yang positif, namun upaya tersebut tertahan dengan ego masing-masing. Dengan vibe R&B pada tahun 2000-an serta karakter suara NIKI yang sangat terlihat, lagu ini menjadi salah satu lagu terbaik dari “Zephyr”.
Membawa kita kedalam suasana penyesalan yang disampaikan secara manis, “Friends” menjadi lagu yang sangat singable oleh banyak orang arena nadanya yang tidak terlalu rumit. Bercerita mengenai status pertemanan yang lebih baik tidak berubah. Tanpa menggunakan bahasa inggris yang tidak umum, NIKI tetap mampu merangkai kata-kata umum menjadi sebuah bait yang romantis.
“Spell” menjadi satu-satunya lagu yang lebih condong bercerita mengenai sisi manis dari cinta, dengan aransemen yang tidak menjadikannya sebuah lagu cinta yang terlalu mendayu-dayu. Jika dibandingkan dengan lagu-lagu lain, “Spell” seakan menjadi the calm before the storm dalam EP ini. Cara bernyanyi yang digunakan NIKI dalam lagu ini mirip seperti pada lagu “Say My Name”, membuat NIKI terdengar sangat halus. Mellow yang upbeat, paham kah?
Lagu yang sudah lebih dulu dirilis sebagai single sebelum EP ini secara resmi dirilis, “Vintage” menjadi satu-satunya lagu dari EP tersebut yang sudah didengar oleh lebih dari 1 juta orang di Spotify serta music video-nya yang sudah diputar 790 ribu kali di Youtube. Lagu ini bercerita mengenai hubungan yang sudah berada di masa lalu, hubungan yang sempat NIKI ungkit dalam salah satu lagu terdahulunya “See U Never” dimana judul lagu tersebut sempat disebut dalam salah satu dari bait lagu ini. Seperti yang NIKI ucapkan dalam video “NIKI Making Vintage” di akun Youtube 88rising, lagu ini terinspirasi dari “My Boo” milik Ghost Town DJs. Layer dari synth serta gaya nyanyi dalam lagu ini mengingatkan kita pada R&B pada sebelum tahun 2000 ala Destiny’s Child.
Single kedua dari EP ini yaitu “Dancing with the Devil” menciptakan atmosfer yang gelap dan dalam, tanpa memperhatikan liriknya pun, suasana guilty pleasure yang NIKI ciptakan tetap tersampaikan. That vibe you get when you’re trying to justify a wrong doing so you can keep doing it. Gaya R&B yang dibawakan dalam lagu ini lebih sering digunakan oleh pria, tetapi NIKI mampu melakukannya dengan baik.
Menurunkan tempo, “Pools” secara singkat bercerita mengenai harapan palsu. Sesuatu yang NIKI anggap ada diantara dia dan orang lain yang diceritakan dalam lagu ini, ternyata tidak ada menurut orang tersebut. Lirik dari lagu mampu menciptakan makna tersirat menggunakan kata-kata yang simple, sehingga tidak terkesan sok puitis. Meskipun tidak memiliki pengalaman yang dapat dikaitkan, NIKI membuat pendengarnya merasakan apa yang dia rasakan dalam lagu ini.
Meneruskan hawa sedih dan tempo dari lagu sebelumnya, “Around” menjadi ballad penutup dari album ini dengan iringan piano akustik. Lagu ini membawa kita kepada seorang Nicole Zefanya, bukan NIKI. Meski lagu ini terasa melenceng dari genre yang ingin dibawakan EP ini, jika didengarkan secara urut, lagu yang diletakkan sebelum “Around” membawa seakan turun perlahan dengan tangga, dan jika EP ini didengarkan dalam loop, lagu ini masih terasa menjadi bagian dari EP ini karena bersambung dengan iringan piano yang ada didalam lagu pertama dari EP ini yaitu “Newsflash!”.
Jika kalian menikmati musisi-musisi seperti Kehlani, SZA, Jhene Aiko, atau H.E.R, kalian akan merasa sangat bangga dan bersyukur NIKI berasal dari Indonesia. Artis lokal dengan kualitas internasional. Seperti makna dari kata Zephyr yaitu soft gentle breeze, EP ini terasa ‘halus’ dan ringan untuk didengarkan kapanpun karena suitable untuk banyak situasi. Seluruh lagu dalam EP ini seperti menceritakan orang yang sama, hanya menggunakan cara penyampaian dan situasi yang beragam. But only God and NIKI who knows. 88rising berhasil membawa NIKI untuk mengeluarkan yang terbaik dari dirinya sebagai seorang musisi. Menilai dari kualitas dirinya, she’s gonna go places sooner or later.