“Experimental/noise scene in Indonesia is actually growing, but there was no general media noticed it. It’s because the quantity is small. But the movement is there.”

Bising – Noise and Experimental scene in Indonesia.

Kutipan di atas mungkin bisa berlaku bagi siapa saja yang sudah muak dengan berbagai macam harmonisasi. Entah itu dari petikan gitar balada dari seorang musisi gamang, jargon “aku cinta kamu” yang diteriakkan oleh seorang rockstar wannabe atau bahkan suara deru motor dan mobil murah yang kian memadati jalan raya menjelang sore hari di seputaran Kota Bandung. Sebagai obat penenang bagi kalian warga Bandung yang sering menggerutu tentang hal tersebut, band noise/experimental rock asal Brooklyn, New York Ora Iso siap mengguncang lambung kalian di awal Februari nanti.

Ora Iso sendiri melakukan kunjungan ke Bandung dalam rangka mempromosikan album terbaru mereka yang bertajuk Bathcat. Band yang digawangi oleh Jason Kudo (eks-Modra) pada gitar dan Kathleen Malay pada keyboard menyajikan paduan bunyi yang apik dalam anti-musik. Petikan gitar yang dipadukan dengan keyboard yang bertempo lambat menghadirkan suasana kelam dan seolah menjadi mesin waktu yang membawa kita pada band experimental atau jazz no-wave yang biasa muncul di dekade ’70 seperti Lydia Lunch, Bauhaus, Godflesh, atau pun Chelsea Wolfe.

Dalam informasi yang dilampirkan mereka dalam akun jejaring sosial mereka, mereka juga menyatakan bahwa dalam proses rekaman Bathcat ini, mereka mendapatkan bantuan dari musisi experimental ternama seperti Tony Conrad (Theatre of Eternal Music), Tom Verlaine (Televison), Foetus Under Glass, dan juga Jane Jarboe (Swans). Selain dari itu, mereka juga menyediakan musik yang bertajuk sama dengan nama band mereka yakni “Ora Iso”. Bagi kalian warga Bandung yang masih penasartan terhadap musik mereka, kalian bisa datang di rangkaian tur mereka yang diadakan pada tanggal 1 Februari 2015 di Bhang Records Dipati Ukur no 71 atau kalian juga bisa mendengarkan lagu “Ora Iso” di sini.