Di malam Jumat yang tidak kliwon, aku mengecat rambutku menjadi warna hijau. Sambil menunggu rambutku kering sehabis dibilas, tak lupa kuputar rilisan teranyar dari JVSAN berjudul “Feresy”. Menggandeng Jebung sebagai kolaborator anyar-nya, “Feresy” menjadi salah satu single yang masuk ke dalam daftar lagu sedih milik JVSAN setelah sebelumnya berkolaborasi dengan Sara Fajira dalam “Truth Serum” dan Reikko dalam “4:55pm”.

JVSAN ft. Jebung (Sumber: Dok. Pribadi).

Kupingku disambut dengan alunan piano bernuansa dreamy—disambung beat sederhana nan catchy—menjadikan “Feresy” sebagai lagu yang mudah diterima dan patut untuk didengarkan minimal sekali dalam seumur hidup. Lantunan vokal dari Jebung juga benar-benar memanjakan telinga para pendengarnya. Mayoritas progresi nada yang repetitif dengan tempo yang lambat seakan-akan menjadi penghantar waktu me time –yang relaxing setelah menjalani hari yang panjang. Namun jangan salah, sejatinya lirik-lirik dalam “Feresy” ini bercerita tentang ketakutan kita terhadap pasangan yang terlihat berubah sehingga memaksa kita untuk bertanya-tanya perihal hubungan yang sedang dijalani. Komposisi melodi melankolis yang dibangun oleh JVSAN ditemani Dhandy Annora sebagai co-producer dan mixer-masterer, penguntaian lirik yang manis ini diciptakan oleh JVSAN, Jebung dan Kid Scott, serta artwork yang ditangkap oleh Samantha Andini seakan menjadi angin segar di antara lautan lagu-lagu pop Indonesia yang kebanyakan konvensional.  “Feresy” menjadi bukti nyata terhadap idealisme yang dipegang teguh JVSAN bahwasanya ia tidak ingin memasuki industri musik lewat sesuatu yang mudah dijual di Indonesia. “Feresy” sendiri tampil menggoda tanpa harus mengikuti tren musik yang sedang marak-maraknya digemari di Indonesia. Meski ternyata, JVSAN baru melahirkan lagu-lagu orisinilnya di tahun ini, tidak dapat dipungkiri bahwa karya-karyanya cukup apik dan patut untuk dilirik. Hal tersebut juga memang didasari oleh pendidikan JVSAN yang telah mengambil gelar “Composer” di sebuah universitas musik ternama.

Bagian yang paling aku suka di lagu ini adalah bagian Honestly i know that it’s hard for me to be on my own, di mana lirik tersebut dinyanyikan oleh Jebung. Akan tetapi, ketika masuk ke bagian “own”-nya Jebung berhenti bernyanyi, alih-alih dinyanyikan oleh backing vokal dengan range suara yang berbeda-beda. Hal tersebut selalu menarik perhatian tiap kali mendengar lagu “Feresy”.  JVSAN sendiri cocok untuk kalian yang suka alunan-alunan musik bernuansa “Lo-fi”.

Tidak terasa rambutku sudah kering dan siap untuk tampil menawan esok hari. Waktunya untuk kalian mencoba dengar sendiri “Feresy” yang telah tersedia di berbagai platform musik seperti Spotify, JOOX, Apple Music, Youtube Music dan lain-lain.