Dijuluki tahun comeback-nya festival musik, tahun 2022 ini rasanya dipenuhi oleh pagelaran musik yang kembali dalam format tatap muka. Layaknya kelas offline, tetapi kali ini kamu disuguhi oleh pemandangan musisi favorit kamu, bukan guru ataupun dosen. Dan di dalam dana darurat konser yang harus kamu siapkan tahun ini, akan sangat disayangkan jika kamu adalah salah satu dari orang-orang yang tidak sempat menyiapkan ongkos untuk mengikuti 12th Music Gallery: “A Virtuous Harmony” yang diselenggarakan oleh BSO Band FEB UI tanggal 21 Mei kemarin.

Menyempil diantara banyaknya festival musik yang kembali dan baru digelar tahun ini, tidak sedikitpun membuat acara Music Gallery yang hanya berlangsung satu malam ini sulit untuk dikenang dan diingat. Pengalaman malam minggu kemarin dapat digambarkan sebagai kisah “cinta satu malam” yang susah untuk dilupakan. Bagaimana tidak, perayaan yang bertema Unity on Stage ini benar-benar membawakan musisi-musisi yang berbeda, dari yang telah memiliki nama hingga yang baru naik daun, dari nuansa pop sampai rock, semua terkumpul ke dalam satu panggung yang pastinya menarik berbagai penonton untuk menyatu dalam satu audiens pula. 

Suasana penonton 12th Music Gallery: A Virtuous Harmony semakin menuju puncak acara.

Kali ini, nama-nama seperti Basboi, .Feast, Nadin Amizah, Pamungkas, Yura Yunita serta D’masiv menginjak panggung Kuningan City Ballroom dan membuat suasananya menjadi amat sangat meriah. Tidak lupa juga para pendatang baru seperti Riverlane, Nabrl dan Noni yang eksistensi karyanya mungkin akan mengisi playlist para audiens ketika mereka pulang ke rumah.

Riverlane membuka acara ini dengan alunan instrumen mereka yang megah lewat tunggalan mereka “Wishing Well”, sempurna untuk mengatur mood berlangsungnya acara malam itu. Bertanggung jawab untuk melanjutkan hype yang sudah mulai terbangun, datanglah Nabrl dengan membawa lantunan-lantunannya yang kental dengan nuansa pop punk ala Paramore, tentunya pun ia melaksanakan kewajibannya dengan tuntas. Ruangan pun kemudian diisi oleh suara auman mas-mas menandakan bahwa mereka tidak sabar dengan penampilan selanjutnya, yakni .Feast, yang seperti kita tahu tidak pernah gagal membangun suasana yang meledak-ledak, apalagi dengan anthem perjuangan modern mereka, “Peradaban”. Membuat nuansa Kuningan saat itu menjadi kemerah-merahan.

Penampilan Riverlane di 12th Music Gallery : A Virtuous Harmony
.Feast yang tidak kalah hebohnya saat kembali tampil langsung di konser offline

Layaknya roller coaster yang melaju naik turun, Noni mengisi ruangan dengan irama seksi R&B, sukses membuat penonton yang tadinya mengangguk-anggukan kepalanya, sekarang meliuk-liukan pinggul. Tidak lupa dengan kemunculan tiba-tiba Basboi di penghujung penampilan Noni, memberi penonton sedikit tester dari apa yang akan terjadi ketika dirinya menginjak panggung selanjutnya. And the audience was definitely not disappointed. Dalam gilirannya, ia tampil sendiri sembari ditemani dengan alunan gitar. Menunjukkan bahwa ia sejatinya adalah penyanyi, tidak terkurung oleh titel rapper. Pastinya tetap membuat penonton melompat-lompat layaknya seorang rapper, apalagi ketika “Bismillah” dibawakan.

Saat Teddy Adhitya menempati panggung, para audiens bersorak melihatnya memakai kemeja dengan ilustrasi dari album Mantra Mantra besutan Kunto Aji, masuk akal karena Teddy pun seakan memantrai penonton dengan vokalnya yang berkarakter dan kehadiran panggungnya yang sangat berkarisma. Puncaknya adalah saat ia menyanyikan “Langit Favoritku”, di mana ia mengajak para hadirin untuk berharmonisasi bersama. Penampil selanjutnya juga tidak kalah peletnya, yakni seorang Nadin Amizah yang dengan anggunnya menarik perhatian seluruh ruangan untuk ikut bernyanyi bersama dalam tembang-tembang seperti “Beranjak Dewasa” dan “Bertaut”, memakai gaun putih layaknya permaisuri dalam cerita rakyat.

Nadin Amizah yang kembali menyihir panggung dan penonton 12th Music Gallery
Teddy Adhitya juga ikut merayakan dan membawakan lagu-lagunya
Yura Yunita dengan suara khasnya menghipnotis penonton
Atraksi Pamungkas dengan naik ke bangku keyboard

Penonton seakan-akan tidak diberi istirahat dari bernyanyi dan bersorak karena selanjutnya ada Yura Yunita yang menguasai seluruh ruangan, memicu isakan tangis yang bercucuran maksimal ketika “Tenang” ia lantunkan. Penampil selanjutnya tidak perlu banyak perkenalan, karena saat ia naik ke atas panggung pun, beberapa bendera dengan namanya terpampang di antara para audiens. Sorakan audiens terdengar memekakkan ketika ia tidak hanya naik ke atas panggung, namun naik ke atas kursi untuk membawakan lagu “Flying Solo”, kali ini tanpa terjatuh seperti tempo hari saat ia melakukan atraksi yang sama. 

Malam ditutup secara paripurna dengan kehadiran D’masiv yang lagu-lagunya saja sudah terdengung oleh penonton sebelum mereka menginjakkan kaki di atas panggung. Arus nostalgia yang menghantam ruangan tidak terelakkan ketika Rian dan kawan-kawan melantunkan tembang papan atas mereka. Tidak ada lagu-lagu mereka yang ditinggal diam oleh penonton, seperti “Semakin”, “Jangan Menyerah” ataupun “Diam Tanpa Kata”.

Layaknya tunggalan Pamungkas, pagelaran Music Gallery ke-12 ini adalah sebuah “Kenangan Manis” yang sulit untuk dilupakan. Manis walau singkat, acara ini dibawakan oleh Ternak Uang dan disponsori oleh MRT Jakarta, Telkomsel, Pertamina, BNI dan masih banyak lagi. Sengaja atau tidak sengaja, membaca ulasan acara ini mungkin dapat menjadi pertanda untuk selalu mencatat setiap kali adanya Music Gallery di kalender kamu.