Namanya juga hidup, ya nggak mungkin dong mulus-mulus aja. Jalan tol aja yang katanya jalan “bebas hambatan” nyatanya kena macet-macet juga. Pun di kehidupan, dalam setiap babaknya pasti memiliki masalah serta konfliknya masing-masing. Mulai dari masa kanak-kanak yang permasalahannya hanya berkutat pada soal-soal matematik yang terasa sulit. Kemudian beranjak remaja, masa dimana baru-baru kenal sama yang namanya cinta monyet. Sampai pada akhirnya memasuki fase dewasa yang artinya kita sudah bisa hidup mandiri serta bertanggung jawab atas pekerjaan apapun yang kita kerjakan. Meskipun kita melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang kita inginkan, tapi kita tidak bisa terlepas dari permasalahan serta konflik dalam menjalankan pekerjaan tersebut.

Mungkin itulah yang ingin coba disampaikan oleh unit pop alternatif asal Yogyakarta, Kakilina. Band yang digawangi oleh lima personel yaitu Agata (vocal), Dhimas (gitar), Krisna (gitar), Ipin (drum), dan Bima (keyboard/glockenspiel) merilis single kedua nya yang bertajuk “Pinata Karya”. Single ini juga sebagai kelanjutan dari single pertamanya yang berjudul “Bukit Mimpi” yang rilis pada Juni tahun lalu. Ditulis oleh orang yang sama, yaitu Ipin, sebagai penabuh drum dari band tersebut, lagu ini mengangkat konflik seseorang dalam lingkup pekerjaannya atau “karya” nya.

Pinata diangkat menjadi highlight dalam lagu ini karena pinata dianggap mampu menjadi simbol persaingan antar manusia dalam kehidupan. Bagi yang belum tahu, pinata adalah suatu benda yang digantung dan biasanya terbuat dari kertas warna-warni yang akan bertebaran pada saat dipukul. Pinata dapat berisi hal-hal baik seperti permen, berbagai macam mainan, bahkan tak jarang terdapat pula uang di dalamnya. Akan tetapi, pinata juga bisa berisi hal-hal yang kurang menyenangkan semisal air, tepung, telur, dan lain sebagainya. Setiap orang akan saling berebut untuk dapat memecahkan pinata, berharap mendapatkan hal-hal yang baik.

Masih sama seperti warna musik pada single sebelumnya, “Pinata Karya” sangat kental dengan nuansa pop yang dipadukan dengan alunan delay gitar dan glockenspiel. Ditambah dengan suara enerjik Agata sang vokalis, lagu ini dapat menghadirkan suasana riang bagi siapa saja yang mendengarkannya. Tak ketinggalan diksi puitis yang menjadi ciri khas Kakilina, membuat lagu ini menjadi satu kesatuan yang sangat apik.

Pembuatan lagu ini memakan waktu sekitar dua bulan lebih, mulai dari bulan Oktober hingga rilis pada 27 Desember 2019. Proses rekaman dan produksi mengambil tempat di Satrio Piningit Studio serta diproduseri langsung oleh Sasi Kirono.

Lagu ini rilis pertama kali dalam bentuk audio video yang dapat dinikmati di kanal youtube “kakilina Music”. Bentuk audio akan segera dirilis dan dapat dinikmati di beberapa digital platform seperti JOOX, Spotify, Deezer, Apple Music, dan Soundclouds. Selamat Menikmati!