Suasana di tengah Kota Bandung pada malam 29 Januari 2022 terasa lepas lantaran Rub of Rub menggelar music video release party dari single-nya yang bertajuk “Oriental Eksotik”. Massa yang terkumpul di Kopi Kohi Bandung saat itu terlihat antusias menjalani serangkaian kegiatan yang telah diagendakan. Dengan beberapa performance dari Rub of Rub, The Couch Club, dan Nisu sebagai selector, malam minggu di penghujung bulan Januari itu akhirnya ditutup dengan meriah dan rasa bahagia.

Sedikit banyak cerita mengenai music video terbarunya, Rub of Rub memilih untuk menggunakan konsep penggabungan antara animasi dan real footage yang terkesan acak, namun tidak mengesampingkan nilai estetika dari karya seni itu sendiri. Mereka ingin music video ini membawa pesan “anomali”, sesuai dengan apa yang ingin mereka sampaikan dalam “Oriental Eksotik” untuk para pendengarnya. 

Dalam proses penggarapannya, Rub of Rub memilih untuk bekerja sama dengan empat orang dari tiga rumah produksi berbeda. Mereka adalah Jovian Fraajie (Manungsa), Nugie Rian (Vitameen), Arkan Satrio (Slober), dan Ahmad Defashah (Slober). Kerja sama mereka tercipta berkat pertemuan dan obrolan singkat selepas perform, tak disangka bahwa kesamaan ide, taste, dan referensi yang mereka miliki dapat menciptakan suatu karya seni yang layak untuk dinikmati.

Screening MV “Oriental Eksotik” perdana (sumber: Dok. pribadi)

Kembali lagi pada malam 29 Januari, kerumunan disuguhkan dengan Screening Music Video “Oriental Eksotik selepas iringan alunan musik yang terputar dari piringan hitam milik Nisu. Beberapa pasang mata langsung terfokus pada pemutaran perdana video musik “Oriental Eksotik”, sebuah karya teranyar dari kerja sama yang gemilang. Selepas pemutaran, Rizwan (Rub of Rub), Jovian (Manungsa), dan Arkan (Slober) tampil ke hadapan audiens untuk bercerita mengenai seluk beluk proses produksi music video “Oriental Eksotik” yang dikemas dalam acara talk show. Di sini, saya berhasil mendapatkan beberapa informasi dan cerita menarik dari mulai filosofi lagu hingga hambatan-hambatan dalam proses pembuatan videonya. Berikut merupakan obrolan-obrolan ringan tetapi berbobot dari para perwakilan kerja sama pembuatan music video “Oriental Eksotik”!

Talkshow bersama Rizwan (Rub of Rub), Jovian (Manungsa), dan Arkan (Slober).
(Sumber: Dok. pribadi)

Jadi, boleh diceritain dulu  ga lagu “Oriental Eksotik’ itu tentang apa?

Rizwan: “Sebenernya “Oriental Eksotik” ini tuh ruang lingkup apapun dalam kehidupan kalian, entah kalian punya masa lalu apapun, kalian tidak perlu menghakimi masa lalu tersebut. Ketika kalian mempunyai kesalahan di masa lampau, kalian tidak perlu menghakimi dari kesalahan yang dulu pernah ada, gitu aja sih. Sedangkan kata “Oriental Eksotik” itu sendiri merupakan kata anomali yang saya bisa tulis dan ungkapkan ke khalayak, karena saya dapat pelajarannya pun ketika saya di Turki, dan saya disebut sebagai orang yang Oriental. Nah, lalu saya tabrakin-lah, ada anomali-anomali yang “anjir kok gini ya?” yang saya baru alami dan tulis, sehingga balik lagi ke arti lagu yang saya sampaikan tadi”

Boleh dijelasin ga jalan cerita video klip “Oriental Eksotik” itu kayak gimana?

Jovian: “Kalo jalan cerita dari sisi lagunya tadi udah dijelasin di pertanyaan yang pertama. Selebihnya, kita pengen menunjukkan bahwa ini untuk pertama kalinya, seluruh anggota Rub of Rub ada di dalam layar. Jadi seperti sekalian perkenalan untuk mereka. Selain itu, kita juga pengen eksplorasi perihal kolase aja sih, psychedelic gitu”

Kenapa hanya “Oriental Eksotik” yang dituju untuk pembuatan video musik ini, bukan lagu-lagu yang  lainnya?

Rizwan: “Awalnya tuh kita (Rub of Rub, Manungsa, Vitameen, dan Slober) bertemu di pameran video klip pertama Rub of Rub yang “Lepas”, di daerah Kemang. Kemudian mereka apresiasi karya video yang kita gunakan di MV “Lepas”. Setelah ngobrol-ngobrol sama mereka, saya merasa “Wah, orang ini asik juga gaya-nya”. Lalu setelah beberapa waktu berlalu, kita akhirnya serahin aja lagu manapun untuk dijadikan kolaborasi bersama Jovi dan Arkan, dan setelah itu Jovi memilih “Oriental Eksotik”. Begitu deh

Jovian: “Sebetulnya pas diperlihatkan demo-nya sama Rizwan, kita semuanya suka sih. Cuma paling banyak vokalnya dan bisa banget divisualisasikan dengan beberapa metode kayak “Oriental Eksotik” dibanding yang lain”

Lokasi syuting untuk video musik “Oriental Eksotik” dimana aja?

Rizwan: “Jadi kumpul awalnya di Tamblong, Bandung. Awalnya kita briefing lalu kita ambil footages. Jadi sebenarnya itu memang serba dadakan, tapi masih masuk ke dalam konsep, karena Jovi sendiri pun minta untuk di Bandung aja, jangan di Jakarta karena bakal makan waktu yang lebih lama lagi. Selain di Tamblong, kita juga ambil lokasi di Pondok Hijau di daerah Gegerkalong, Bandung”

Proses pembuatan video musik “Oriental Eksotik” kira-kira makan waktu berapa lama?

Jovian: “Kalau untuk syutingnya itu dua hari, soalnya waktu kita juga nggak banyak ya untuk di Bandung. Nah, yang lama itu bikin asetnya, seperti ilustrasi dan motion itu sekitar sebulan untuk proses pembuatannya. Ini menarik nih, ritme baru dalam syuting juga karena post-pro-nya jalan duluan. Makanya Arkan harus ikut ke Bandung karena dia yang menentukan untuk si post-pro-nya juga. Jadi ribet di post-pro, sih

Untuk kedepannya, Rub of Rub mau bikin apalagi setelah album “Fluktuasi” dan video musik “Oriental Eksotik”?

Rizwan: “Mungkin kita bakal habisin dulu di bulan Maret, karena kita akan bikin tur mandiri di Jogja, Surabaya, Malang, Semarang, dan Jakarta. Kita udah gigs juga di Bandung. Terus dari situ, kita juga menyiapkan tabungan-tabungan kita untuk bikin album, mudah-mudahan kelar di tahun ini, jadi kita keluarin satu album lagi”

Performance Rub of Rub (Sumber: Dok. pribadi)

Nah, tadi merupakan informasi-informasi yang berhasil saya dapatkan terkait peluncuran video klip terbaru dari Rub of Rub. Menjelang transisi antara talk show dan acara selanjutnya, kerumunan seketika berpindah tempat menuju area panggung, mereka seolah tak ingin merasa rugi karena berada di barisan belakang untuk melihat penampilan apik dari para performer.

The Couch Club, band hip-hop asal Kota Bandung dipercayai sebagai pembuka melalui penampilan gemilangnya yang berhasil memanaskan suasana audiens sebelum akhirnya ditutup dengan penampilan bintang utama malam itu, yakni Rub of Rub. Malam semakin larut seiring dengan euforia massa yang semakin meningkat, tak disangka-sangka bahwa Rub of Rub telah berhasil memeriahkan malam minggu itu dan mengisinya dengan penuh rasa senang.

Foto oleh: Zaki Wahyu Mustajab