Setelah meluncurkan single berjudul “Imagination” pada Maret 2018, SHAWN kembali dengan meluncurkan EP terbarunya, “Gradually”, sebagai penutup tahun 2018. Band yang berbasis di Bandung ini digandrungi oleh Handy Triana Putra (Drum), Moch Taufik Maulana (Bass), Muhammad Arief Mauludy (Gitar/Vokal) dan Muhammad Ikhsan Kusuma (Gitar). Secara harfiah, “Gradually” artinya bertahap. Dimana, tahapan itu diawali perpisahan dengan Adjeng, sang mantan vokalis, sampai jadinya EP “Gradually” dengan 2 lagu yang digubah bersama sang mantan vokalis. Band yang beraliran easy-pop-punk ini mengakui bahwa musik mereka berkaca dari New Found Glory, Blink182, Green Day, Neck Deep, Belmont, Roam, Trash Boat, dan sebagainya.

Perjalanan dimulai dengan “Gradually” yang menyuguhkan instrumen-instrumen seperti gitar, bass, dan drum ala punk yang hanya berdurasi 1 menit 52 detik. “Gradually” selayaknya pagar sebelum akhirnya kita masuk ke dalam rumah yang mengantarkan kita akan kemana arah EP ini.

Selanjutnya, ada single andalan SHAWN dan pastinya lagu terpenting pada EP ini, “First Sight”, yang ditempatkan sebagai lagu kedua. “First Sight” menceritakan bagaimana dua insan, pria dan wanita, bertemu untuk pertama kalinya. Hingga akhirnya mereka berjanji untuk bertemu dan memutuskan untuk berkencan akibat rasa nyaman yang ada.

Setelah kencan pertama di “First Sight”, dua insan ini memutuskan untuk bertemu kembali, namun dengan suasana hati yang berbeda. Di lagu ketiga, yaitu “Trust Me”, wanita itupun datang, kemudian bersandar. Meluapkan seluruh isi hatinya lewat tangisan hingga membasahi bahu pria itu. Ia bercerita mengenai pria yang pernah singgah, lalu pergi meninggalkannya. Pria itupun berkata “lupakan dia yang meninggalkanmu”, lalu ia berjanji untuk selalu ada untuknya dan tidak akan pernah menyakiti wanita itu, sampai kapanpun.

 

 

Lanjut ke lagu keempat yang berjudul “Can’t Stay Away”. Lagu ini seperti menceritakan seorang pria yang begitu menggebu meminta sang kekasih kembali kepelukannya. Maka dari itu, dentuman gitar, bass, serta drum yang mengisi jauh lebih hardcore dibandingkan dua lagu sebelumnya.

EP ini ditutup dengan “A Chance” yang juga salah satu lagu andalan SHAWN. Lagu ini sedikit ‘belok’ dari aliran mereka karena ada penambahan instrumen seperti biola dan selo, serta beberapa choir. Lagu ini memang lagu mellow mereka. Dibawakan dengan nuansa rock pop yang juga tapi tidak melupakan sense punknya. Lagu ini termasuk kesukaan saya.

Ketika mendengarkan album ini, Blink182 dan Green Day langsung terbesit dipikiran saya. Tak bisa dipungkiri, mereka memang berkaca dari band-band tersebut. Menurut saya, EP ini bagaikan versi lokalnya Blink182. Meskipun memang kita tahu bahwa tidak akan ada yang bisa menyamakan Blink182.

Lagu-lagu full Bahasa Inggris dan aksen sundanya membuat saya harus menelusuri kembali pesan apa yang mau disampaikan. Tetapi, SHAWN berhasil memberikan EP easypoppunk terbaik versi mereka yang bisa dinikimati oleh banyak orang. “Gradually” sudah bisa dinikmati di beberapa platform digital seperti Spotify dan YouTube.