Seseorang yang meminta maaf karena terlambat menyadari bahwa selama ini dia memiliki satu orang yang selalu ada untuknya. Fenomena yang sudah tidak asing lagi bukan? Mungkin inilah yang Paraleyes coba sampaikan lewat “Space Flower”.

Flower in space
Dance in my eyes
When will I realize?
Tomorrow I guess

Penggunaan kata-kata bernada kiasan seperti, flower dan space bertujuan untuk menganalogikan “seseorang yang selalu ada”, tetapi terasa jauh dan tidak berarti karena rasa acuh dari orang yang dimaksud. Selain lirik yang unik, instrumental khas dream pop yang dreamy pun berperan besar dalam membuat para pendengarnya terbius ke dalam alunan efek gitar reverb yang bergema, tetapi tetap terasa penuh.

I’m sorry, I can’t water you Forgive me, I let you wither

Lagu ini pun ditutup dengan permintaan maaf yang diucapkan secara berulang-ulang, menunjukkan seberapa besar penyesalan yang dirasakan karena terlambat dalam memahami maksud dari kehadiran orang yang selalu ada untuknya.

Jujur saja saya agak terkejut ketika pertama kali melihat durasi dari lagu ini. Menurut saya, sebuah langkah yang cukup berani untuk merilis sebuah lagu berdurasi 4 menit 8 detik, mengingat “Space Flower” merupakan single pertama, sekaligus debutnya band asal Bintaro ini. Namun, dari awal lagu hingga selesai, saya tetap merasa terhibur berkat suguhan berkat suguhan Veyron sang vokalis yang mengingatkan saya terhadap vokal lesu khas Neil Halstead dari Slowdive, isian-isian melodi gitar dari Bimamiryke, suara rhytm gitar yang mengawang-ngawang dari Alizza, ketukan drum dari Valien, ditambah kehadiran Vanya Azalia untuk mengisi backing vocal pada bagian chorus menjadi icing on the cake bagi keseluruhan lagu.

Hal lain yang menarik perhatian saya juga adalah bagaimana Paraleyes menggunakan bunga mawar sebagai cover dari “Space Flower”, walaupun jika kita telaah lewat liriknya jenis bunga yang menjadi metafora dari “seseorang yang selalu ada” ini adalah bunga tulip. Saya tidak tahu apakah bunga mawar ini memiliki makna tertentu bagi Paraleyes atau tidak, tapi satu hal yang pasti bagi saya–yang bisa dibilang sudah cukup familiar dengan berbagai cover single band ber-genre shoegaze dan dream popcover berwarna cerah tetapi tetap terkesan dark dengan aksen blurry dari “Space Flower” sudah sangat mencirikan genre dream pop yang Paraleyes usung.

Dirilis pada tanggal 1 Juli 2023 kemarin, “Space Flower” sudah dapat didengarkan melalui platform musik digital kesayangan kamu. Lagu ini dapat menjadi calon penunggu playlist Shoegaze atau Dream Pop lokal kamu selanjutnya.