Memiliki angan-angan terkadang berdampak baik dalam kehidupan. Bagaimana tidak? Angan-angan seringkali tumbuh dan menciptakan bibit-bibit harapan, baik dalam kisah pertemanan maupun percintaan. Dalam proses mencapai angan-angan tersebut, kita akan melalui beragam kisah yang nantinya memiliki tempat tersendiri di sudut ruang memori. Banyak hal yang akan ditemui, dan juga ragam bentuknya, baik dalam bentuk sebuah insan ataupun hanya sekedar ucapan lisan. Maka, jika kamu memiliki angan-angan, bersegeralah untuk mencari “kendaraan” yang akan membawa kamu sampai ke tujuan.
“Kita sebagai manusia bebas untuk memiliki angan-angannya masing-masing”
Sebuah pemikiran yang rasanya sama seperti apa yang ada dalam single “Submarine” milik grup band Hari Raya. Band yang beranggotakan Aisyah (vokal), Ansul (synth, vokal), Age (gitar), Rino (gitar), Icam (bass), dan Deren (drum) ini mengusung genre indie rock/dream pop dalam penciptaan karyanya. Genre yang mereka bawakan dalam lagunya banyak ter-influence dari band-band indie rock yang sudah bertebaran di luar sana, seperti Alvvays, Beach Fossils, DIIV, dan Grrrl Gang. “Submarine” merupakan single debut dari grup band asal Jatinangor ini, sehingga dapat dikatakan bahwa karya inilah yang akan menjadi titik awal mereka dalam “menyelami” industri musik Indonesia.
Dalam proses pengerjaan single debutnya, Hari Raya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk merasa puas mengenai track yang mereka miliki, yakni 2 tahun. Perihal penulisan, “Submarine” dibantu oleh Yazid Aulia selaku co-producer dan juga Freykarensa yang berperan sebagai manager. Menurut Hari Raya dalam press release-nya, single ini akan menjadi bagian dari album mereka yang direncanakan rampung pada awal tahun 2023.
Artwork dari lagu ini memvisualisasikan adanya sebuah kapal selam yang dinaiki oleh dua orang, dimana mereka seolah-olah sedang menikmati pemandangan yang ada di depannya. Dengan tulisan besar di atas ilustrasinya, saya rasa hal ini cukup menjelaskan kepada pendengar bahwa “Submarine” merupakan judul yang diusung dalam lagunya. Namun, satu hal yang sangat disayangkan adalah goresan-goresan warna yang ada di sekujur artwork-nya membuatnya terlihat seperti ilustrasi ini habis dirusak oleh coretan krayon anak tk. Sungguh hal ini merupakan sesuatu yang tidak sebanding apabila dikaitkan dengan pembawaan karya mereka dalam single debutnya.
Bicara mengenai karya terbarunya, Hari Raya memosisikan “Submarine” sebagai kendaraan sang “karakter utama” dalam berimajinasi mengenai angan-angan yang ia miliki. Selain itu, apabila dilihat dari lirikal dan jalan cerita yang ada pada lagu ini, setiap reff memiliki lirik yang berbeda dan semakin akhir semakin tidak masuk akal. Maka, jika didengarkan dengan seksama, saya rasa lagu ini akan memiliki interpretasi yang berbeda-beda tergantung dari perspektif orang yang mendengarnya.
“So don’t you worry, you’ll never feel sorry”
Sebuah penggalan lirik pada akhir lagunya ini membuat saya mengerti bahwa memiliki angan-angan bukanlah sebuah dosa. Melainkan, memiliki angan-angan adalah sebuah titik mula dalam mencapai tujuan yang ingin kita gapai. Apabila tujuan tersebut tidak terpenuhi, setidaknya kita telah belajar mengenai banyak hal selama proses kita dalam menggapai titik yang diimpikan. Oleh karena itu, kita tidak perlu khawatir akan hal tersebut karena selalu saja ada hal yang bisa didapatkan dari angan-angan yang kita miliki, entah itu pelajaran hidup ataupun relasi-relasi baru.
Single yang direkam di Funhouse Studio dan dibantu mixing mastering oleh Hadiyan Fazari ini akan dirilis di berbagai streaming platform pada 17 Desember 2021 dan segera hadir di The Store Front pada 24 Desember 2021. Oleh karena itu, bagi kalian semua yang ingin mengejar angan-angannya, jangan lupa biarkan Hari Raya mampir sejenak di telinga kalian!