Setelah sebelumnya melaksanakan konser di Malaysia, Australia dan Singapura, akhir pekan lalu (21/5) M83 menggelar konser di Jakarta. Bertempat di Lapangan D Senayan, Jakarta Pusat, kedatangan unit shoegaze asal Perancis ini bukan tanpa alasan. Bekerja sama dengan pihak promotor KiosPlay, M83 memasukan Jakarta sebagai rangakaian world tour album anyarnya, Junk.
Hujan deras dan kemacetan Jakarta nampaknya bukan menjadi penghalang bagi para penggemar musik modern-electronic untuk hadir menyaksikan penampilan Anthony Gonzales, dkk. Terbukti, sekitar 3000-an penonton hadir memadati Lapangan D Senayan.
Venue yang diguyur hujan dan becek bercampur lumpur, tidak membuat penonton kehabisan akal. Jas hujan, penutup kepala dan sandal menjadi alternatif agar dapat leluasa menonton konser
Panggung megah disertai lighting yang aduhai menjadi buah bibir penonton yang datang pada malam itu. “Tanpa visual, lighting yang disajikan mampu menutupi hal itu.” ujar Mirza, salah satu penonton yang takjub dengan lighting dan tatanan panggungnya.
Bottlesmoker yang didaulat untuk membuka konser, naik keatas panggung sekitar pukul 19.15. Duo indietronic asal Bandung ini tampil sekitar empat puluh lima menit untuk memanaskan suasana konser dengan membawakan setlist berisi 10 lagu.

Setengah jam berselang, hujan reda namun lumpur tetap menghiasi venue acara. Akhirnya, Antony Gonzales menduduki posisi guitarist, vocalist, serta memainkan synth naik ke atas panggung dengan dibantu oleh sepasang pria dan wanita di posisi keyboard, bassist yang mengambil perhatian kebanyakan penonton perempuan, dan seorang drummer. “Good night Jakarta! Thank you for coming despite the rain!” sapa Anthony disambut dengan tepuk tangan riuh penonton yang memang telah lama menunggu penampilan dari M83.
Tanpa basa-basi, M83 langsung menggebrak lewat lagu ‘Reunion’ dari album mereka yang masuk di nominasi Grammy Awards, Hurry Up, We’re Dreaming. Dilanjutkan dengan ‘Do It, Try It’, lagu di album anyar mereka yang menjadi pilihan untuk dibawakan di awal konser. Penonton mengikuti irama sembari bertepuk tangan dan bernyanyi bersama.
Malam itu Anthony memang tidak banyak melakukan interaksi dengan penggemarnya yang hadir, sang mastermind dibalik M83 ini memilih menggantinya dengan terus menampilkan performa yang atraktif. Lagu ‘Steve Mc Queen’, ‘We Own’, ‘Intro’, ‘Walkaway Blues’, ‘Ok Pal’, ‘Bibi The Dog’, dan ‘Road Blaster’ turut dibawakan pada malam itu.
Penonton tidak diberikan space untuk beristirahat menonton mereka. Penonton menikmati alunan musik yang dibawakan oleh Anthony, tak sedikit pula yang mengabadikan moment tersebut dengan ponsel pintarnya.
“Jakarta!” teriak Anthony kembali menyapa penonton. Penonton sontak mengangkat kedua tangannya. Akhirnya yang telah lama dinanti hadir, soundtrack dari film The Fault In Our Stars, ‘Wait’, ikut serta dibawakan malam itu. Penonton bernyanyi bersama seraya berteriak kegirangan.

Tak sampai disitu, melihat animo penton yang sangat besar untuk sing a long, Anthony kembali tancap gas lewat single–nya yang bertajuk ‘Oblivion’ dan ‘Go’. Merasa suasana konser makin meriah, teriakan “Jakarta!” kembali terdengar dari mulut pentolan M83 ini.
Tidak ingin menurunkan tensi, lagu andalan yang berjudul ‘Midnight City’ dibawakan pada malam itu. Penonton merapatkan barisan ke bibir panggung untuk mengabadikan moment ini dan kembali dilanjut dengan ‘Echoes’ dan ‘Outro’. Interaksi dengan penonton yang minim, membuat penonton terus meneriakan nama Anthony.
“Terimakasih Jakarta! Saya harap kalian menikmati penampilan yang disuguhkan,” pungkas Anthony seakan menyudahi konser malam itu. Teriakan “we want more” dari setiap sudut venue terus dilantangkan penonton agar penampilan dari M83 terus berlanjut.
Ternyata konser memang belum berakhir, Anthony kembali menggebrak kembali lewat encore yang mereka pilih, ‘Solitude’, ‘Coulers’ dan ‘Lower Your Eyelids To Die With The Sun’. Sehabis tiga lagu disuguhkan untuk encore, tiba saatnya semua personel diatas panggung berkumpul ditengah dan membungkukan badan sebagai tanda penghormatan untuk mereka yang telah menyempatkan hadir di malam itu. Lambaian tangan dari M83 yang diiringi oleh riuh tepuk tangan dan teriakan penonton menjadi pertanda berakhirnya konser ‘M83 Live in Jakarta’ yang berakhir tepat pada pukul 10 malam.
Konser yang bisa dibilang singkat, pasalnya, interaksi dengan penonton yang memang amat kurang, pilihan setlist yang dianggap “kena tanggung” dan transisi dari setiap lagu yang memang nyaris tanpa jeda. Namun, kekurangan tersebut terbayar oleh para penonton yang merasa puas atas penampilan M83 dan tata panggung beserta lightingnya dengan memberikan apresiasi melalui tepuk tangan meriah.
Foto: Dokumentasi Kiosplay