Setelah menempuh tiga jam perjalanan yang dilanjutkan dengan menaiki official ojek shuttle dari LaLaLa, langsung terasa atmosfir yang berbeda ketika memasuki Orchid Forest, Lembang, Bandung. Suhu yang dingin dan kabut yang turun diantara pepohonan benar-benar menghadirkan suasana yang selaras dengan konsep LaLaLa Festival tahun ini. Suhu di lokasi festival sudah cukup dingin sejak sore hari, beruntunglah penonton yang mengikuti himbauan untuk berpakaian hangat.
Setelah vakum tahun kemarin, LaLaLa Festival kembali digelar pada Sabtu, 10 Maret 2018. Dengan line-up yang sangat menarik, baik artis lokal maupun internasional, LaLaLa Festival 2018 berhasil menarik ribuan penonton. Festival musik internasional ini menghadirkan act internasional Route 94, Blackbear, Wafia, Blonde, RKCB, Tom Odell, serta Oh Wonder. Act lokal yang tidak kalah eksis seperti Rendy Pandugo, Adhitia Sofyan, Ten2Five, Pusakata, The Groove, Roycdc, Reality Club, dan Diphabarus yang bekolaborasi dengan Kallula dan Nadin, juga ikut memeriahkan festival ini.
Tahun ini LaLaLa Festival menghadirkan dua panggung, Navajo Stage yang menjadi panggung utama dan Ombre Stage. Cukup sulit untuk menjangkau kedua panggung karena jarak antar panggung yang jauh dan medan yang lumayan curam. Berjalan bolak-balik antar panggung terasa seperti hiking dan dapat memunculkan keringat di tengah dinginnya hutan.
LaLaLa Festival dibuka dengan penampilan dari grup musik asal Bandung, Moko Discover, di Ombre Stage. DJ Roycdc menjadi performer pertama yang tampil di panggung utama, Navajo Stage. Penampilan Roycdc lalu diikuti oleh Ten2Five yang membawakan hits-hits andalannya seperti “You” dan “I Will Fly.”
Setelah Ten2Five, Rendy Pandugo meramaikan Navajo Stage dengan lagu pembuka “I Know The Answer”. Berbarengan dengan Rendy, Reality Club menampilkan lagu-lagu dari album pertama mereka seperti “Elastic Heart” dan “Is It The Answer” di panggung kedua, Ombre Stage.
Setelah bergembira dengan musik upbeat dari Reality Club, Adhitia Sofyan menenangkan Ombre Stage dengan alunan gitar yang halus. Memulai dengan “Forget Jakarta” dan “Gaze”, Adhitia Sofyan memanjakan telinga audiens. Adhitia memperkenalkan lagu selanjutanya sebagai lagu tentang cinta terlarang. “Mungkin dia ada yang punya, atau mungkin kamu sudah ada yang punya,” ucapnya sebelum membawakan lagu “Secret Code”. Selanjutnya adalah lagu yang sudah berusia sepuluh tahun dan merupakan salah satu hits terbaik dari penyanyi kelahiran Bandung ini. Diiringi nyanyian audiens, Adhitia membawakan lagu “Adelaide Sky”. Penyanyi yang dikenal sebagai musisi kamar ini menutup penampilannya di LaLaLa Festival 2018 dengan lagu “Blue Sky Collapse”.
Di Navajo Stage, Tom Odell memulai penampilan dengan powerful sambil bermain piano. Penyanyi asal Inggris ini membuat heboh penonton ketika ia menyapa penonton dan mengucapkan “nuhun,” yang berarti terima kasih dalam Bahasa Sunda.
Di Ombre Stage, Wafia memanjakan audiens dengan suaranya yang begitu merdu. Wafia membawakan lagu-lagunya seperti “83 Days” dan “Bodies” yang disambut meriah oleh penonton. Penyanyi asal Australia yang berketurunan Arab ini sangat antusias bertemu dengan penggemarnya di Indonesia dan mengatakan bahwa ia tidak pernah membayangkan akan tampil di sebuah festival di tengah hutan di Indonesia.
Selanjutnya, Diphabarus hadir di Ombre Stage dan memanaskan suasana dengan “No One Can Stop Us” dan “All Good” yang merupakan kolaborasinya bersama Kalulla dan Nadin. Audiens pun tetap ramai dan ikut berjoget walaupun mulai turun hujan.
Hujan berhenti tepat sebelum penampilan Oh Wonder yang paling ditunggu-tunggu. Banyak orang telah menunggu penampilan Oh Wonder sambil duduk beralaskan jas hujan di depan Navajo Stage. Duo asal Inggris yang beranggotakan Josephine Vander Gucht dan Anthony West ini disebut menjadi headliner dari LaLaLa Festival 2018. Oh Wonder akhirnya menyapa para penonton dengan lagu “Livewire” dan “Without You” yang disambut dengan sangat meriah.
“Aku Josephine dan dia Anthony. Kami senang bisa ada disini,” begitu Josephine memperkenalkan diri mereka menggunakan Bahasa Indonesia yang cukup fasih. Oh Wonder juga membawakan lagu-lagu andalannya yang lain seperti “Dazzle”, “Landslide”, “Heavy”, “Lose It”, “High on Humans”, dan versi akustik dari “Midnight Moon.”
Josephine sempat bercerita tentang bagaimana mereka dulu hanya menulis lagu dan tidak pernah membayangkan untuk melakukan tour apalagi menjadi headline di sebuah festival musik. Ceritanya itu cukup mengharukan bagi mereka yang telah mengikuti perkembangan musik Oh Wonder sejak lama.
Oh Wonder menutup penampilan dengan lagu “Technicolor Beat” dan meninggalkan panggung. Audiens yang nampaknya belum puas menyerukan “We want more!” dan Josephine bersama Anthony pun kembali ke panggung. Mereka membawakan lagu “Ultralife” dan “Drive” dengan pernuh energi. Oh Wonder memberikan performance yang luar biasa dan sangat energetic di LaLaLa Festival 2018.
Oh Wonder bukan merupakan penutup dari LaLaLa Festival 2018, namun banyak orang yang memilih pulang setelah penampilan mereka. Hal ini menyebabkan puncak dari LaLaLa Festival 2018, yaitu penampilan DJ Blonde menjadi sepi penonton.
LaLaLa Festival 2018 berlangsung meriah. Mulai dari venue, cukup kontras jika dibandingkan dengan perhelatan festival ini di tahun 2016 silam. Venue kali ini cukup nyaman dan tidak begitu becek meskipun hujan. Acara juga berlangsung lancar dan tepat waktu. Fasilitas shuttle, berbentuk bus dan ojek, juga disediakan untuk memudahkan mobilitas menuju venue.
Penonton yang hadir juga dapat merasakan vibes yang berbeda. Suasana hutan yang jauh dari kota membuat kita lebih menikmati musik yang ditampilkan. Rasanya seperti sedang kabur dari hiruk pikuk kota untuk menikmati musik di alam terbuka yang memberi kesegaran tersendiri.