Komunitas musik asal Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas PadjadjaranIMG_9655 (Copy), Komunitas Musik Fikom (KMF), baru saja selesai menggelar acara yang bertajuk “Qualitea Time”, Rabu 24 September lalu. Sesuai dengan namanya, konsep acara ini menawarkan kenyamanan untuk para pengunjung menikmati teh, bersama kerabat dan orang-orang terdekat, sambil diiringi musik dengan suasana ala piknik di pinggir danau. Kawasan Arboretum, Unpad yang biasanya sepi, di hari Rabu sore itu terlihat ramai. Mengingat tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun, alias gratis, alasan apa lagi sih yang bisa menolak acara ini? Acara ini dimulai dari Pk 15.00 dengan band bawahan KMF sendiri, Development Project, sebagai pembuka dengan beberapa lagu yang mereka cover dan lagu ciptaan mereka sendiri.

 

Dengan semilir angin sore yang terus berhembus, acara pun dilanjutkan dengan penampilan cewek manis bernama Sky Suchayo, suaranya yang merdu serta musikalisasi puisi karya Edgar Allan Poe membuat suasana sore itu menghangat. Kehangatan tersebut dilanjutkan dengan penampilan Serayu Jingga yang membawakan total 4 lagu, termasuk lagu yang sudah tidak asing lagi bagi pendengarnya di Soundcloud, yang berjudul “Seraya Alam”. Musik mendayu yang terdapat dalam lagu-lagu yang mereka bawakan, membuat pengunjung semakin terlarut kedalam suasana syahdu nan romantis. Penampil selanjutnya merupakan band yang cukup unik, The Devil and the Deep Blue Sea membawakan beberapa lagu di antaranya lagu “Halo Halo Bandung” yang ia bawakan dalam bahasa Prancis, menjadi “Allo Allo Bandung”. Mereka juga sempat menggunakan alat musik etnis untuk mengiri lagu yang mereka bawakan.

Totalitas. Itulah kata yang bisa menggambarkan usaha panitia untuk membangun suasana yang nyaman dan mewujudkan “waktu ngeteh banget”. Sejak Pk 15.00 – 17.30 panitia Qualitea Time membagikan teh gratis kepada setiap pengunjungnya. Hal ini disesuaikan dengan waktu bagi orang-orang Inggris melakukan tea time. Tidak hanya teh, es krim gratis pun dibagikan secara gratis tanpa batas waktu. Sembari duduk di perbukitan yang menghadap ke danau sambil menikmati alunan musik, pengunjung pun sangat dimanjakan.

Hari semakin gelap, angin semakin kencang, giliran band asal Fikom Unpad IMG_9968 (Copy)yang unjuk gigi, Chicken Turbo, hadir membawakan beberapa lagu yang beberapa di antaranya sudah tidak asing. Dinginnya malam tertutupi oleh musik instrumental yang dibawakan band asal ITB, Ellipsis. Meski tanpa lirik, Ellipsis tidak kehilangan daya tarik dalam menggaet pengunjung duduk manis di depan panggung menikmati alunan musik. Setelah Ellipsis, keseruan malam itu dilanjutkan oleh salah satu band yang ditunggu-tunggu, Alvin and I. “Kita.. Pasti pernah.. Bersuara.. Pasti pernah bersandiwara…”, Terdengar penonton setia Alvin dan kawan-kawan yang dengan kompak menyanyikan lagu yang mereka bawakan, terutama di lagu “Bersuara” yang dibawakan di akhir penampilannya.

 

Salah satu pengunjung acara ini, Arya Dibi, mengaku ini merupakan kali ke duanya ia menghadiri Qualitea Time. Setelah tahun sebelumnya ia menjadi salah satu pengisi acara, kali ini Dibi datang hanya sebagai pengunjung. “Qualitea Time yang sekarang kelihatannya lebih terorganisir, baru sampe sih tapi oke kok oke”. Menurut Dibi, yang menjadi nilai plus Qualitea Time kali ini adalah disediakannya 2 stage. Yup, seperti festival-festival musik besar berstandar internasional, panitia Qualitea Time menyediakan 2 stage yang berbeda untuk pengisi acara.

Pengisi acara yang tampil dalam acara ini memang masih tergolong baru, namun tentu saja dengan kualitas musik yang tidak kalah dengan band-band papan atas. SelanjutnyaIMG_9429 (Copy) ada penampilan dari Ivy & Gold, band yang personilnya berisikan pria-pria berambut gondrong berpenampilan menarik yang menjadi pemikat pengunjung, terutama pengunjung wanita untuk duduk manis di depan panggung. Setelah beberapa band yang menawarkan alunan musik lembut untuk dinikmati, HELMPROYEK hadir dengan tempo musik yang lebih nge-beat memberikan kesan berbeda dari band-band sebelumnya. They’re rock. Tidak hanya HELMPROYEK, band lain yang juga memberikan kesan khusus untuk dikenang para pengunjung Qualitea Time, yaitu Ukeba. Menuju penghujung acara, mereka menggebrak panggung Qualitea Time dengan penampilan unik dan kocak mereka serta aransemen lagu-lagu yang juga lain daripada yang lain.

Waktu menunjukkan sekitar Pk 22.00, tersisa 1 band lagi yang tampil. Band yang satu ini memang spesial karena jauh datang dari kota pelajar, Yogyakarta. Entah kebetulan atau memang sudah jodoh, sesuai dengan hari Qualitea Time dilaksanakan, Rabu, hadir untuk menutup acara tersebut. Di akhir acara, Wednes Mandra dan Judha Herdanta membawa suasana yang lebih gloomy kepada pengunjung Qualitea Time. Penonton sempat bersorak ramai di intro lagu mereka yang berjudul “Kereta Terakhir”, di mana mereka menirukan suara pertanda kereta datang di stasiun, dengan gitar. Mereka pun sempat membawakan 1 lagu tambahan di luar setlist karena permintaan penonton.

Di sela-sela acara, KMF juga sempat melakukan launching website media resmi mereka yang bernama Gilanada. Menurut ketua umum Qualitea Time kali ini, Andri Cahyaningtyas, acara berlangsung melebihi ekspektasi. Meski ia mengaku ada kendala-kendala kecil sebelum acara berlangsung, namun semuanya dapat teratasi, “Qualitea Time kali ini sebenernya melebihi harapan sih. Dari dekor, stage, antusias pengunjung, stand, dan semuanya bagus banget. Kita (panitia) berhasil mewujudkan konsep tea time dan pikniknya yang lebih kerasa”. Wanita yang akrab disapa Nder ini berharap, tahun depan Qualitea Time dapat diadakan lagi dengan koordinasi yang lebih baik. Sukses terus KMF!