Musik merupakan suatu sarana hiburan yang dapat dinikmati oleh semua orang, Tak terkecuali mereka yang kerap kita jumpai di tempat makan pinggiran Jatinangor. 24/7 bekerja melayani mahasiswa/i yang datang untuk menyantap makanan di warung makan tentu melelahkan dan membosankan karena sibuk yang hampir tiada hentinya. Menurut Nitisemito, alunan musik dapat menambah semangat kerja seseorang karena menimbulkan suasana gembira dan membuat jadi tidak bosan. Ternyata orang-orang dapur dari warteg-warteg Jatinangor mendengar musik “andalan” mereka agar mood terjaga dan tidak bosan dalam menjalankan rutinitasnya. Gilanada pun tentu penasaran apa saja lagu yang didengar oleh mereka, berikut beberapa hasil dari kurasi tim Gilanada.

  1. Hipotesa Dalem (Jl. Sayang, Depan Kos Pitaloka)

Warung makan ini adalah salah satu warung yang terkenal di kalangan mahasiswa/i Jatinangor karena harga yang relatif murah. Selain enak makanannya, ternyata selera musik tukang masaknya juga enggak kalah enak, loh. Kang Pehul, salah seorang tukang masak di Hipotesa mengaku suka mendengarkan lagu-lagu dari Peterpan ketika memasak. Dua lagu favoritnya adalah “Mungkin Bila Nanti dan “Menunggumu”. Katanya, “Suara Mas Ariel bagus dan lagu-lagunya ngegambarin hidup terutama cerita cinta gue, jadi suka banget. Kalau masak sambil denger lagu Peterpan, makanannya otomatis enak deh pasti gue bikinnya!” tuturnya. Kalau mau tahu Pehul yang mana, cari aja yang rambutnya warna pirang.

2. ADD (Jl. Sayang)

ADD, warung makan favorit yang dinobatkan banyak orang sebagai warung makan yang sebelas-duabelas dengan Hipotesa dalam, tapi ternyata selera musiknya berbeda jauh dari Hipot Dalam. Kata Fauzi, di ADD sangat gemar mendengarkan lagu-lagu dengan genre ska dan hip-hop. “Mockingbird” dari Eminem dan “Semuanya dah” dari Ska86 adalah dua lagu yang sering diulang untuk didengar oleh mereka. Kang Fauzi dan teman-temannya di ADD merasa ketika mendengar lagu tersebut, menjadi lebih semangat untuk bekerja. Dengan giat melayani pelanggan karena lagunya berpengaruh positif ke jiwa dan terbukti memang makanan di ADD enak-enak. Setuju, kan?

3. Warung Jembatan  (Samping Iras)

Warkop yang jualannya sama saja seperti warkop pada umumnya namun entah kenapa begitu ramai pengunjung di malam hari. Tidak hanya menyajikan gorengan, indomie, dan kopi, Warjem juga menyajikan lagu-lagu dangdut dan reggae lewat pengeras suara warung mereka. Kata Bowo, orang-orang di warjem sangat menyukai lagu-lagu dangdut dan reggae karena malam hari sudah capek dan ketika musik itu diputar, mereka kembali happy dan jadi semangat lagi. Mereka selalu rutin mendengarkan lagu dari Diana Sastra tepat pukul 22.00 ke atas karena irama yang asik dan melayu banget.

4. Baraya ( Jl. Caringin, Depan Wisma Boulevard)

Letaknya jauh di dalam Caringin, namun karena jasa antarnya yang cepat dan makanan yang enak membuat Baraya tetap diminati mahasiswa/i di Jatinangor. Juru masak di Baraya (Tidak memberitahu nama) cukup berbeda dari orang-orang warung makan yang sudah Gilanada wawancara, ia bilang bahwa ia kurang suka mendengarkan musik, karena membuat dia tidak fokus dan terkadang membuat ia merasa terganggu. Tapi dia pernah mendengarkan lagu-lagu dari Dewa 19 dan ia agak suka karena sesuai dengan kisah cintanya pada saat muda…?

Itulah hasil wawancara kami yang kiranya kalian penasaran dan ingin mengetahui selera musik dari akang-akang yang mengisi perut kita ketika kelaparan selama di Jatinangor. Sekian!