Setelah menyelesaikan masa rehabilitasinya, Ardhito Pramono yang merupakan seorang solois jazz muda asal Ibu Kota kini kembali menyapa para pendengarnya dengan rilisan single terbarunya yang bertajuk “Wijayakusuma” pada 7 Juli 2022. Dalam hal produksi, kali ini Ardhito menggaet Gusti Irwan Wibowo sebagai produser lagu ini. Selain itu, Ardhito juga dibantu oleh Narpati “Oomleo” Awangga dalam penulisan liriknya. Alih-alih kembali dengan musik jazz, pada single ini Ardhito meramu genre musik bernuansa pop Indonesia kala 50 tahun silam dengan sentuhan musik tradisional.
Lagu “Wijayakusuma” ini diciptakan oleh Ardhito pada awal 2021. Kala itu, Ardhito menjadi saksi penggusuran kawasan asri di sebuah pulau eksotis di Indonesia, demi villa yang akan dibangun oleh warga negara asing. Menanggapi hal tersebut, bukannya bangga, Ardhito justru merenung melihat begitu banyaknya kesenian dari kebudayaan asli Indonesia yang secara perlahan mulai pudar. Bahkan dalam pola pengaryaan, seringkali kita malah condong melihat ke kesenian luar.
Dibuka dengan dentingan piano dan juga alunan strings section yang lembut, lagu ini berhasil memberikan nuansa berbeda dari sosok Ardhito Pramono. Nuansa ‘swing jazz’ ala Ardhito kini tak lagi ditemukan, berubah menjadi aransemen megah dengan balutan orkestra yang disajikan oleh Ardhito dalam single terbarunya.
Penulisan lirik yang memiliki makna begitu dalam mampu menceritakan sebuah kecemasan sosial dan juga dibalut dengan pilihan lirik yang mengingatkan pada era Chrisye maupun Guruh Soekarno Putra. Selain itu, cara bernyanyi seorang Ardhito yang sangat berbeda ini pun menjadi sebuah kejutan bagi para pendengarnya. Di saat banyak yang mulai bernyanyi seperti Ardhito, dia malah mengubah ciri khas vokalnya menjadi lebih tebal dan tegas.
Aransemen lagu ini pun tumbuh selaras dan semakin megah pada bagian orkestra maupun paduan suara. Kejutan selanjutnya dari “Wijayakusuma” pun terlihat ketika kita sampai ke pertengahan lagu, di mana komposisi gamelan dan juga nyanyian sinden dari Peni Candra Rini, pelaku macapat asli Solo, menjadi hal yang apik disisipkan dalam lagu ini.
Untuk mengakhiri kecemasannya dalam lagu tersebut, Ardhito mengendurkan tensi dan membuai para pendengar dengan untaian kata tersebut.
“Hasrat, rasa dan cipta karsa karya / memberkati / nusantaraku Indonesia“
Tak hanya sampai di situ, “Wijayakusuma” menjadi penanda kembalinya Aksara Records setelah 12 tahun hiatus. Setelah merilis single tersebut pada Kamis (7/7) ini, Aksara Records akan merilis album penuh terbaru Ardhito Pramono yang direncanakan terjadi pada pertengahan Juli 2022.
Terlepas dari upaya menumpahkan kecemasan yang dituangkan dalam lagu ini, Ardhito berhasil membuat sebuah lagu yang megah dengan banyak kejutan di dalamnya. Hal tersebut memberikan rasa penasaran, akan seperti apa jadinya album yang akan rilis dalam waktu dekat ini.