Pandemik yang tak kunjung usai kian membuat saya dan orang-orang di sekitar saya menjadi penat. Namun, kali ini Double Deer paham akan perasaan itu sehingga mereka menyuguhkan sesuatu yang segar dan relevan akan situasi yang serba virtual seperti sekarang. Yap, apalagi kalau bukan virtual band. Record Label asal Jakarta ini membawakan sesuatu yang berbeda dibanding roster-roster mereka sebelumnya seperti Kimokal, Rayssa Dynta, dan RL KLAV. Kali ini, mereka menyuguhkan sesuatu yang baru, sesuatu yang saya rasa masih cukup asing di industri musik negara ini. Mereka membentuk virtual band yang diberi nama “timur” dengan single debutnya bertajuk “Distribusi Normal”.

Entah pengetahuan saya yang belum cukup luas, atau memang sebelumnya sangat jarang sekali industri musik Indonesia melahirkan band virtual seperti timur ini. Bagi kalian yang belum tau band virtual itu seperti apa, saya akan membagikan definisinya kepada kalian dari hasil yang saya tangkap di Wikipedia. Band virtual merupakan sebuah grup musik fiksi yang terdiri dari personil-personil virtual, tetapi musiknya ditulis dan diproduksi oleh musisi dan produser manusia. Untuk live performances-nya sendiri, mereka membutuhkan sinkronisasi antara komponen visual dan audio dalam setiap konsernya. Band virtual yang telah dikenal luas oleh dunia saat ini yaitu Gorillaz yang dibentuk pada tahun 2000, meskipun demonstrasinya sendiri telah dimulai sejak tahun 1958 dengan penampilan dari Alvin and the Chipmunks.

timur (Sumber: Dok. Pribadi).

Timur, sebagai virtual band besutan label Double Deer memiliki 4 personil di dalamnya yang masing-masing mengisi peran layaknya personil asli dari sebuah band. Mereka adalah Olsen pada gitar dengan permainannya yang ajaib, Kim yang merupakan digital savvy tetapi memiliki permainan bass yang groovy, JD yang bertanggung jawab dibalik drumnya yang menjaga tempo permainan, dan Arta sebagai pengisi suara yang menjadikan band ini menarik dengan ciri khas vokalnya. Timur sendiri banyak ter-influence dari band alternatif dan grunge 1990-an hingga 2000, hal ini dapat saya lihat dari single-nya yang sekilas mengingatkan saya akan band-band alternatif 1990-an yang pernah saya dengar.

Bicara mengenai single pertamanya, “Distribusi Normal” nyatanya cukup mendapatkan berbagai reaksi dan tanggapan dari tokoh-tokoh yang terlebih dahulu menyelami industri musik Indonesia. Hal ini ditulis dalam press release-nya, nama-nama seperti Kevin Septanto (Elephant Kind), Udasjam (Laidback Blues record store), dan juga Saleh Husein (The Adams) telah memberikan respon positif pada single milik timur kali ini. Bagi saya sendiri sebagai penyuka dan pendengar Gorillaz, saya cukup antusias saat mendengar kabar bahwa industri musik Indonesia kini memiliki band dengan format yang mirip dengan Gorillaz tetapi dibumbui dengan sedikit kearifan lokal.

Artwork “Distribusi Normal” (Sumber: Dok. Pribadi).

Saat pertama kali “Distribusi Normal” melintas di kuping saya, pada detik itu juga saya yakin bahwa saya akan suka dengan lagu ini dan segera memasukkannya ke dalam playlist untuk diputar nantinya di kala saya sedang membutuhkan alunan musik elektronik yang melodis dan enak untuk dinyanyikan. Bagian reff-nya yang cukup catchy serta temponya yang tidak terlalu cepat telah membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama pada virtual band besutan Double Deer ini. Dan mungkin untuk nanti, saya akan memberitahu teman-teman saya bahwa kini industri musik Indonesia telah memiliki sesuatu yang unik dan segar di mana hal ini merupakan inovasi baru yang tercipta di kala situasi pandemik seperti sekarang.

Saya tak pernah menyangka bahwa Maret 2022 telah muncul sesuatu yang baru dan berani dalam ranah musik negara ini. Timur dengan “Distribusi Normal”-nya saya rasa telah membuka pintu baru dalam industri musik Indonesia dan layak untuk mampir dan mungkin “menetap” di kuping kalian semua. Maka, bagi kalian yang penasaran akan karya debut dari virtual band asal Indonesia ini, “Distribusi Normal” siap untuk kalian dengar di berbagai streaming platform yang tersedia. Oleh karena itu, tunggu apalagi? Sudah saatnya bagi kalian untuk jatuh cinta bersama saya dalam karya milik timur kali ini!