Sebagai seorang remaja, gue tumbuh mengetahui kalau seks merupakan hal yang tabu. Namun, gue juga punya rasa ingin tahu yang besar. However, that made me uncomfortable with my sexuality. Ada masanya gue berasumsi bahwa body count merupakan tolak ukur harga diri seseorang. Ada pula masanya gue berasumsi bahwa selama ada yang ingin berhubungan intim sama gue, artinya gue cantik—artinya gue layak untuk dipandang. Selalu ada asumsi, diatas asumsi, diatas asumsi, diatas asumsi lainnya. Menurut gue, Sampurna made an empowering move on her newly released song, Wet, yang dirilis pada tanggal 29 Maret 2024.

Dikemas dengan melodi yang playful, dengan inspirasi dari Guns N’ Roses, The Beatles, dan segenap lagu-lagu reggae, Wet memiliki overall vibe dari musim panas. Namun, bagi gue sebagai pendengar, dibanding referensi-referensi yang tercantum di atas, lagu ini terdengar lebih seperti lagu-lagu Jesse Jo Stark. Meskipun saat didengarkan secara teliti chord yang digunakan sih eta-eta keneh tapi hal tersebut tersamarkan oleh vokal Sampurna yang ber-layer dan penuh dengan emosi, serta instrumen-instrumen lain dalam lagu tersebut.

It seems like everybody run around
but they don’t know what to find 
And does it really really matter
cuz I wanna wanna make you mine

Sometimes, you act like you know things to seek for validation–when in reality you don’t know what the f*ck is going on around you. Gue pun begitu, and most of the time, it backfires on me. Menginjak kepala dua bikin gue sadar kalau sex isn’t always based on love—it’s based on lust. Terkadang manusia berlomba-lomba untuk menjalin hubungan. Padahal apa sih yang lo kejar? Atensi? Validasi? Pemuas nafsu? Entah apa alasannya, yang pasti jawabannya bukan cinta sebab cinta itu hanyalah sebuah ilusi. Tapi apakah tetap gue terima? Tentu, karena gue dibutakan oleh apa yang disebut cinta tersebut.

So darlin’ tell me what’s the catch
the cash about to get wet
Whenever you decide the bet
it’s not it’s not what you said

Hanya karena gue meng-iya-kan satu hal, bukan berarti gue meng-iya-kan segalanya kan? Gue tahu kok kalau gue lagi dimanfaatin, but I chose to ignore it. I’ve let my guard down just to satisfy others around me—maybe that’s what it takes to be a people pleaser. Ketidakmampuan untuk mengatakan tidak pada apa yang diminta orang lain, sebuah effort untuk menjadi apa yang disebut sebagai “perempuan” dalam masyarakat yang berekspektasi lo untuk manut-manut aja. Meski tidak konsisten dan terjebak dalam ilusi, gue tetap menerima semuanya—even though no consent were givenbecause I was desperate to make you mine.

Then maybe we could run around 
And tell me somethin’ 
I’d like to get 
Wet

Manusiawi kan bagi seorang perempuan untuk memiliki nafsu birahi? Manusiawi dong, nafsu birahi kan perasaan yang dimiliki setiap insan di dunia ini. Dengan single ini, Sampurna membicarakan hal yang dangkal, tapi sensitif—di Indonesia—dan tidak banyak dibicarakan oleh orang (seks). Karena kesannya itu tabu, padahal ujung-ujungnya normal-normal saja dirasakan dengan manusia. Toh, pada akhirnya, merasa horny adalah fungsi alami dari tubuh kita. Sama lumrahnya dengan merasa bahagia, sedih, marah, dan perasaan-perasaan lainnya.

Lagu ini merupakan single perkenalan sebelum menuju ke EPnya, Fishing Spot. EP tersebut membicarakan bagaimana kita sebagai manusia, yang dengan sangat wajar menyukai sesuatu yang stabil, dan mutlak. Namun, itu semua pasti impossible karena Tuhan itu indie. Dia mempunyai cara sendiri ngasih jalan hidup yang seperti apa.“Sebenarnya, yang tadi gue omongin itu lumayan dalam dan jauh sih, tapi intinya kayak mancing, Kita tuh tidak pernah tahu ikan yang kita akan dapet tuh apa. Malah, bisa aja nggak dapet ikan sama sekali,” terangnya.

Wet merupakan lagu yang sangat berani dari Sampurna. A song that empowers women, much like a campaign, to be more comfortable in their own skin. Setidaknya itu apa yang gue rasakan saat mendengar Wet. How my feelings are valid, no matter how taboo nor how little I speak of it. Pesan yang powerful yang dikemas dalam nada playful ini sudah dapat didengarkan di semua digital streaming platforms kesayangan lo—and to Sampurna, if you’re reading this, gue naksir berat.

NOTE: Semua yang tercantum di artikel ini merupakan interpretasi dari penulis sebagai pendengar dan bukan makna asli dari lagu terkait.